dengan cara mengalirkan air kederetan akar tanaman secara dangkal yang mengandung nutrisi sesuai kebutuhan tanaman. Hidroponik substrat
merupakan salah satu dari sistem hidroponik, dimana pada sistem ini menggunakan substrat selain air.
Kata “film” pada hidroponik NFT menunjukkan aliran tipis. Dengan demikian, hidroponik ini hanya menggunakan aliran air nutrien sebagai
medianya. Keunggulan sistem hidroponik ini antara lain air yang diperlukan tidak banyak, kadar oksigen terlarut dalam larutan hara cukup tinggi. Air
sebagai media mudah didapat dengan harga murah, pH larutan mudah diatur dan ringan sehingga dapat disangga dengan talang Sutiyoso, 2006
Pada sistem NFT, air atau nutrien dialirkan dalam wadah penanaman biasanya berupa talang. Wadah penanaman dibuat miring agar nutrien dapat
mengalir. Nutrien yang telah melewati wadah penanaman, ditampung dalam bak atau tangki dan kemudian dipompa untuk dialirkan kembali. Tinggi
nutrien hanya 3 mm, tidak boleh lebih dari itu karena air yang terlalu tinggi akan menyebabkan oksigen terlarut sedikit Lingga, 2009.
Salah satu prinsip dasar NFT ialah ketebalan air di dalam hanya beberapa millimeter saja biasanya 3 mm. Dengan demikian, banyak akar bertumpuk
di atas aliran air dan rapat sehingga bila tanaman tumbuh subur, akarnya tebal mirip bantal putih. Ketebalan lapisan air tergantung kecepatan air yang masuk
dan kemiringan talang Untung, 2000.
B. Budidaya Selada Keriting
Selada Lactuca sativa L merupakan salah satu komoditi hortikultura yang memiliki prospek dan nilai komersial yang cukup baik. Semakin
bertambahnya jumlah penduduk Indonesia serta meningkatnya kesadaran penduduk akan kebutuhan gizi menyebabkan bertambahnya permintaan akan
sayuran. Kandungan gizi pada sayuran terutama vitamin dan mineral tidak dapat disubtitusi melalui makanan pokok Nazaruddin ,2003.
Selada Lactuca sativa L adalah tanaman yang termasuk dalam famili Compositae. Sebagian besar selada dimakan dalam keadaan mentah. Selada
merupakan sayuran yang populer karena memiliki warna, tekstur, serta aroma
yang menyegarkan tampilan makanan. Tanaman ini merupakan tanaman setahun yang dapat di budidayakan di daerah lembab, dingin, dataran rendah
maupun dataran tinggi. Pada dataran tinggi yang beriklim lembab produktivitas selada cukup baik. Di daerah pegunungan tanaman selada dapat
membentuk bulatan krop yang besar sedangkan pada daerah dataran rendah, daun selada berbentuk krop kecil dan berbunga Rubatzky dan Yamaguchi,
1998. Menurut Saparinto 2013 Kedudukan selada dalam sistematika tumbuhan
diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermathophyta Divisi
: Magnoliophyta Kelas
: Magnoliopsida Ordo
: Asterales Famili
: Asteraceae Genus
: Lactuca Species : Lactuca sativa L
Tanaman selada memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar serabut menempel pada batang, tumbuh menyebar, ke semua arah pada
kedalaman 20-50 cm. Sebagian besar unsur hara yang dibutuhkan tanaman diserap oleh akar. Akar berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan dari
dalam tanah, serta mengokohkan berdirinya batang tanaman Rukmana, 1994.
Batang tanaman selada berbuku-buku sebagai tempat kedudukan daun. Daun selada memiliki bentuk bulat dengan panjang 25 cm dan lebar 15 cm.
Selada memiliki warna daun yang beragam yaitu hijau segar, hijau tua dan pada kultivar tertentu ada yang berwarna merah. Daun bersifat lunak dan
renyah, serta memiliki rasa gak manis. Bunga berwarna kuning terletak pada rangkaian yang lebat Sunardjono, 2005. Tanaman selada dikembangbiakkan
dengan bijinya. Sebelum dikembangbiakkan biasanya disemaikan dulu di persemaian. Biji selada dapat dibeli di toko-toko pertanian, namun dapat juga
disiapkan sendiri dengan memilih biji yang tua dan sehat Barmin, 2010. Biji tanaman selada berbentuk lonjong pipih, berbulu, berwarna coklat. Biji selada
merupakan biji tertutup dan berkeping dua, serta dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman Rubatzky dan Yamaguchi, 1998.
Selada menyukai tanah yang subur, banyak mengandung humus, mengandung pasir atau lumpur. pH tanah yang diinginkan antara 5-6,5.
Daerah yang sesuai untuk penanaman selada berada pada ketinggian 500- 2.000 m di atas permukaan laut dpl. Suhu optimum bagi pertumbuhan
selada adalah 15-25 C. Waktu tanam terbaik adalah pada akhir musim hujan,
walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau dengan pengairan atau penyiraman yang cukup Supriati dan Herliana, 2014.
C. Manajemen Sumber Daya Manusia