mengatasi masalah tersebut, salah satu langkah yang dapat diambil yaitu dengan mengadakan pembuatan leaflet. Leaflet yang dibuat yaitu
pengetahuan mengenai hipertensi, karena dalam memberikan asuhan keperawatan seorang perawat harus memberikan perawatan secara
komprehensif. Selain itu, juga dilakukan kegiatan lainnya seperti melatih lansia dan anggota keluarga massase kaki untuk penderita hipertensi dan
terapi non farmakologis yang dapat dilakukan dalam bentuk ramuan tradisional.
6. Evaluasi
Evaluasi kegiatan dilakukan melalui pengamatan langsung, wawancara dan mengajukan pertanyaan secara langsung tentang pendidikan kesehatan yang
telah diberikan tentang hipertensi serta mendemonstrasikan massase kaki dengan minyak essensial secara langsung terhadap lansia. Hasil yang
diperoleh berdasarkan evaluasi pengetahuan lansia dan keluarga tentang pendidikan kesehatan yang telah diberikan, lansia dan keluarga mampu
menjawab pertanyaan yang diajukan sekitar 90. Sedangkan mendemonstrasikan secara langsung massase kaki dengan minyak essensial,
lansia dan keluarga mampu mengulang apa yang telah dipraktekkan, dengan angka keberhasilan sekitar 85.
C. Pembahasan
Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu
kesehatan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya. Pada era
Universitas Sumatera Utara
desentralisasi Pemko Medan memiliki tujuh program prioritas dan delapan program pengembangan. Salah satu program pengembangan yang
dilaksanakan oleh Puskesmas yaitu Posyandu Lansia. Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia
lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan Erfandi,
2008. Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui
program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya.
Tujuan posyandu lansia antara lain: 1 Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia, 2 Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam
pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut Erfandi, 2008.
Menurut Erfandi 2008 beberapa kendala yang dihadapi lansia dalam mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh petugas pelayanan kesehatan
antara lain : 1. Pengetahuan lansia yang rendah tentang manfaat kegiatan. Pengetahuan lansia
akan manfaat kegiatan ini dapat diperoleh dari pengalaman pribadi dalam kehidupan sehari-harinya. Dengan menghadiri kegiatan posyandu, lansia akan
mendapatkan penyuluhan tentang bagaimana cara hidup sehat dengan segala keterbatasan atau masalah kesehatan yang melekat pada mereka. Dengan
Universitas Sumatera Utara
pengalaman ini, pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk
selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia 2. Jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh atau sulit dijangkau Jarak
posyandu yang dekat akan membuat lansia mudah menjangkau posyandu tanpa harus mengalami kelelahan atau kecelakaan fisik karena penurunan daya tahan
atau kekuatan fisik tubuh. Kemudahan dalam menjangkau lokasi posyandu ini berhubungan dengan faktor keamanan atau keselamatan bagi lansia. Jika lansia
merasa aman atau merasa mudah untuk menjangkau lokasi posyandu tanpa harus menimbulkan kelelahan atau masalah yang lebih serius, maka hal ini
dapat mendorong minat atau motivasi lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu. Dengan demikian, keamanan ini merupakan faktor eksternal dari
terbentuknya motivasi untuk menghadiri posyandu lansia. 3. Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun mengingatkan lansia
untuk datang ke posyandu. Dukungan keluarga sangat berperan dalam mendorong minat atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu
lansia. Keluarga bisa menjadi motivator kuat bagi lansia apabila selalu menyediakan diri untuk mendampingi atau mengantar lansia ke posyandu,
mengingatkan lansia jika lupa jadwal posyandu, dan berusaha membantu mengatasi segala permasalahan bersama lansia.
4. Sikap yang kurang baik terhadap petugas posyandu. Penilaian pribadi atau sikap yang baik terhadap petugas merupakan dasar atas kesiapan atau
kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu. Dengan sikap yang baik tersebut, lansia cenderung untuk selalu hadir atau mengikuti kegiatan yang
Universitas Sumatera Utara
diadakan di posyandu lansia. Hal ini dapat dipahami karena sikap seseorang adalah suatu cermin kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek. Kesiapan
merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara-cara tertentu apabila individu dihadapkan pada stimulus yang menghendaki adanya suatu
respons. Adapun tindakan yang mahasiswa lakukan adalah sosialisasi tentang
keberadaan posyandu lansia pada saat home visit, mengadakan pembuatan leaflet. Leaflet yang dibuat yaitu pengetahuan tentang hipertensi, karena
dalam memberikan asuhan keperawatan seorang perawat harus memberikan perawatan secara komprehensif. Dengan demikian tingkat pengetahuan lansia
akan meningkat, sehingga menjadi dasar pembentukan sikap untuk mendorong lansia untuk lebih berkeinginan untuk mengikuti program
kesehatan lansia yang dilaksanakan oleh Puskesmas maupun oleh kader-kader kesehatan ataupun instansi kesehatan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB III PENGELOLAAN ASUHAN KEPERAWATAN
A. Landasan Teori
1. Lanjut Usia a. Pengertian Lanjut Usia
Menurut Ernawati lansia adalah orang yang berusia 50 tahun atau lebih Lansia merupakan kelompok orang lanjut usia yang mengalami proses penuaan
yang terjadi secara bertahap dan merupakan proses alami yang tidak dapat dihindarkan. Menurut BKKBN 1998, penduduk lansia adalah penduduk yang
mengalami proses penuaan secara terus menerus, ditandai dengan penurunan daya tahan fisik dan rentan terhadap penyakit yang mengakibatkan kematian. Secara
ekonomi lansia dianggap sebagai beban sumber daya. Saparinah 1983 berpendapat bahwa lansia merupakan kelompok umur yang mengalami berbagai
penurunan daya tahan tubuh dan berbagai tekanan psikologis. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa lansia adalah kelompok orang yang berumur lebih dari
50 tahun yang secara fisiologis mengalami kemunduran baik dari segi biologis, ekonomi maupun sosial secara bertahap hingga akhirnya sampai pada kematian.
Proses menua merupakan proses yang normal terjadi pada setiap manusia dan bukan merupakan suatu penyakit.
Penuaan juga dapat didefenisikan sebagai suatu proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga lebih rentan terhadap infeksi dan tidak dapat memperbaiki kerusakan
yang dideritanya. Penuaan merupakan proses ilmiah yang terjadi secara terus-
Universitas Sumatera Utara