Efek Samping Radioterapi Konsep Dasar Radioterapi .1 Definisi Radioterapi

Brachytherapy bisa dilakukan pada kanker: prostat, payudara, usus, paru, serviks, rektum, sarkoma, serta kanker leher dan kepala. Teknik bedah dengan memanfaatkan sinar laser ini memungkinkan para penderita kanker, khususnya kanker otak, tidak perlu melakukan operasi pembedahan kepala buka tempurung kepala demi mengobati tumornya. Operasi ini melibatkan penggunaan robot canggih dan sinar laser yang diarahkan tepat ke daerah tumor tuk membakar tumornya. Istilah lain adalah Cyberknife. Cyberknife digunakan untuk memperlambat pertumbuhan tumor otak yang masih kecil ukurannya, tetapi posisinya sulit dijangkau jauh di dalam otak. Jenis jenis tumor yang dapat diatasi dengan Cyberknife ini antara lain: • Kanker yang telah metastase ke otak dari organ lain • Tumor syaraf yang pertumbuhannya lambat accoustic neuroma • Tumor pituitari • Tumor saraf belakang spinal cord tumor

2.9.4 Efek Samping Radioterapi

Efek samping radioterapi bervariasi pada tiap pasien. Secara umum efek samping tersebut tergantung dari dosis terapi, target organ dan keadaan umum pasien. Beberapa efek samping berupa kelelahan, reaksi kulit kering, memerah, nyeri, perubahan warna dan ulserasi, penurunan sel-sel darah, kehilangan nafsu makan, diare, mual dan muntah bisa terjadi pada setiap pengobatan radioterapi. Kebotakan bisa terjadi tetapi hanya pada area yang terkena radioterapi. Radiasi tidak menyebabkan kehilangan rambut yang total. Pasien yang menjalani radiasi eksternal tidak bersifat radioaktif setelah pengobatan sehingga tidak berbahaya bagi orang di sekitarnya. Efek samping umumnya terjadi pada minggu ketiga atau keempat dari pengobatan dan hilang dua minggu setelah pengobatan selesai. Untuk mengurangi efek samping radioterapi beberapa hal perlu dilakukan. Bila terdapat kelelahan, pasien dianjurkan untuk tetap beraktivitas seperti biasa, bila memang diperlukan maka aktivitas bisa dikurangi, usahakan untuk bisa tidur nyenyak di malam hari serta beristirahat yang cukup. Bila terjadi kehilangan nafsu makan maka sebaiknya pasien dianjurkan untuk makan segala makanan yang Universitas Sumatera Utara diinginkan, makan dalam jumlah kecil tetapi sering, hindari memakan makanan yang kering, minum banyak air, bisa diberikan makanan suplemen untuk meningkatkan nafsu makan. Perubahan kulit yang terjadi bisa dikurangi dengan tidak menggunakan produk-produk pada kulit sebelum radioterapi, menggunakan baju yang tidak terlalu sempit, menggunakan sabun yang lembut dan air hangat pada saat membasuh tubuh, dilarang menggosok terlalu keras pada area yang terkena radioterapi, hindari temperatur yang terlalu panas atau terlalu dingin serta hindari sinar matahari langsung. Pada umumnya efek samping dari radioterapi akan hilang dengan sendirinya setelah pengobatan dihentikan. Tetapi pada beberapa kasus yang jarang akan terjadi efek samping yang berkepanjangan karena radiasi menyebabkan kerusakan pada organ dalam yang berhubungan atau berdekatan dengan tempat tumor. Sedangkan radiasi pascabedah pada umumnya sama dengan diatas dengan kelebihan tidak menghilangkan pola gambaran histopatologik sehingga dapat diperoleh diagnosis patologik anatomik dn stadium yang akurat. Radiasi eksterna ini terutama diperlukan pada kasus dengan gradiasi diferensiasi tinggi. Salah stu dari banyak penelitian melaporkan bahwa tumor dengan gradiasi diferensiasi tinggi mempunyai kecenderungan yang tinggi pula untuk terjadinya invasi miometrium yang dalam serta keterlibatan kelenjar getah bening parailiakal dan dalam presentase yang lebih rendah ke paraaortal. Brakhiterapi harus diberikan setelah radiasi eksterna pada kasus pascabedah yang masih dijumpai sel tumor pada margin operasi. Kombinasi pembedahan dan radioterapi telah menurunkan kemungkinan kambuh vagina menjadi 0-8 dibandingkan apabila tidak memperoleh radiasi pascabdeah sebanyak 2—18. Kekambuhan pada pelvis tercatat sebanyak 10- 20. Apabila pasien menjalani pembedahan saja, angka ini menurun menjadi 0- 6,5 apabila pembedahan ini diikuti dengan radiasi. Sedangkan kekambuhan lokoregional dijumpai pada pasien yang memperoleh operasi saja sebanyak 14- 31, tetapi menjadi 8,7-25 apabila operasi diikuti dengan radiais. Universitas Sumatera Utara

2.10 Radioterapi