Diagnosa Stadium NN 2008 TINJAUAN PUSTAKA

Gejala dan tanda pada penderita karsinoma nasofaring dapat dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu Gejala dini dan Gejala hidung . Berupa epistaksis mimisan ringan atau sumbatan hidung. Untuk itu nasofaring harus diperiksa dengan cermat kalau perlu dengan nasofaringoskop, karena sering gejala belum ada namun tumor sudah tumbuh atau tumor tidak tampak karena masih terdapat di bawah mukosa creeping tumor. Tumor yang terus tumbuh menyebabkan permukaan mukosa meninggi. Pertumbuhan tumor yang berlanjut akan meluas ke dalam rongga nasofaring, menutupi koana dan menyebabkan hidung buntu yang menetap. Gejala telinga, merupakan gejala dini yang timbul . Karena tempat asal tumor dekat muara tuba eustachius fossa rosenmuller. Gangguan dapat berupa penyumbatan muara tuba, telinga tengah akan terisi cairan, cairan yang diproduksi makin lama makin banyak, sehingga akhirnya terjadi kebocoran gendang telinga, penderita mengeluh rasa penuh di telinga, rasa dengung kadang-kadang disertai dengan gangguan pendengaran. Gejala lanjut, gejala akibat perluasan tumor ke jaringan sekitar. Tumor dapat meluas ke jaringan sekitar. Perluasan ke atas ke arah rongga tengkorak dan belakang melalui sela-sela otot dapat mengenai saraf otak dan menyebabkan gejala akibat kelumpuhan otak syaraf yang sering ditemukan adalah penglihatan dobel, mati rasa di daerah wajah sampai akhirnya timbul kelumpuhan lidah, gangguan pendengaran serta gangguan penciuman. Keluhan lainnya dapat berupa sakit kepala hebat akibat penekanan tumor ke selaput otak, rahang tidak dapat dibuka akibat kekakuan otot-otot yang terkena tumor. Gejala Metastasis Sel-sel kanker dapat ikut mengalir bersama aliran limfe atau darah, mengenai organ tubuh yang letaknya jauh dari nasofaring, hal ini yang disebut metastasis jauh, sering terjadi pada tulang, hati dan paru. Metastasis ke kelenjar leher dalam bentuk benjolan di leher.

2.6 Diagnosa

Jika ditemukan adanya kecurigaan yang mengarah pada suatu carsinoma pasti serta stadium tumor : Anamnesis Mencakup keluhan nyeri kepala, suara bindeng, penglihatan ganda, pendarahan hidung atau mulut serta nyeri tulang. Pemeriksaan fisik umum dengan menilai Universitas Sumatera Utara keadaan umum, pembesaran hati atau nyeri ketok pada tulang belakang. Pemeriksaan lokal menilai kelainan neurologik seperti mata juling, lidah dan mulut yang mencong, baal di wajah. Pemeriksaan regional dengan melihat pembesaran kelenjar getah bening leher. Biopsi untuk menentukan tumor primer atau berasal dari metastasis.Pemeriksaan patologi anatomi untuk menentukan jenis histopatologi tumor primer. Pemeriksaan radiologi polos untuk menilai adanya invasi intrakranial atau destruksi tulang-tulang tengkorak. CT Scan computerized tomography dan MRI Magnetic Resonance imaging merupakan pemeriksaan yang mutlak dilakukan untuk menentukan stadium dan tindakan. Sedang pemeriksaan USG untuk mencari kemungkinan metastasis pada hati. Foto Thoraks rutin dilakukan untuk kemungkinan metastasis paru. Pemeriksaan kedokteran nuklir atas indikasi stadium lanjut dan bila ada keluhan tulang-tulang panjang atau tulang belakang.

2.7 Stadium NN 2008

Sistem klasifikasi stadium karsinoma nasofaring KNF yang dipakai saat ini ada beberapa macam antara lain menurut UICC, AJCC atau sistem Ho. Pada tahun 1997 AJCC American Joint Committee on Cancer AJCC mengeluarkan sistem klasifikasi stadium terbaru yaitu edisi ke-5, menggantikan edisi ke-4 1988. Berikut ini adalah sistem klasifikasi stadium menurut AJCC 1997 : Stadium T Ukuran luas tumor T4 Tumor meluas ke intrakranial dan atau melibatkan syaraf kranial, hipofaring, fossa infratemporal atau orbita. Pembagian stadium berdasarkan klasifikasi TNMnya disusun sebagai berikut seperti pada tabel 2 berikut ini : T0 Tak ada kanker di lokasi primer T1 Tumor terletak atau terbatas di daerah nasofaring T2 Tumor meluas ke jaringan lunak orofaring dan atau ke kavum nasi. T2a Tanpa perluasan ke ruang parafaring T2b Dengan perluasan ke parafaring T3 Tumor menyeberang struktur tulang dan atau sinus paranasal T4 Tumor telah keluar dari nasofaring dan telah merusak tulang tengkorak atau saraf – saraf otak. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2 Stadium KNF Stadium KNF T Tumor primer T0 Tidak tampak tumor T1 Tumor terbatas pada satu batas saja T2 Tumor terdapat pada dua lokasi atau lebih tetapi masih terbatas pada rongga nasofaring T3 Tumor telah keluar dari rongga nasofaring T4 Tumor telah keluar dari nasofaring dan telah masuk tulang tengkorak atau saraf saraf otak Tx Tumor tidak jelas besarnya karena pemeriksaan tidak lengkap REGIONAL LIMFE NODES N N0 Tidak ada pembesaraan N1 Terdapat pembesaraan tetapi homolateral dan masih bisa digerakkan N2 Terdapat pembesaraan kontralateral bilateral dan masih dapat digerakkan N3 Terdapat pembesaraan, baik homolateral, kontralateral maupun bilateral yang sudah melekat pada jaringan sekitar METASTASE JAUH M M0 Tidak ada metastase jauh M1 Metastase jauh - Stadium I : T1 No dan Mo - Stadium II : T2 No dan Mo - Stadium III : T1T2T3 dan N1 atau T3 dan No dan Mo - Stadium IV : T4 dan NoN1 dan Mo atau T1T2T3T4 dan N2N3 dan Mo atau T1T2T3T4 dan NoN1N3N4 dan M

2.8 Pengobatan Karsinoma Nasofaring.