Mb = Massa contoh uji sesudah perendaman gr Mk = Massa contoh uji sebelum perendaman gr
2.6.2 Pengujian Sifat Mekanik
2.6.2.1 Kuat tarik
Pengujian tarik dilakukan untuk mengetahui batas kuat tarik dari benda uji tersebut. Sampel uji berbentuk persegi panjang dengan ukuran 120 mm dan lebar
20 mm sesuai dengan standar ASTM D 638. Dengan melakukan uji tarik, maka kita akan mengetahui bagaimana benda uji tersebut bereaksi terhadap tarikan dan
sejauh mana material tersebut bertambah panjang. Besaran kekuatan tarik dari benda uji adalah:
F F
Lo ΔL
F A
o
Gambar 2.4 Pengujian kuat tarik tensile strength test
Nilai kekuatan tarik dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
σ = …………….2.3
ε = x 100 …………2.4 dengan :
σ
= Kuat tarik Mpa F = Gaya N
A
o
= Luas permukaan mm
2
ε = Regangan ΔL = Pertambahan panjang mm
Universitas Sumatera Utara
Lo = Panjang mula-mula mm
2.6.2.2 Kuat Impak
Kekuatan impak adalah suatu kriteria penting untuk mengetahui kegetasan bahan polimer. Prinsip pengujian impak adalah menghitung energi yang diberikan
beban dan menghitung energi yang diserap oleh spesimen. Saat beban dinaikkan pada ketinggian tertentu, beban memiliki energi potensial, kemudian saat
menumbuk spesimen energi kinetik mencapai maksimum. Energi yang diserap spesimen akan menyebabkan spesimen mengalami kegagalan. Bentuk kegagalan
itu tergantung pada jenis materialnya, apakah patah getas atau patah ulet.
Kekuatan impak yang dihasilkan Is merupakan perbandingan antara energy serap Es dengan luas penampang A. Kekuatan impak dapat dihitung
dengan persamaan:
Gambar 2.5 Pengujian Kuat Impak
Nilai kekuatan Impak dapat dihitung dengan persamaan berikut :
Is = ……………….2.5
dengan : Is = Kekuatan Impak
Es = Energi serap J A = Luas permukaan mm
2
Universitas Sumatera Utara
2.6.2.3 Kelenturan
Pengujian kekuatan lentur dimaksudkan untuk mengetahui ketahanan komposit terhadap pembebanan pada tiga titik lentur. Di samping itu pengujian ini
juga dimaksudkan untuk mengetahui sifat elastis suatu bahan. Pada pengujian ini terhadap sampel uji diberikan pembebanan yang arahnya tegak lurus terhadap
arah penguatan serat. Pembebanan yang diberikan yaitu pembebanan dengan tiga titik lentur, dengan titik-titik sebagai bahan penahan berjarak 90 mm dan titik
pembebanan diletakkan pada pertengahan panjang sampel.
b P
h
L
Gambar 2.6 Pengujian Kuat Lentur flexural strength test
Persamaan berikut digunakan untuk memperoleh nilai kekuatan lentur :
................................................... 2.6
dengan : UFS = kekutan lentur Nm
2
P = gaya penekan N L = jarak dua penumpu m
b = lebar sampel m h = tebal sampel uji m
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terbaru LPPT UGM, Laboratorium Kimia Polimer Departemen Kimia FMIPA-USU
Medan dan Laboratorium Penelitian FMIPA USU Medan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April
– Juni 2013.
3.2 Peralatan dan Bahan