Identifikasi Determinan R Uji Signifikan Parsial Uji-t

2. F tabel dapat dilihat pada α = 0,05 Dengan derajat pembilang = k-1= 3-1 = 2 Derajat penyebut = n-k = 47-3 = 44 Maka F tabel: 0,05 2, 44 = 3. Mencari nilai F tabel dengan menggunakan tabel ANOVA dari hasil pengolahan SPSS versi 17.0 Hasil pengelolaan data untuk Uji F disajikan pada Tabel 4.11 berikut ini: Tabel 4.11 P P Pada Tabel 4.11 dapat dilihat F hitung adalah 38,060 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena itu, pada kedua perhitungan yaitu F hitung ≥ F tabel 38,060 ≥ 2,44 dan tingkat signifikansinya 0,000 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H ditolak dan H a diterima, yang artinya variabel bebas, yang terdiri dari keselamatan, kesehatan, dan keamanan kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat kinerja karyawan pada CV. Nurina Medan.

2. Identifikasi Determinan R

2 Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika determinan R 2 semakin besar atau mendekati satu, ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 736.348 3 245.449 38.060 .000 a Residual 277.311 43 6.449 Total 1013.660 46 Sumber: Hasil Penelitian 2013 Universitas Sumatera Utara maka pengaruh variabel bebas X 1, X 2, dan X 3 terhadap variabel terikat Y semakin kuat. Jika determinan R 2 semakin kecil atau mendekati nol, maka pengaruh variabel bebas X 1, X 2, dan X 3 terhadap variabel terikat Y semakin lemah. Hasil pengelolaan data untuk determinan R 2 disajikan pada Tabel 4.12 berikut ini: Tabel 4.12 Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai R = 0.852 berarti hubungan antara variabel bebas keselamatan, kesehatan, dan keamanan kerja terhadap variabel terikat kinerja karyawan sebesar 85,2, artinya hubungannya sangat erat. Angka Adjusted R 2 atau determinan sebesar 0,707 berarti variabel bebas yaitu keselamatan X 1 , kesehatan X 2 , dan keamanan kerja X 3 , mampu menjelaskan terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan Y sebesar 70,7 dan sisanya 29,3 dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti.

3. Uji Signifikan Parsial Uji-t

Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah keselamatan X 1 , kesehatan X 2 , dan keamanan kerja X 3 , secara parsial atau masing-masing berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada CV. Nurina Medan. Langkah-langkah pengujian tersebut adalah: Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .852 a .726 .707 2.53951 Sumber: Hasil Penelitian 2013 Universitas Sumatera Utara 1. Menentukan model hipotesis Ho dan Ha 2. Mencari nilai t tabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan α dan menentukan derajat kebebasan. 3. Menentukan kriteria pengambilan keputusan. 4. Mencari nilai t hitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 17.0 5. Kesimpulan Kriteria pengujiannya adalah: 1. H : b 1 = b 2 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. 2. H : b 1 ≠ b 2 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan adalah: H diterima jika t hitung ≤ t tabel pada α = 5 H ditolak jika t hitung t tabel pada α = 5 Hasil pengujiannya adalah: Tingkat kesalahan α = 5 dan derajat kebebasan df = n-k n = jumlah sampel, n = 47 k = jumlah variabel yang digunakan , k = 3 Maka: derajat bebas df = n-k = 47-3 = 44 Uji t yang dilakukan adalah uji dua arah, maka t tabel yang digunakan adalah t 0,0544 = 2,012. Universitas Sumatera Utara Hasil pengelolaan data untuk uji signifikan parsial Uji-t disajikan pada Tabel 4.13 berikut ini: Tabel 4.13 Berdasarkan Tabel 4.13 menunjukkan bahwa: 1. Variabel keselamatan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan CV. Nurina Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,011 0,05 dan nilai t hitung 2,676 ≥ t tabel 2,012. 2. Variabel kesehatan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan CV. Nurina Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,004 0.05 dan nilai t hitung 3,048 ≥ t tabel 2,012. 3. Variabel keamanan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan CV. Nurina Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,002 0.05 dan nilai t hitung 3,341 ≥ t tabel 2,012. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .343 2.332 .147 .884 Keselamatan .322 .120 .310 2.676 .011 Kesehatan .546 .179 .401 3.048 .004 Keamanan .405 .121 .320 3.341 .002 Sumber : Hasil Penelitian 2013 Universitas Sumatera Utara 4.3 Pembahasan 4.3.1 Teori Keselamatan kerja menurut Suma’mur 2007 : 1 adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, alat kerja dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaannya. Salah satu aspek penting sasaran keselamatan kerja adalah penerapan teknologi, terutama teknologi yang mutakhir. Kesehatan kerja merupakan hal yang tak kalah penting untuk meningkatkan kinerja pada perusahaan. Tingkat keselamatan kerja yang berakibat pada kecelakaan kerja bagi karyawan pada perusahaan akan berdampak negatif bagi kesehatan karyawan didalam suatu perusahaan sehingga pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan tidak dapat dicapai oleh karyawan. Keamanan kerja adalah perlindungan terhadap fasilitas pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk melindungi karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan penugasan pekerjaan. Dengan adanya program keselamatan, kesehatan, dan keamanan kerja, perusahaan berupaya meminimalisir resiko kecelakaan kerja, karena kecelakaan dapat mengakibatkan kerugian materi seperti biaya pengobatan dan perawatan. Kecelakaan juga dapat mengakibatkan kerugian jiwa seperti cacat fisik dan kematian. Dengan terjadinya kecelakaan, maka akan berdampak kepada kinerja pada perusahaan. Universitas Sumatera Utara