Hasil Pengukuran Viskositas Larutan CMC Hasil Analisis NKSSP dibandingkan dengan NKSK Menggunakan Alat Scanning Electron Microscopy SEM

34

4.5 Hasil Pengukuran Viskositas Larutan CMC

Viskositas dilakukan untuk mengetahui dan membandingkan apakah NKSSP dan NKSK sesuai dengan syarat yang terdapat dalam Handbook of Pharmaceutical Exipientspada Tabel 4.4 sebagai berikut : Tabel 4.4 Viskositas kelarutan natrium karboksimetil selulosa 2 menggunakan alat viskometer Brookfield pada suhu 25°C. No Viskositas cps Nomor Spindle Kecepatan Keterangan 1. 10-15 1 60 rpm Viskositas rendah 2. 1500-2500 3 30 rpm Viskositas medium 3. 8000-12000 4 30 rpm Viskositas tinggi Viskositas adalah suatu sifat cairan dari cairan yang lebih bertahan untuk mengalir. Viskositas adalah kekuatan yang dibutuhkan untuk memindahkan suatu permukaan datar ke permukaan lainnya dengan ketentuan cairan digerakkan dengan gaya tertentu Lii dan Chang, 2007. Hasil pengukuran yang diperoleh hasil pengukuran viskositas dari Natrium Karboksimetil Selulosa Sekam Padi NKSSP dan Natrium Karboksimetil Selulosa Komersial NKSK termasuk dalam ketegori viskositas medium, karena masing - masing memiliki viskositas sebesar1000 cps untuk NKSSP dan 2500 cps untuk NKSK. Kemampuan natrium CMC untuk mengikat air dapat dilihat dari hasil analisis derajat substitusi. Semakin tinggi derajat substitusi semakin besar tingkat Universitas Sumatera Utara 35 kemampuan natrium CMC dalam mengikat air untuk menghasilkan viskositas tertentu. Semakin panjang rantai selulosa yang masih terikat akan menyebabkan viskositas meningkat dan menjadi larutan kental dan bersifat thermoreversible Lii dan Chang, 2007.

4.6 Hasil Analisis NKSSP dibandingkan dengan NKSK Menggunakan Alat Scanning Electron Microscopy SEM

Analisis dengan SEM untuk mengetahui bentuk permukaan dan ukuran partikel dari natrium karboksimetil selulosa. dari Gambar 4.2 didapatkan hasil SEM NKSSP dengan perbesaran 1000 kali dari ukuran sebenarnya dapat di perkirakan ukuran partikelnya 30 - 35 μm dengan bentuk yang tidak padat dan tidak beraturan, serta tekstur permukaan yang tidak rata. Gambar 4.2 Hasil SEM NKSSP dengan perbesaran 1000 kali Pada Gambar 4.3 didapatkan hasil SEM Natrium Karboksimetil Selulosa Komersil NKSK dengan perbesaran 1000 kali dari ukuran sebenarnya dapat di perkirakan ukuran partikelnya 20 - 25 μm dengan bentuk yang padat dan tidak beraturan, serta tekstur permukaannya yang tidak rata dan membentuk sudut Universitas Sumatera Utara 36 tumpul. Dari data dapat diketahui bahwa ukuran partikel NKSSP lebih besar dari pada NKSK. Gambar 4.3 Hasil SEM NKSK dengan perbesaran 1000 kali Gambar 4.4Hasil SEM Natrium Karboksimetil Selulosa dengan perbesaran 120 kali dan perbesaran 600 kali Handbook of pharmaceutical exipients Hasil SEM menurut Handbook of Pharmaceutical Exipients, menunjukkan bentuk dan ukuran partikel yang memiliki karakteristik yang sama dengan NKSSP Universitas Sumatera Utara 37 memiliki bentuk tak beraturan serta tekstur permukaan yang tidak rata dan membentuk sudut tumpul. 4.7 Hasil Analisis Gugus Fungsi NKSSP dibandingkan dengan NKSK Menggunakan Alat Spektrofotometer Fourier Transformed Infrared FT- IR Spektrofotometer IR dapat digunakan untuk mengidentifikasi gugus dari suatu senyawa.Parameter kualitatif pada spektrofotometer IR adalah bilangan gelombang, dimana muncul akibat adanya serapan oleh gugus fungsi yang khas dari suatu senyawa.Analisis gugus fungsi dilakukan saat spektrum berada pada rentang bilangan gelombang yang menentukan adanya suatu gugus fungsi. Spektrum yang diperoleh akan menandai terbentuknya suatu senyawa. Pengujian dilakukan meliputi Natrium Karboksimetil Selulosa Sekam Padi NKSSP dan juga Natrium Karboksimetil Selulosa Komersil NKSK. Masing-masing spektrum akan dianalisis untuk mengetahui apakah NKSSP memiliki gugus fungsi yang sama dengan NKSK. Pendekatan dari analisis spektrum infra merah dapat dilakukan dengan cara memfokuskan analisis pada penentuan gugus fungsi. Beberapa gugus fungsi C=O, O-H, N-H, C-O, C=C, C=N dan NO 2 akan memunculkan infomasi struktur sedini mungkin. Analisis spekrum yang dilakukan dengan menentukan gugus karbonil C=O, absorbsi yang kuat berada pada rentang bilangan gelombang 1900-1650 cm -1 . Jika terdapat C=O, maka Tabel 4.5 dapat digunakan untuk menentukan gugus fungsi yang terbentuk dari hasil spektrum. Universitas Sumatera Utara 38 Tabel 4.5 Hasil identifikasi gugus fungsi dan ikatan antar atom dari NKSSP dengan NKSK. No. GugusFungsi Literatur 1. C-N 1230-1030 cm -1 2. C-O 1300-1000 cm -1 3. Benzen 1600-1500 cm -1 4. C=C 1620-1560 cm -1 5. C=N 1660 cm -1 6. C=O 1900-1650 cm -1 7. C-H alifatis 2960-2850 cm -1 8. C-H aromatis 3150-3020 cm -1 9. O-H 3500-3000 cm -1 10. N-H 3500-3100 cm -1 Gambar 4.5 Grafikspektrum infra merah natrium karboksimeil selulosa sekam padi Pada Gambar 4.5 ditemukangugus C=O di rentangbilangangelombang 1900-1650 cm -1 yaitu 1685,79cm -1 , sehinggaanalisisspektrumdapatdilanjutkan. Hasilspektrummenunjukkanbilangangelombang 3005,10 cm -1 yang merupakangugus -OH padabilangangelombang 35000-3000 cm -1 . Hasilspektrummenunjukkanadanya C-H alifatis pada bilangangelombang 2877,79 cm -1 , dimanasekitaran 2960-2850 cm -1 terdapatC-H alifatis. Selanjutnya ikatan C- H aromatis terdapat padabilangangelombang 3500-3000 cm -1 , hasilspektrum Universitas Sumatera Utara 39 ikatan C-H aromatis terdapatpadabilangangelombang 3005,10 cm -1 . Hasil spektrum menunjukkan adanya ikatan C-O pada bilangan gelombang 1149,57 cm - 1 , dimana sekitaran 1300-1000 cm -1 terdapat ikatan C-O. Semua bilangan gelombang yang diperoleh manggambarkan gugus fungsi yang terdapat pada natrium karboksimetil selulosa. Gambar 4.6 Grafikspektrum infra merah natrium karboksimetil selulosa komersil PadaGambar 4.6 ditemukan ikatan C=O di rentangbilangangelombang 1900-1600 cm -1 yaitu 1597,06cm -1 yang mendekati bilangan gelombang C=O, sehinggaanalisisspektrumdapatdilanjutkan. Hasilspectrummenunjukkanbilangangelombang 3433,29 cm -1 yang merupakangugus -OH padabilangangelombang 35000-3000 cm -1 . Hasilspectrummenunjukkanadanya C-H alifatis pada bilangangelombang 2931,80 cm -1 , dimana antara 2960-2850 cm -1 terdapat C-H alifatis. Selanjutnya ikatan C-H Universitas Sumatera Utara 40 aromatis terdapat padabilangangelombang 3150-3000 cm -1 , hasilspektrum ikatan C-H aromatis terdapatpadabilangangelombang 2931,80 cm -1 yang mendekati bilangan gelombang C-H aromatis.. Hasil spektrum menunjukkan adanya ikatan C-O pada bilangan gelombang 1010,70 cm -1 , dimana pada kisaran1300-1000 cm -1 terdapat ikatan C-O. Semua bilangan gelombang yang diperoleh menggambarkan gugus fungsi yang terdapat pada natrium karboksimetil selulosa. Dari data spektrum infra merah diketahui bahwa Natrium Karboksimetil Selulosa Sekam Padi NKSSP dan Natrium Karboksimetil Selulosa Komersil NKSK memiliki pola spektrum infra merah yang sama. Universitas Sumatera Utara 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN