18
anak-anak karyawan dan menyediakan ruang perawatan bayi atau taman bermain anak dan setelah itu baru melihat dan mengimplementasikan CSR ke luar perusahaan
secara eksternal Koestoer, 2007 dalam www. swa.co.id
2.2. Pengembangan Masyarakat Community Development dalam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CSR
Pengembangan Masyarakat Community Development dapat digambarkan sebagai berikut: dari aspek keterlibatan masyarakat, praktek Community Development
dapat dikelompokkan ke dalam 3 bentuk, yaitu: development for community, development with community dan development of community.
Development for community adalah bentuk Community Development dimana masyarakat pada dasarnya menjadi objek pembangunan karena berbagai inisiatif,
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan dilaksanakan oleh aktor luar. Aktor luar ini dapat saja telah melakukan penelitian, melakukan konsultasi, dan
melibatkan tokoh setempat namun apabila keputusan dan sumber daya pembangunan berasal dari luar maka pada dasarnya masyarakat tetap menjadi objek.
Development with community ditandai secara khusus dengan kuatnya pola kolaborasi antara aktor luar dan masyarakat setempat. Keputusan yang diambil
merupakan keputusan bersama dan sumber daya yang dipakai berasal dari kedua belah pihak.
Development of community adalah proses pembangunan yang baik inisiatif, perencanaan, dan pelaksanaannya dilaksanakan sendiri oleh masyarakat. Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
19
membangun dirinya sendiri. Peran aktor dari luar dalam kondisi ini lebih sebagai sistem pendukung bagi proses pembangunan.
Ketiga pendekatan tersebut pada dasarnya memiliki tujuan akhir yang sama, yaitu memperbaiki kualitas kehidupan dan kelembagaan masyarakat lokal. Perbedaan
yang ada lebih berada pada sarana means yang dipakai. Efektivitas sarana ini sangat ditentukan oleh konteks dan karakteristik masyarakat yang dihadapi. Pada masyarakat
tertentu mungkin pendekatan development for community lebih sesuai sementara pada masyarakat yang lain development with community justru yang dibutuhkan.
Faktor utama yang menentukan pemilihan ketiga pendekatan tersebut adalah seberapa jauh kelembagaan masyarakat telah berkembang. Pada masyarakat yang
kelembagaannya sudah lebih berkembang development of community akan lebih tepat. Pada saat ini community development telah mengalami proses pengkayaan
sehingga menjadi sebuah pendekatan yang multi aspek, dan sekarang secara umum terdiri dari beberapa aspek kunci sebagai berikut:
a. Adalah sebuah proses ”akar rumput”.
b. Menjadi lebih swadaya self reliance.
c. Berkembang menjadi komunitas pembelajar learning Community.
d. Berkurangnya kerentanan dan kemiskinan.
e. Terciptanya peluang ekonomi dan mata pencaharian yang berkelanjutan.
f. Menguatnya modal sosial.
g. Tercapainya keseimbangan tujuan sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
20
Sering terjadi Pengembangan Masyarakat Community Development justru mengubah keseimbangan elemen-elemen dalam masyarakat yang ada dalam jangka
panjang akan merugikan masyarakat. Community Development sebaiknya dilaksanakan dengan mempertahankan perspektif keseimbangan yang ada dalam
masyarakat lokal. Secara umum Pengembangan Masyarakat Community Development dapat
didefinisikan sebagai kegiatan pengembangan masyarakat yang diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat untuk mencapai kondisi untuk mencapai kondisi
sosial-ekonomi yang lebih baik apabila dibandingkan dengan sebelum adanya kegiatan pembangunan, sehingga masyarakat di tempat tersebut diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraannya. Dengan community development sebuah aktualisasi dari CSR yang lebih
bermakna dari pada sekedar aktivitas charity ataupun dimensi-dimensi lainnya, antara lain yaitu community relation yang hanya mengembangkan hubungan yang dinamis.
Dalam pelaksanaan community development bersama-sama antara perusahaan dengan komunitas, adanya partisipasi, produktifitas dan keberlanjutan.
Dalam aktualisasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate GovernanceGCG, kontribusi dunia usaha untuk turut serta dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat harus mengalami metamorfosis, dari aktivitas yang bersifat charity menjadi aktivitas yang lebih menekankan penciptaan kemandirian
masyarakat, yakni program pemberdayaan.
Universitas Sumatera Utara
21
Metamorfosis aktualisasi kontribusi Sumbangan Sosial Perusahaan dapat di lihat dalam Tabel 1.
Tabel 1. Karakteristik Tahap-tahap Kedermawanan Sosial
Paradigma Charity Philanthropy Good Corporate
Citizenship GCC
Motivasi Agama, tradisi,
adaptasi Norma, etika dan
hukum universal Pencerahan diri
rekonsiliasi dengan ketertiban sosial
Misi Mengatasi masalah
setempat Mencari dan mengatasi
akar masalah Memberikan kontribusi
kepada masyarakat Pengelolaan Jangka pendek,
mengatasi masalah sesaat
Terencana, terorganisir dan terprogram
Terinternalisasi dalam kebijakan perusahaan
Pengorganisasian Kepanitiaan Yayasandana
abadi profesionalitas
Keterlibatan baik dana maupun sumber daya lain
Penerima Manfaat
Orang miskin Masyarakat luas
Masyarakat luas dan perusahaan
Kontribusi Hibah sosial
Hibah pembangunan Hibah sosial
pembangunan serta keterlibatan sosial
Inspirasi Kewajiban Kepentingan
bersama
Sumber: Zaidi, 2003
2.3. Kemitraan dalam Konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CSR dan Governance