KESIMPULAN MARKISA KUNING Passiflora edulis flavicarpa

44 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Pada pektin tanpa modifikasi waktu optimal adalah 120 menit, bobot 1 gram dan ukuran partikel 60 mesh dengan efisiensi penyerapan logam PbII 99,52. Sedangkan pektin modifikasi waktu optimal adalah 90 menit, bobot 1 gram dan ukuran partikel 100 mesh dengan efisiensi penyerapan logam PbII 100. 2. Modifikasi pektin menambah panjang gelombang gugus grup karboksil yang merupakan kunci utama yang berpengaruh didalam pengikatan logam berat oleh pektin. 3. Dari hasil penentuan derajat esterifikasi pektin diketahui terjadinya penurunan derajat esterifikasi dari jenis HMP High Metoksil Pektin DE50 ke jenis LMP Low Metoksil Pektin DE50. 5.2` SARAN Setelah dilakukan penelitian ini maka telah diketahui kemampuan penyerapan pektin dari kulit markisa kuning terhadap logam PbII. Namun perlu dilakukan beberapa penelitian lebih lanjut terhadap pektin untuk penyerapan logam PbII. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan penelitian lanjutan seperti: 1. Perlu dilakukan variasi waktu pemanasan pada proses ekstraksi pektin untuk melihat pengaruh lamanya waktu ekstraksi terhadap banyaknya jumlah pektin yang diperoleh. 2. Perlu dilakukan pencirian lebih lanjut biosorben pektin dari kulit markisa dengan SEM Scanning Electron Microscopy serta penentuan nilai entalpi dan energi aktivasi untuk mengetahui mekanisme biosorpsi yang terjadi. 3. Perlu dilakukan aplikasi langsung terhadap limbah cair industri dikarenakan hasil penelitian yang diperoleh terhadap aplikasi untuk logam tunggal PbII sangat baik. 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 MARKISA KUNING Passiflora edulis flavicarpa

Markisa kuning merupakan salah satu kelompok markisa asam tergolong dalam famili Passifloraceae atau disebut buah Rola Yellow Passion Fruit. Markisa kuning dapat dibudidayakan di daerah dataran rendah hingga pada ketinggian 600 m dpl., curah hujan antara 2.000 – 3.000 mmtahun, dan suhu 22 – 32 o C Berikut adalah ciri-ciri markisa kuning: 1. Merupakan tanaman herba atau berkayu, dan memiliki sulur. 2. Ruas batang lebih panjang dari pada markisa ungu 7-10 cm dengan sulur muda berwarna kecoklatan. 3. Bentuk daun menjari dengan ukuran daun lebih besar dan lebih tebal daripada markisa ungu, panjang daun 10 – 13 cm, dan lebar 9 – 12 cm, daun muda berwarna hijau, sedangkan tangkai berwarna hijau kecoklatan. 4. Ukuran bunga besar dengan mahkota tambahan berbentuk benang dan memencar berwarna ungu dengan ujung putih. 5. Buah muda berwarna hijau, sedangkan buah masak berwarna kuning muda dengan kulit yang tebal dan agak keras. Buah berbentuk bulat agak lonjong atau oval dengan sari buah berwarna kuning, rasanya asam manis dengan aroma seperti jambu biji [21]. Penelitian invitro di University of Florida menemukan bahwa ekstrak buah markisa kuning banyak mengandung senyawa kimia yang mampu membunuh sel kanker. Kandungan senyawa kimia tersebut antara lain polifenol dan karotenoid. Sedangkan kandungan gizinya antara lain: lemak, protein, serat, mineral, kalsium, fosfor, zat besi, karoten, tiamin, riboflavin, niasin, asam askorbat, dan asam sitrat [22]. Gambar 2.1 menunjukkan bentuk buah markisa kuning. 6 Gambar 2.1 Buah Markisa [23] Klasifikasi markisa kuning menurut Rukmana [23] adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Passiflorae Famili : Passifloraceae Genus : Passiflora Spesies : Passiflora edulis var. flavicarpa Dalam proses pengolahan markisa untuk menghasilkan sari buah markisa, juga dihasilkan limbah. Makin meningkatnya produksi pengolahan markisa berarti akan meningkat pula limbah yang dihasilkan. Bila dikaitkan dengan produksi markisa Indonesia pada tahun 2010 dan 51 dari buah markisa terdiri dari kulit, maka terdapat limbah kulit markisa sebanyak 67.314 ton yang belum dimanfaatkan. Padahal kulit markisa mengandung pektin yang tinggi yaitu sebesar 14 [24].

2.2 PEKTIN