Interpretasi Feritin serum Anemia Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien HD Reguler

Mean Corpuscular Volume MCV normal, retikulosit count yang rendah dan tidak di jumpai polikromasi pada pemeriksaan darah tepi. 12

2.2. Interpretasi Feritin serum

Selain menggambarkan cadangan besi dalam tubuh, feritin serum juga merupakan reaktan fase akut yang akan mengalami peningkatan tidak hanya ketika cadangan besi tubuh meningkat tapi juga pada inflamasi akut atau kronik, penyakit hati, alkoholik, anemia hemolitik, hemokromatosis dan malignansi. 2,9,12 Sedangkan kadar feritin serum yang rendah biasanya menunjukkan anemia defisiensi besi, menstruasi dengan perdarahan yang banyak atau perdarahan saluran cerna yang kronis. Kadar feritin serum normal sekitar 20-200 µgL. Bell dkk dalam studinya mengemukakan bahwa pada pasien hemodialisis feritin serum merupakan marker yang paling berkorelasi positif menggambarkan cadangan zat besi di sumsum tulang dimana kadar dibawah 80 ngml menunjukkan adanya defisiensi besi sedangkan feritin serum di atas 350 ngml menunjukkan kelebihan cadangan zat besi di sumsum tulang. 14 Selain itu Studi yang dilakukan oleh Rocha dkk menunjukkan bahwa pada pasien hemodialisis bila dijumpai feritin serum 500 ngml dan kadar C-Reactive Protein CRP yang tinggi, feritin serum tetap dapat diandalkan sebagai gambaran cadangan zat besi meski adanya inflamasi. 8

2.3. Anemia Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien HD Reguler

Sebagai salah satu penyakit yang sering dijumpai di masyarakat, prevalensi penyakit ginjal kronik semakin meningkat setiap tahunnya. Di Amerika Serikat AS terdapat lebih dari 30 juta penderita penyakit ginjal kronik dan diperkirakan mereka yang akhirnya menjadi penyakit ginjal kronik stadium 5 jumlahnya meningkat dari 450.000 pada tahun 2003 menjadi 661.330 pada tahun 2010. 15 Di Indonesia sendiri diperkirakan terdapat sekitar 3.800-4.000 Universitas Sumatera Utara penderita penyakit ginjal kronik baru yang memerlukan dialisis setiap tahunnya. 16 Kondisi ini menunjukkan pentingnya penanganan yang tepat terhadap penyakit ginjal kronik dan komplikasinya, termasuk anemia, untuk memperbaiki kualitas hidup pasien, mengurangi morbiditas dan mortalitasnya. Anemia yang dijumpai pada 60 - 80 penderita penyakit ginjal kronik mempunyai efek langsung terhadap komplikasi kardiovaskuler berupa hipertrofi ventrikel kiri LVH, disfungsi sistolik ventrikel kiri, penyakit jantung koroner dan stroke. 3 Selain memperpanjang masa rawatan di rumah sakit, anemia pada penyakit ginjal kronik juga menurunkan kualitas hidup, meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas. 3 Pada pemeriksaan status besi pasien – pasien anemia pada penyakit ginjal, awalnya dijumpai kadar serum iron, feritin serum, total iron binding capacity yang normal. 12 Pasien hemodialisis reguler dapat mengalami anemia defisiensi zat besi karena kehilangan darah. Namun bila sering mengalami transfusi darah, pasien biasanya beresiko untuk mengalami kelebihan zat besi yang dapat ditunjukkan oleh kadar feritin serum yang tinggi. 12 Studi oleh Hearnshaw dkk tahun 2006 di Inggris menunjukkan 28 dari populasi hiperferitinemia disebabkan oleh gagal ginjal dengan kadar rata-rata 1975 µgL. 17 Di Amerika diperkirakan hampir setengah dari pasien-pasien yang menjalani hemodialisis memiliki feritin serum 500 ngml. 2 Kasus paling banyak umumnya terjadi ketika penggunaan EPO masih sedikit dan transfusi darah masih dominan digunakan dalam penatalaksanaan anemia.

2.4. Koreksi Anemia pada Pasien HD Reguler