dan dikembalikan ke kas daerah. Persen realisasi terhadap biaya ini sebesar 0 karena tidak adanya biaya yang terealisasi.
4 Biaya Perjalanan Dinas, jumlah yang dianggarkan sebesar Rp.
61.530.000,- sementara pada tahun 2013 Dinas Kesehatan tidak ada melakukan perjalanan dinas dalam daerah maupun ke luar daerah
sehingga anggaran tersebut tidak terealisasikan dan dikembalikan ke kas daerah. Jadi persen realisasi terhadap biaya ini adalah 0 karena tidak
adanya biaya yang terealisasi. 5
Biaya Kursus, Pelatihan, Sosialisasi, dan Bimbingan Teknis PNS, jumlah yang dianggarkan sebesar Rp. 22.470.000,- sementara pegawai Dinas
Kesehatan tidak ada mengikuti kursus-kursus singkat pelatihan, tidak ada mengikuti sosialisasi maupun bimbingan teknis workshop, sehingga
anggaran tersebut tidak terealisasikan dan dikembalikan ke kas daerah. Jadi persen realisasi pada biaya ini sama seperti biaya-biaya yang
anggarannya tidak terealisasikan yaitu sebesar 0.
4. Biaya Modal Pengadaan
Yang termasuk ke dalam biaya ini seperti Biaya Modal Pengadaaan Peralatan Kantor, Pengadaan Komputer, Pengadaan Peralatan Dapur,
Pengadaan Penghias Ruangan Rumah Tangga, Pengadaan Alat-alat Ukur, Pengadaan Alat-alat Laboraturium, Pengadaan Konstruksi Pembelian
Bangunan. Pada biaya ini jumlah anggarannya sebesar Rp. 5.976.752.400,- artinya hanya 27 anggaran yang terealisasi, sementara jumlah yang
direalisasikan sebesar Rp. 1.620.089.500,- ini menunjukkan sisa sebesar Rp.
Universitas Sumatera Utara
4.356.662.900,-. Hal ini disebabkan karena pada beberapa jenis biaya yang anggarannya tidak terealisasi seperti :
1 Biaya Modal Pengadaan Komputer, pada rincian ini jumlah yang
dianggarkan sebesar Rp. 198.000.000,- sementara yang terealisasi hanya sebesar Rp. 196.900.000,- dengan sisa sebesar Rp. 1.100.000,- berarti
anggaran ini sangat baik karena 92 dari anggaran sudah hampir terealisasi semua dilakukan oleh Dinas Kesehatan.
2 Biaya Modal Pengadaan Alat-alat Kedokteran, pada biaya ini jumlah
yang dianggarkan sebesar Rp. 4.398.978.977,- sementara anggaran tersebut hanya digunakan sebesar Rp. 219.959.000,- yaitu pada uraian
biaya modal pengadaan alat-alat kedokteran umum dengan sisa anggaran Rp. 4.179.019.977,-. Pada biaya ini sangat tidak baik persen realisasinya
karena hanya 5 anggaran yang terealisasi. Kasus ini sama seperti belanja pegawai pada biaya gaji dan tunjangan, seharusnya suatu
aktivitas yang akan dilakukan untuk memakai alat-alat kedokteran dapat diprediksi sebelumnya sehingga anggaran yang dibuat tidak terlalu besar
jumlahnya dari dana yang akan direalisasikan. 3
Biaya Modal Pengadaan Alat-alat Laboraturim, pada biaya ini jumlah yang dianggarkan sebesar Rp. 306.213.423,- dan jumlah realisasinya
sebesar Rp. 147.627.500,-. Anggaran tersebut hanya terealisasi sebesar 48 dengan sisa anggaran Rp. 158.585.923,- yang akan dikembalikan ke
kas daerah.
Universitas Sumatera Utara
Dari uraian di atas, banyak mata anggaran yang mengalami kelebihan anggaran. Kelebihan atau sisa anggaran tersebut seluruhnya dikembalikan ke
dalam kas daerah. Tetapi ada beberapa jenis biaya yang merealisasikan anggarannya sesuai dengan yang telah dianggarkan atau 100 terealisasi dengan
sangat baik, berikut anggarannya : 1
Biaya Modal Pengadaan Peralatan Kantor Pada biaya ini jumlah anggarannya sesuai dengan yang direalisasikan
yaitu sebesar Rp. 219.025.000,- 2
Biaya Modal Pengadaan Peralatan Dapur Pada biaya ini jumlah anggaran yang terealisasi sama dengan jumlah
yang dianggarkan yaitu sebesar Rp. 114.785.000,- 3
Biaya Modal Pengadaan Alat-alat Ukur Pada biaya ini jumlah yang direalisasi sebesar Rp. 199.600.000,- sama
dengan jumlah yang dianggarkan. 4
Biaya Modal Pengadaan Konstruksi Pembelian Bangunan Yang termasuk ke dalam jenis biaya ini adalah Biaya Modal
Pengadaan Konstruksi Pembelian Gedung Kantor dan Biaya Modal Pengadaan Konstruksi Pembelian Rumah Dinas. Pada biaya ini
jumlah yang dianggarkan sesuai dengan jumlah yang terealisasikan yaitu sebesar Rp. 326.150.000,-
Universitas Sumatera Utara
E. Klasifikasi Laporan Keuangan