31 Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa hasil ekstraksi pektin diperoleh gel
berwarna kuning keputihan. Sedangkan hasil pengeringan diperoleh pektin kering sebanyak 1,5
– 2,5 gr. Menurut Akhmalludin dan Arie [37], pencucian pektin dengan alkohol tidak mempengaruhi banyaknya pektin yang dihasilkan, namun
pektin yang dihasilkan memberikan warna yang lebih baik yaitu kuning keputihan.
4.2 MODIFIKASI PEKTIN
Pektin kering yang diperoleh dari hasil ekstraksi lalu dimodifikasi yang berguna untuk meningkatkan kemampuan pektin dalam menyerap logam.
Modifikasi pektin dilakukan dengan menggunakan modifikasi pH dan temperatur. pH pektin ditingkatkan menjadi basa hingga pH 10 dengan menggunakan NaOH,
didinginkan hingga temperatur kamar dan diasamkan kembali dengan menggunakan HCl hingga pH 3. Hasil modifikasi ini nantinya diharapkan akan
menghasilkan pektin dengan kadar metoksil yang lebih rendah. Gambar 4.2 menunjukkan hasil yang diperoleh dari modifikasi pektin kulit
buah markisa.
Gambar 4.2 Hasil Modifikasi Pektin Kulit Buah Markisa
32 Hasil pektin yang diperoleh dari modifikasi adalah pektin berwarna coklat
dan tidak terbentuk gel. Dapat dilihat perbedaan hasil banyak gel pektin yang diperoleh dari pektin non modifikasi dan pektin modifikasi. Pektin modifikasi
memiliki gel yang lebih sedikit bahkan hampir tidak terlihat sama sekali dibandingkan dengan pektin non modifikasi. Pektin dengan kandungan metoksil
rendah adalah pektin dengan derajat esterifikasi kurang dari 50. Kekuatan pembentukan gel suatu senyawa akan lebih tinggi bila residu asam
galakturonatnya dalam molekul juga besar, atau dengan kata lain pektin dengan kadar metoksil yang tinggi akan menghasilkan gel yang lebih banyak
dibandingkan dengan pektin metoksil rendah [54]. Hal ini diperkuat oleh Kurniasari, dkk. [8] bahwa semakin rendah kadar metoksil pektin maka sifat
pembentukan jellinya akan semakin berkurang. Pektin bekerja pada pH 2
– 5 untuk menyerap logam. Jika pH lebih dari 5, maka banyaknya jumlah ion logam yang diserap akan menurun [55]. Modifikasi
pektin dengan menggunakan alkali dan asam pernah diteliti oleh Annadurai, dkk. [56] dengan menggunakan HNO
3
dan NaOH untuk menyerap logam Pb
2+
. Hasilnya menunjukkan bahwa perlakukan asam menunjukkan kapasitas adsorpsi
yang lebih baik jika diikuti dengan perlakuan alkali dan air diawal treatment. Oleh karena itu modifikasi pektin dilakukan dengan perlakuan asam menggunakan HCl
yang diikuti dengan perlakuan alkali diawal treatment. pH akhir pektin adalah 3 karena pektin bekerja pada pH asam yakni 2
– 5.
4.3 PENENTUAN WAKTU OPTIMUM