Teknis Pelaksanaan 04. KEGIATAN SEHARI

Tema : Kegiatan saharí-hari Sub Tema : Mengenal benda Hari ke : 1. Bahan pembuat benda A. Jadwal Harian No Kegiatan Mata pelajaran 1 Pembukaan  Bermain Kim peraba IPA 2 Inti  Menyebutkan bahan pembuat benda  Mengelompokkan benda berdasarkan bahan pembuatnya. IPA 3 Penutup  Mendengarkan cerita ” Rumah Siput” Bahasa Indonesia

B. Teknis Pelaksanaan

 Guru menyiapkan seluruh alat yang akan digunakan dalam permainan Kim peraba.  Guru mengajak siswa secara bergantian meraba benda yang ada di dalam kantong.  Guru bertanya kepada siswa dengan daftar pertanyaan yang ada.  Guru menjajak siswa untuk menyebutkan bahan pembuat masing-masing benda.  Guru meminta siswa untuk menuliskan bahan pembuat benda secara perorangan.  Menuliskan nama benda yang dipakai , dibawa, di dalam kelas serta bahan pembuatnya kemudian menuliskan di dalam tabel.  Guru meminta siswa untuk mengelompokkan benda berdasarkan bahan pembuat secara berpasangan.  Mendengarkan cerita ” Rumah Siput” Rumah Siput Dahulu kala, Siput tidak pernah membawa-bawa rumahnya. Ia sangat bangga pada rumahnya. Suatu hari, ia berjalan-jalan di hutan. Ia ingin tahu adakah rumah yang lebih indah dari rumahnya. Ia mengintip rumah Semut. “Hi hi, rumah Semut seperti gudang Makanan di mana-mana,” tawa Siput. “Apa yang lucu?” tanya Tawon dari atas pohon. Siput mendongak dan melihat benda cokelat tergantung di dahan pohon. “Mari mampir, ini rumahku” ajak Tawon. “Astaga, rumahmu tergantung di sana?” “Ya, rumahku terbuat dari lumpur dan….” “Lumpur? Aku tak mau mampir di rumah lumpur” potong Siput, lalu tertawa terpingkal-pingkal. “Aduh lucunya, perutku sampai sakit.” “Apa yang membuat perutmu sakit?” Tikus muncul dari semak-semak. “O, Tikus Aku ingin tahu, di mana rumahmu?” tanya Siput. Tak lupa, ia menceritakan kejelekan rumah Semut dan Tawon. Tikus menjawab dengan suara pelan, “Rumahku lebih buruk dari rumah mereka. Aku tinggal di dalam got.” “Got?” Siput memekik. Segera ia memencet hidungnya. “Gelap dan bau Sepertinya tak ada rumah yang lebih bagus dari rumahku” “Pergilah ke rumah Kepodang Emas” Tawon mendengung di udara. “Siapa tahu rumahnya lebih bagus dari rumahmu” Wajah Siput memerah. Ia tak rela jika rumah Kepodang Emas lebih bagus dari rumahnya. Segera ia naik ke atas pohon dan masuk ke rumah Kepodang. Matanya terbelalak. Rumah itu sangat indah terbuat dari anyaman rumput. “Rumahku tentu tak seindah rumahmu,” kata Kepodang Emas rendah hati . Siput menjadi malu sekali. Ia cepat-cepat pergi. “Apakah rumah Kepodang Emas seindah rumahmu?” tanya Semut ketika berpapasan. Tawon mendengung dan Tikus mencicit. Siput merasa mereka menertawakan kecongkakannya. Sejak itu Siput malu keluar dari rumahnya. Agar tak bertemu siapa pun, ia selalu membawa rumahnya ke mana pun ia pergi. Oleh Lena D .

C. Catatan siswa