Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam situasi perekonomian global dan perdagangan bebas saat ini, persaingan antar perusahaan dalam melakukan kegiatan ekonomi menjadi sangat ketat. Menghadapi kondisi yang demikian, setiap perusahaan dituntut untuk mampu mengelola perusahaan agar tetap dalam kondisi kuat dari sisi keuangan. Menurut Munawir 1997: 71 suatu perusahaan dikatakan mempunyai posisi keuangan yang kuat apabila mampu: 1. memenuhi kewajiban-kewajibannya tepat pada waktunya; yaitu pada waktu ditagih kewajiban keuangan terhadap pihak ekstern; 2. memelihara modal kerja yang cukup untuk operasi yang normal kewajiban keuangan terhadap pihak intern; 3. membayar bunga dan dividen yang dibutuhkan; 4. memelihara tingkat kredit yang menguntungkan. Dalam mengelola keuangan, salah satu unsur yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar perusahaan mampu memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk operasi dan mengembangkan usahanya. Perusahaan dapat memperoleh dari internal perusahaan modal sendiri atau dari eksternal perusahaan kredit untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut. Pentingnya likuiditas dapat dilihat dengan mempertimbangkan dampak yang berasal dari ketidakmampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Kurangnya likuiditas menghalangi perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari diskon atau kesempatan mendapatkan keuntungan. Juga berarti pembatasan kesempatan dan tindakan manajemen. Masalah likuiditas yang lebih Universitas Sumatera Utara parah mencerminkan ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancar. Masalah ini dapat mengarah pada penjualan investasi dan aktiva dengan terpaksa, dan dalam bentuk yang paling parah, mengarah pada kebangkrutan. Ketidakmampuan perusahaan membayar kewajibannya terutama utang jangka pendek yang sudah jatuh tempo disebabkan oleh berbagai faktor. Pertama, bisa dikarenakan memang perusahaan sedang tidak memiliki dana sama sekali. Atau kedua, bisa mungkin saja perusahaan memiliki dana, namun saat jatuh tempo perusahaan tidak memiliki dana tidak cukup secara tunai sehingga harus menunggu dalam waktu tertentu, untuk mencairkan aktiva lainnya seperti menagih piutang, menjual surat-surat berharga, menjual persediaan atau aktiva lainnya. Likuiditas liquidity mengacu pada ketersediaan sumber daya perusahaan untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek Wild, 2005:184. Dalam pengertian yang lebih sering digunakan, likuiditas diartikan sebagai kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban keuangannya dalam jangka pendek atau yang harus segera dibayar Munawir, 2002:93. Ukuran likuiditas perusahaan yang hingga saat ini masih sering digunakan adalah current ratio dan quick ratio. Current ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar current asset dengan utang lancar current liabilities, sedangkan quick ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dikurangi persediaan dengan utang lancar Brigham and Daves, 2004: 231. Aktiva lancar tersebut umumnya berupa kas, surat berharga, piutang dagang, dan persediaan. Sedangkan utang lancar pada umumnya berupa utang dagang, short- term notes payable, pajak yang Universitas Sumatera Utara ditangguhkan, dan biaya-biaya yang ditangguhkan Brigham and Daves, 2004: 231. Masalah likuiditas merupakan salah satu masalah penting dalam suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur, perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi merupakan perusahaan yang baik; karena dana jangka pendek kreditur yang dipinjam perusahaan dapat dijamin oleh aktiva lancar yang jumlahnya relatif lebih banyak. Tetapi jika dipandang dari sisi manajemen, perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi menunjukkan kinerja manajemen yang kurang baik, karena likuiditas yang tinggi menunjukkan adanya saldo kas yang menganggur, persediaan yang relatif berlebihan, atau karena kebijakan kredit perusahaan yang tidak baik sehingga mengakibatkan tingginya piutang usaha. Kurangnya likuiditas bagi pemegang saham perusahaan sering kali diawali dengan keuntungan yang rendah dan berkurangnya kesempatan. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya pengendalian pemilik atau kerugian investasi modal. Kurangnya likuiditas bagi kreditor perusahaan dapat menyebabkan penundaan pembayaran bunga dan pokok pinjaman atau bahkan tidak dapat ditagih sama sekali. Pelanggan dan pemasok produk dan jasa perusahaan juga merasakan masalah likuiditas jangka pendek. Implikasinya antara lain mencakup ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi kontrak serta merusak hubungan dengan pelanggan dan pemasok penting. Banyak faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan oleh manajemen dalam rangka mengatur masalah likuiditas secara efisien. Faktor- Universitas Sumatera Utara faktor tersebut antara lain: faktor yang berhubungan dengan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan jika menggunakan dana dari luar cost of external financing, ketidakpastian arus kas yang diterima perusahaan cash flow uncertainty, kesempatan investasi yang dimiliki perusahaan baik saat ini maupun di waktu yang akan datang current and future investment opportunities, kebutuhan kas untuk transaksi transaction demand for liquidity Kim et al., 1998: 348 dalam penelitian Aldiyanti 2006. Penelitian yang dilakukan oleh Aldiyanti 2006 meneliti ukuran perusahaan, kesempatan bertumbuh growth opportunities, return spread, dan rasio utang berpengaruh terhadap likuiditas perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Kim 1998 dalam penelitian Aldiyanti 2006 menunjukkan faktor-faktor :market to book value, spread antara suku bunga investasi dengan suku bunga bank sentral, rata-rata siklus kas, rasio utang, arus kas, dan kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan keuangan berpengaruh signifikan terhadap likuiditas perusahaan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis berpendapat bahwa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi likuiditas perusahaan khususnya pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Penelitian mengenai fakor-faktor yang mempengaruhi likuiditas perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI, menurut pengetahuan penulis hingga saat ini belum pernah ada yang melakukan. Penelitian ini merupakan penelitian replikasi sebagian yang pernah dilakukan oleh Aldiyanti 2006. Berdasarkan alasan tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : ”Analisis Faktor- Universitas Sumatera Utara Faktor yang Mempengaruhi Likuiditas pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2007”

B. Perumusan Masalah