1. menambah lebih banyak dana jangka panjang, baik dari pemegang saham ataupun dengan pinjaman,
2. mengembalikan posisi investasi dengan menjual beberapa harta tetap, 3. mengatur harta lancar secara efisien.
Menurut Riyanto 2001:28, apabila kita mengukur tingkat likuiditas dengan menggunakan current ratio sebagai alat ukurnya, maka
tingkat likuiditas suatu perusahaan dapat ditingkatkan dengan jalan sebagai berikut:
1. dengan utang lancar tertentu, diusahakan untuk menambah aktiva lancar
2. dengan aktiva lancar tertentu, diusahakan untuk mengurangi utang lancar
3. dengan mengurangi jumlah utang lancar bersama-sama dengan mengurangi aktiva lancar. Hal ini dapat berlaku jika current ratio itu
lebih dari satu.
2. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan secara langsung akan mencerminkan tinggi rendahnya aktivitas operasi maupun investasi perusahaan. Pada umumnya
semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar pula kegiatan operasi dan investasi yang dilakukan perusahaan tersebut. Kegiatan operasi dan
investasi yang dilakukan tersebut secara langsung akan mempengaruhi
Universitas Sumatera Utara
kondisi likuiditas perusahaan, sehingga dapat disimpulkan adanya hubungan antara ukuran perusahaan dengan tingkat likuiditas.
3. Modal Kerja Menurut Wild 2005, 186, “modal kerja adalah selisih aktiva lancar
setelah dikurang kewajiban lancar”. Menurut Brigham 2001: 150, modal kerja adalah investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek yaitu kas,
sekuritas yang mudah dipasarkan, persediaan, dan piutang usaha. Modal kerja selalu diperlukan untuk membiayai kegiatan perusahaan sehari-hari
dan untuk menjaga kontinuitas perusahaan selama masih beroperasi. Menurut Riyanto 1995:51 modal kerja dapat dibagi menurut konsep
sebagai berikut :
a. konsep kuantitatif Modal kerja menurut konsep kuantitatif menggambarkan keseluruhan
atau jumlah dari aktiva lancar seperti kas, surat-surat berharga, piutang persediaan atau keseluruhan dari pada jumlah aktiva lancar dimana
aktiva lancar ini sekali berputar dan dapat kembali ke bentuk semula atau dana tersebut dapat bebas lagi dalam waktu yang relatif pendek
atau singkat. Konsep ini biasanya disebut modal kerja bruto gross working capital,
b. konsep kualitatif Menurut konsep kualitatif modal kerja merupakan selisih antara aktiva
lancar dengan hutang lancar. Defenisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar dari utang
lancar dan menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek serta menjamin kelangsungan operasi di mana mendatang dan
kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan jangka pendek dengan jaminan aktiva lancar. Konsep ini biasa disebut dengan modal
kerja neto net working capital,
c. konsep fungsional Modal kerja menurut konsep ini menitikberatkan pada fungsi dari pada
dana dalam menghasilkan pendapatan income dari usaha pokok perusahaan. Modal kerja adalah dana yang digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
menghasilkan pendapatan pada saat ini sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan.
Modal kerja sangat berpengaruh bagi suatu perusahaan. Adanya modal kerja yang cukup memungkinkan suatu perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya tidak mengalami kesulitan dan hambatan yang mungkin akan timbul. Adanya modal kerja yang berlebihan menunjukkan
adanya dana yang tidak produktif dan hal ini memberikan kerugian karena dana yang tersedia tidak dipergunakan secara efektif dalam kegiatan
perusahaan. Sebaliknya, kekurangan modal kerja merupakan sebab utama kegagalan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya.
Penetapan besarnya modal kerja yang dibutuhkan perusahaan berbeda-beda, salah satunya tergantung pada jenis perusahaan dan besar
kecilnya perusahaan itu sendiri. Kebijakan perusahaan dalam mengelola jumlah modal kerja secara tepat akan menghasilkan keuntungan yang benar-
benar diharapkan oleh perusahaan sedangkan akibat pengelolaan modal yang kurang tepat akan mengakibatkan kerugian. Kegiatan penyediaan modal
tersebut bersifat dinamis sehingga harus disesuaikan dengan perkembangan perusahaan. Besarnya modal kerja merupakan salah satu alat ukur yang
dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah likuiditas perusahaan. Penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan bentuk
maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, tetapi penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti dengan berubahnya atau
turunnya jumlah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Munawir
2002:125 penggunaan-penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya modal kerja adalah sebagai berikut:
1. Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan,
meliputi pembayaran upah, gaji, pembelian bahan atau barang dagangan, supplies kantor dan pembayaran biaya-biaya lainnya.
2. Kerugian-kerugian yang diderita oleh perusahaan karena adanya penjualan surat berharga atau efek, maupun kerugian yang
insidentil lainnya. 3. Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk
tujuan-tujuan tertentu dalam jangka panjang. 4. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka
panjang atau aktiva tidak lancar lainnya yang mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar atau timbulnya utang lancar yang
berakibat berkurangnya modal kerja. 5. Pembayaran utang-utang jangka panjang yang meliputi utang
hipotik, utang obligasi maupun bentuk utang jangka panjang lainnya.
6. Pengambilan uang atau barang dagangan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadi prive atau adanya pengambilan bagian
keuntungan oleh pemilik dalam perusahaan perseorangan dan persekutuan atau adanya pembayaran dividen dalam perseroan
terbatas.
Universitas Sumatera Utara
Disamping penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan berkurangnya modal kerja tersebut, Munawir 2002:129 mengemukakan
bahwa adapula pemakaian aktiva lancar yang tidak merubah jumlahnya baik jumlah modal kerjanya maupun jumlah aktiva lancarnya itu sendiri, yaitu
pemakaian atau penggunaan modal kerjaaktiva lancar yang hanya menyebabkan berubahnya bentuk aktiva lancar modal kerja tidak
berkurang, misalnya: 1.pembelian efek marketable securities secara tunai
2.pembelian barang dagangan atau bahan-bahan lainnya secara tunai 3.perubahan suatu bentuk piutang ke bentuk piutang yang lain,
misalnya dari piutang dagang account receivable menjadi piutang wesel
notes receivable Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam suatu
perusahaan. Selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Periode perputaran modal kerja working capital turnover period dimulai
saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas. Makin pendek periode
tersebut berarti makin cepat perputarannya atau makin tinggi tingkat perputarannya. Berapa lama periode perputaran modal kerja adalah
tergantung kepada berapa lama periode perputaran dari masing-masing komponen modal kerja tersebut.
Perputaran modal
kerja menunjukkan hubungan antara modal kerja
dengan penjualan dan menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat
Universitas Sumatera Utara
diperoleh perusahaan jumlah rupiah untuk tiap rupiah modal kerja. Perputaran modal kerja yang rendah menunjukkan adanya kelebihan modal
kerja yang mungkin disebabkan rendahnya perputaran persediaan, piutang atau adanya saldo kas yang terlalu besar.
4. Arus Kas Kas merupakan aktiva yang paling likuid serta menawarkan