5. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisoner yang terdiri dari 3 bagian yaitu Kuisoner Data Demografi KDD, Kuisoner Kualitas Tidur
KKT, dan Kuisoner Faktor-Faktor Gangguan Tidur KFGT
5.1 Kuesioner Data Demografi KDD
Kuesioner Data Demografi terdiri dari beberapa pertanyaan yang dibagi dalam 2 komponen dengan 9 item data demografi, dan 5 item data gaya hidup
dan kebiasaan tidur penderita hipertensi di rumah. Data demografi klien meliputi usia, tekanan darah, jenis kelamin, suku, pendidikan terakhir, agama,
status perkawinan, pekerjaan, dan penghasilan per bulan. Data gaya hidup dan kebiasaan tidur meliputi lokasi tempat tinggal, zat-zat stimulasi yang
digunakan, jumlah teman sekamar, konsumsi obat yang menyebabkan tidur, dan konsumsi obat yang menyebabkan gangguan tidur.
5.2 Kuesioner Kualitas Tidur KKT
Kuesioner Kualitas Tidur adalah berupa pertanyaan yang digunakan untuk mengidentifikasi kualitas tidur klien yang terdiri dari 7 item meliputi
lamanya waktu tidur pada malam hari, waktu yang diperlukan untuk memulai tidur, frekuensi terbangun pada malam hari, perasaan ketika bangun tidur,
kepulasan saat tidur, perasaan segar saat bangun tidur, dan persaan lemah saat beraktivitas pagi hari. Kuesioner ini diadopsi dari The Sleep Quality
Questionaires SQQ Buysse, et al.,1988; Ellis, et al.,1981. Adapun penilaian kualitas tidur menggunakan rentang antrara 1-4, dengan total skor
terendah kualitas tidur adalah 7 dan total skor tertinggi kualitas tidur adalah
Universitas Sumatera Utara
28. Semakin tinggi total skor kualitas tidur maka akan semakin baik kualitas
tidur klien tersebut. 5.3
Kuesioner Faktor-Faktor Gangguan Tidur KFGT
Kuesioner Faktor-faktor Gangguan Tidur terdiri dari beberapa pertanyaan yang dibagi dalam 2 komponen faktor-faktor gangguan tidur penderita
hipertensi, yaitu faktor fisik dan faktor lingkungan. Peneliti memodifikasi kuesioner ini dari tinjauan pustaka Southwell Wistow, 1995; Karota-
Bukit, 2003; Suryani, 2004. Kuesioner faktor-faktor gangguan tidur terdiri dari 12 item, yaitu 6 item untuk faktor fisik dan 6 item untuk faktor
lingkungan sedangkan faktor psikososial tidak diukur pada penelitian ini hal ini disebabkan karena
Penilaian gangguan tidur dilakukan dengan 2 tahap yaitu tahap pertama mengidentifikasi ada atau tidak gangguan tidur yang diidentifikasi dengan
pertanyaan tentang pengalaman gangguan tidur yang dialami oleh responden terhadap faktor fisik dan faktor lingkungan dengan pilihan jawaban ya atau
tidak. Selanjutnya bila ada maka dilanjutkan pengalaman gangguan tidur, maka penilaian dilanjutkan dengan mengidentifikasi tingkat gangguan tidur
berdasarkan 4 tingkatan gangguan tidur yang memiliki skor disetiap pilihannya. Skor 1
adalah tidak ada gangguan tidur, skor 2 untuk gangguan tidur ringan, skor 3 untuk gangguan tidur sedang dan skor 4 untuk gangguan
tidur berat. Adapun total skor terendah faktor gangguan tidur adalah 12 dan total skor tertinggi faktor gangguan tidur adalah 48. Semakin tinggi total skor
Universitas Sumatera Utara
gangguan tidur maka akan semakin tinggi tingkat gangguan tidur klien dengan hipertensi.
6 Uji Reliabilitas
Sebagai pemeriksaan pendahuluan sebelum melakukan penelitian dilakukan suatu uji tentang kesamaan hasil apabila pengukuran dilaksanakan oleh orang
yang berbeda ataupun waktu yang berbeda Setiadi,2007. Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan alat ukur. Alat ukur yang
baik adalah alat ukur yang memberikan hasil yang relatif sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok subjek yang sama azwar 2003.
Uji reliabilitas ini dilakukan di Puskesmas Teladan Medan terhadap 10 orang responden yang tidak termasuk dalam jumlah sampel penelitian dengan
menggunakan metode uji Cronbach’s Alpha untuk Kuesioner Kualitas Tidur Bersih dan Sehat dan metode uji KR21 digunakan untuk Kuesioner Faktor
Gangguan Tidur. Uji reliabilitas penelitian ini dilakukan terhadap responden yang memenuhi kriteria sampel penelitian, kemudian jawaban dari responden diolah
dengan menggunakan komputerisasi. Pada penelitian ini dilakukan uji reliabilitas pada 10 responden dan diperoleh
reliabilitas dengan nilai Cronbach’s Alpha 0,901 untuk kuisoner kualitas tidur dan nilai reliabilitas untuk Kuesioner Faktor Gangguan Tidur secara fisik adalah
0,78 dan secara lingkungan0,72 menggunakan uji KR 21. Bila dilakukan uji reliabilitas diperoleh nilai cronbach’s alpha 0,70 maka instrumen dinyatakan
reliabel Polit Hungler, 1995.
Universitas Sumatera Utara
7 Teknik Pengumpulan Data
Ada beberapa prosedur yang dilaksanakan dalam pengumpulan data yaitu peneliti terlebih dahulu mengajukan permohonan izin kepada bagian pendidikan
Fakultas Keperawatan USU dan kepada institusi tempat penelitian yaitu di Puskesmas Teladan Medan .
Peneliti menjelaskan pada calon responden tentang tujuan, manfaat dan cara pengisian kuesioner, dilakukan oleh responden yang bersedia untuk menjadi
responden dan diminta menandatangani informed consent surat persetujuan. Responden diminta untuk mengisi kuesioner yang didampingi oleh peneliti.
Peneliti dapat memandu responden mengisi kuesioner sampai selama pertanyaan diisi dengan lengkap.
8 Analisa Data
Semua data yang telah terkumpul dianalisa melalui beberapa tahapan, yaitu tahap pertama adalah editing yaitu memeriksa kelengkapan data dan mmastikan
bahwa semua pilihan dalam kuesioner telah diisi sesuai dengan petunjuk. Tahap kedua adalah kode coding yaitu memberi angka tertentu pada kuesioner untuk
mempermudah analisa data pada waktu melakukan tabulasi analisa data. Selanjutnya pengolahan data dilakukan dengan sistem komputerisasi
menggunakan analisa deskriptif yang disajikan dalam bentuk narasi, tabel
distribusi frekuensi dan persentase.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hasil dari kualitas tidur dan faktor-faktor gangguan tidur pada penderita hipertensi di Puskesmas Teladan
Medan dengan persentase hasil dari penelitian diuraikan berikut ini, karakteristik responden penderita hipertensi, kualitas tidur pada penderita hipertensi, dan
faktor-faktor gangguan tidur pada penderita hipertensi.
1.1. Karakteristik Responden
Pada tabel 2 ditampilkan deskripsi karakteristik responden yang mencakup, demografi mayoritas responden berusia antara 51-60 tahun dengan rata-rata 56,22
SD = 7,61, tekanan darah 140110-15999 mmHg 57, telah menikah 89, berjenis kelamin laki-laki 70, suku Melayu 35, beragama Islam 62,
latar belakang pendidikan terakhir SMA 51. Mayoritas responden bekerja sebagai wiraswasta 54 dan menyatakan bahwa penghasilan perbulannya lebih
dari Rp1.000.000–Rp. 1.500.000 38.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Dan Persentase Data Demografi Penderita
Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Teladan Medan N=37
Karakteristik Frekuensi
Persentase Usia
40-50 tahun 51-60 tahun
61-70 tahun 71-75 tahun, M= 56,22 SD = 7,61
12 15
7 3
32 41
19
8
Universitas Sumatera Utara