12 lignin cenderung melakukan kondensasi, yakni fraksi lignin yang sudah terlepas
dari selulosa dan larut pada proses pendidihan. Dimana peristiwa ini cenderung menyebabkan bobot molekul lignin bertambah, dan lignin terkondensasi akan
mengendap Taherzadeh, 2007. Lignin merupakan polimer kompleksphenylpropana, amorf, bersifat
aromatis 1,3 dengan indeks bias 1,6. Berat molekul 1500-2000 yang bervariasi dengan jenis kayu.Kadar lignin dalam kayu 20-30.Lignin merupakan bagian
yang tidak diinginkan dalam pulp, sehingga harus dihilangkan atau diputihkan sesuai dengan mutu pulp yang diinginkan. Hal ini disebabkan oleh lignin yang
mempunyai sifa tmenolak air hidrofobik dan kaku sehingga kandungan lignin dalam pulp akan menyulitkan penggilingan. Lignin dapatdijumpai pada tumbuh-
tumbuhan sebagai zat perekat yang berhubungan dengan kekuatan kayu Sjostrom, 1995.
2.2.3 Hemiselulosa
Hemiselulosa merupakan bagian dari polisakarida yang berfungsi sebagai bahan pendukung dinding sel. Berbeda dengan selulosa, hemiselulosa merupakan
heteropolisakarida. Kebanyakan hemiselulosa mempunyai derajat polimerisasi hanya 200. Hemiselulosa tidak larut dalam air tapi larut dalam larutan alkali encer
dan lebih mudah dihidrolisa dengan asam dibanding dengan selulosa. Hilangnya hemiselulosa mengakibatkan adanya lubang antar fibril dan berkurangnya ikatan
antar serat Prabawaty, S.Y., 2008. Hemiselulosa semula diduga merupakan senyawa antara dalam biosintesis
selulosa.Namun saat ini diketahui bahwa hemiselulosa termasuk dalam polisakarida heterogen yang dibentuk melalui jalan biosintesis yang berbeda dari
Universitas Sumatera Utara
13 selulosa.Berbeda dengan selulosa yang merupakan homo polisakarida,
Hemiselulosa merupakan hetero polisakarida.Seperti hal nya selulosa kebanyakan hemiselulosa berfungsi sebagai bahan pendukung dalam dinding sel.
Hemiselulosa relatif mudahdihidrolisis oleh asam menjadi komponen – komponen monomernya. Jumlah hemiselulosa dari berat kering biasanya antara 20-30
Sjostrom,1995. Hemiselulosa adalah polimer bercabang atau tidak linier.Selama
pembuatan pulp, hemiselulosa bereaksi lebih cepat dengan larutan pemasak dibandingkan dengan selulosa.Hemiselulosa bersifat hidrofil mudah menyerap
air yang mengakibatkan strukturnya jadi kurangteratur.Kadar hemiselulosa dalam pulp jauh lebih kecil dibandingkan dengan serat asal, karena selama pemasakan
hemiselulosa bereaksi dengan bahan pemasak dan lebih mudah terlarut dari pada selulosa Sjostrom, 1995.
Hemiselulosa merupakan salah satu penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri dari kumpulan beberapa unit gula atau heteropolisakarida dan
dikelompokkan berdasarkan residu gula utama sebagai penyusunnya, seperti xilan, mannan, galaktan dan glukan. Jumlah hemiselulosa biasanya antara 15 dan
30 dari berat kering bahan lignoselulosa dan mempunyai berat molekul rendah dibandingkan dengan selulosa Fengel dan wagener, 1995.
2.3 Sumber Selulosa