Mansoor, 2002 dan memerlukan waktu yang lama untuk mulai tertidur sehingga akan berdampak pada total jam tidur yang berkurang dan tidak seperti orang
normal yang biasanya tertidur dalam waktu, 20 menit Schachter, 2008
2.2 Faktor lingkungan
Menurut Potter Perry 2005 keadaan lingkungan dapat mempengaruhi kemampuan untuk tertidur dan tetap tertidur di antaranya adalah suara
kebisingan, suhu ruangan, dan pencahayaan. Keadaan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seseorang dapat mempercepat terjadinya proses tidur.
Suara bising. Kebisingan dapat menyebabkan tertundanya tidur dan juga
dapat membangunkan seseorang dari tidur Hanning, 2009. WHO 2004 juga menyatakan hal yang sama namun WHO menambahkan bahwa sebagian besar
orang tidak mengeluhkan kurang tidur karena kebisingan tetapi memiliki tidur yang non-restoratif, mengalami kelelahan dan atau sakit kepala pada saat bangun
pagi dan kantuk yang berlebihan di siang hari.
Ventilasi yang baik. Ventilasi yang baik adalah esensial untuk tidur
yang tenang Potter Perry, 2005. Kelembaban ruangan perlu diatur agar paru- paru tidak kering karena apabila kelembaban ruangan tidak diatur maka seseorang
tidak akan dapat tidur, walaupun dapat tidur maka seseorang akan terbangun dengan kerongkongan kering seakan-akan seseorang tersebut menderita radang
amandel Septiyadi, 2005.
Ruang dan tempat tidur yang nyaman. Ruang tidur merupakan tempat
dimana seseorang melepaskan pikiran-pikiran yang penat lelah setelah seharian melakukan aktifitas. Apabila ruang tidur kotor ataupun bau maka bisa dikatakan
Universitas Sumatera Utara
itulah faktor utama dari susahnya tidur Septiyadi, 2005. Ukuran, kekerasan dan posisi tempat tidur mempengaruhi kualitas tidur Potter Perry, 2005.
Cahaya lampu yang terlalu terang. Menurut Lee 1997, Sorot lampu
yang terlalu terang dapat menyebabkan gangguan tidur dan dapat menghambat sekresi melatonin pada tubuh. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya pergeseran
sistem sirkadian, dimana jadwal tidur maju secara bertahap Sack et al, 2007.
Suhu ruangan. Suhu ruangan yang terlalu panas terlalu dingin
seringkali menyebabkan seseorang gelisah Potter Perry, 2005. Keadaan ini akan mengganggu tidur seseorang, Lee 1997 juga menyatakan hal serupa, bahwa
seseorang akan mengalami gangguan tidur apabila tidur di ruangan yang terlalu panas ataupun terlalu dingin.
Bau yang tidak nyaman. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suryani
2004 melaporkan bahwa tidur responden terganggu akibat bau ruangan yang tidak nyaman. Sementara hal yang sama juga dilaporkan oleh Karota-Bukit 2003
bahwa 13 responden mengalami gangguan tidur pada tingkat sedang karena bau yang tidak nyaman.
2.3 Faktor Psikososial