Dari Tabel 4.5 di atas maka dapat ditampilkan hubungan antara kuat lentur komposit serat kulit jagung-epoksi SKJ-E dengan komposisi serat kulit jagung
SKJ seperti Grafik 4.5 di bawah ini :
Grafik 4.5 Hubungan Antara Kuat Lentur Komposit SKJE vs Persentase SKJ
Dari Grafik 4.5 tampak bahwa kuat lentur maksimum komposit SKJ-E terdapat pada komposisi SKJ 2 , yaitu 55,07 MPa dan kuat lentur minimum
komposit SKJ-E terdapat pada tanpa serat SKJ, yaitu 28,62 MPa. Kuat lentur komposit bertambah seiring dengan bertambahnya serat kulit jagung yang
digunakan. Kuat lentur komposit SKJ –E pada komposisi SKJ 3 sampai 5
terjadi penurunan disebabkan oleh pengaturan serat yang tidak merata.
Berdasarkan JIS A 5905 : 2003, komposit SKJ-E dengan masing – masing
komposisi SKJnya telah memenuhi syarat Papan Serat dengan kuat lentur lebih besar dari 35 MPa. Kuat lentur komposit SKJ-E ini juga memenuhi standar
bumper mobil dengan kuat lentur ± 32 MPa Christian, 2010.
4.2.3 Pengujian Kuat Impak Impact Strength Test
Pengujian ini menggunakan alat Wolperts Type : CPSA Com. No. 88031040000 diberikan perlakuan dengan pemukul godam sebesar 4 Joule menggunakan
standart ASTM 256 D.
Universitas Sumatera Utara
Data hasil pengujian kuat impak komposit serat kulit jagung – epoksi
ditampilkan pada Tabel 4.6 di bawah ini :
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Kuat Impak Komposit Serat Kulit Jagung - Epoksi SKJ-E
Komposisi serat kulit
jagung SKJ
Panjang mm
Lebar mm
Tebal mm
Luas mm
2
Energi Serap J
Kuat Impak komposit serat
kulit jagung - epoksiSKJ-E
kJmm
2
100 20
5 100
0,30 3
1 100
20 5
100 1,04
10,4 2
100 20
5 100
1,32 13,2
3 100
20 5
100 1,86
18,6 4
100 20
5 100
0,95 9,5
5 100
20 5
100 0,51
5,1 Dari Tabel 4.6 di atas dapat ditampilkan hubungan antara kuat impak
komposit SKJ-E dengan komposisi serat SKJ seperti pada Grafik 4.6 sebagai berikut :
Grafik 4.6 Hubungan Antara Kuat Impak Komposit SKJE vs Persentase SKJ
Universitas Sumatera Utara
Dari Grafik 4.6 kuat impak maksimum yaitu komposit dengan komposisi SKJ 3 dan yang terendah pada komposit tanpa serat. Kuat impak komposit
semakin meningkat seiring dengan bertambahnya persentase serat yang digunakan. Kuat lentur komposit SKJ
–E pada komposisi SKJ 4 sampai 5 terjadi
penurunan disebabkan
oleh pengaturan
serat yang
tidak merata.Bertambahnya jumlah serat yang digunakan pada specimen maka
kemampuan spesimen dalam menerima gaya yang diberikan semakin besar, dimana serat mampu meneruskan gaya yang diberikan oleh matrik dengan baik.
Adapun hasil sifat fisis: Densitas,Daya serap air, Kadar air, dan sifat mekanik: Kuat tarik, Kuat lentur, Kuat inpak. Dapat dilihat seperti tabel 4.7 di
bawah ini:
Tabel 4.7 Hasil Sifat Fisis Dan Mekanik, SNI Dan JIS
NO Sifat Fisis
Dan Sifat Mekanik
Hasil Sifat Fisis Dan Sifat
Mekanik SNI 03-2015-2006
JIS A 5905:2003
1 Densitas
1,07-1,25 1,1-1,4
0,35-1,3 2
DSA 0,75-3,55
14 Max 25
3 Kadar Air
0,89-4,33 25
5-13 4
Kuat Tarik 7,73-10,02
Min 1,5 0,4
5 Kuat Lentur
28,62-55,07 -
32 6
Kuat Impak 3-18,6
- -
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan