“O, pulau yang terbentang di depan kita itu adalah Pulau Sumbawa.” Setelah mengucapkan terima kasih, tanpa merasa lelah dia pun terbang
lagi. Pulau Sumbawa akhirnya berhasil dipijak. Kini, ia tinggal mencari Santoana. Setelah lama mengitari pantai, bertemulah ia dengan burung hitam besar yang
disebut Bongarasang sedang mencari makan di tepi pantai.
Merak mendekat dan menceritakan kedatangannya ke Pulau Sumbawa. Ia bertanya tentang Santoana. Bongarasang sangat terpesona melihat Merak yang
cantik. Timbullah akal liciknya. Bongarasang pura-pura diam dan tertunduk malu.
“Kenapa diam?” tanya Merak tak sabar. “Aku diam dan malu karena akulah yang kau cari,” kata Bongarasang
berbohong. Merak lemas mendengar perkataan Bongarasang. “Indah kabar daripada rupa,” keluhnya kecewa sebab Bongarasang tidak
setampan yang ia bayangkan. Akan tetapi, karena niatnya untuk menikah dengan Santoana, akhirnya Merak menikah dengan Bongarasang yang dianggapnya
Santoana.
Hari pesta pun tiba. Semua undangan berdatangan. Burung yang menjadi ketua adat datang. Merak dan Bongarasang sudah berdandan.
Acara akan segera dimulai. Namun, pemimpin adat berkata, “Tunggu sebentar, Santoana belum datang.”
Mendengar kata ketua adat, wajah Merak berubah merah. Ia marah kepada Bongarasang yang telah berbohong. Bongarasang tertunduk takut. Merak
menunggu dengan dada berdebar. Seperti apakah Santoana? Dari kejauhan, Santoana datang dengan gagahnya. Bulunya indah
mengilat tertimpa matahari. Suaranya terdengar nyaring. Tiba-tiba,
Merak terbang meninggalkan keramaian pesta. Hatinya sakit tak terkira. Ia tak
menyangka kalau selama ini ia telah dibohongi. Sambil menitikkan air mata, ia melantunkan lagu sedih daerah Sumbawa. Kulempat let biru do, ku buya sanak
parana, kudapat taruna kokoh. Kulewati beberapa pulau dan samudra, untuk mendapat jodoh yang sepadan, namun bertemu lelaki berbohong.
Akhirnya, Merak terbang meninggalkan Pulau Sumbawa dengan perasaan malu dan kecewa. Menurut cerita, itulah sebabnya burung Merak tidak ada di
Pulau Sumbawa sampai sekarang.
Sumber: Bobo, No. 23, 14 September 2006
C. Catatan siswa
Gbr, burung merak yang berjalan di pinggir pantai
Suku yang ada di Indonesia : Jawa, Sunda, Batak, Melayu, Dayak, Badui, Kubu, Flores, Menado, Papua dan
masih banyak lagi. Bahasa daerah yang ada di Indonesia:
Bahasa Sunda Bahasa Jawa
Bahasa Bali Bahasa Batak
Bahasa Melayu Bahasa Menado
Lagu daerah yang ada di Indonesia: Kicir-kicir, Jali-jali, Bubuy bulan, Manuk Dadali, Gundul-gundul Pacul, Cublak-
cublak Suweng, Ampar-ampar pisang, Yamko Rambae Yamko, Tanduk Majeng, Apuse, Angin Mamiri, Soleram.
D. Tugas dan PR
Sub Tema : Mengenal suku bangsa.
Hari ke : 2. Kegunaan benda.
A. Jadwal Harian No Kegiatan
Mata pelajaran
1 Pembukaan
Menyanyikan lagu “ Dari Sabang sampai Merauke” PKn
2 Inti
Melakukan kerja bakti di sekolah. Menentukan bentuk kerja sama di lingkungan
tetangga. IPS
3 Penutup
Menyanyikan lagu “ Ronda Malam” IPS
B. Teknis Pelaksanaan
Guru memberi contoh menyanyikan lagu ” Dari Sabang sampai Merauke”
Guru memberi semangat siswa menyanyikan lagu tersebut.
Guru meminta menjawab pertanyaan secara lisan.
Guru memberi petunjuk tentang pelaksanaan kerjabakti di sekolah.
Guru mendampingi siswa melakukan kerjabakti.
Guru mengajak siswa mengidentifikasi bentuk kerja sama yang lain yang
dilakukan di lingkungan yang pernah dilihatnya maupun diikutinya.
Guru mengajak siswa membaca percakapan antara Bima dan ayahnya.
Diskripsi gambar halaman 48; gbr beberapa bapak yang melakukan ronda malam sedang berjaga-jaga di pos ronda sambil berbincang-bincang.
Beberapa ibu sedang berkumpul bersama melakukan arisan.
Beberapa orang berkinjung dalam acara pernikahan dan memberi ucapan selamat.
Beberapa orang sedang membantu tetangganya yang sakit dibawa ke rumah sakit.
Beberapa orang menjenguk pasien di rumah sakit.
Beberapa orang melakukan kerjabakti membersihkan selokan air.
C. Catatan siswa Contoh kerjasama di rumah:
Membersihkan seluruh bagian rumah Memasak bersama.
Menanam tanaman. Berdoa bersama.
Contoh kerja sama di sekolah: Membersihkan lingkungan sekolah.
Merapikan buku yang ada di perpustakaan maupun di kelas. Memelihara taman sekolah.
Merapikan meja kursi kelas. Contoh kerjasama di masyarakat:
Kerja bakti membersihkan jalan dan saluran air. Membantu membangun rumah.
Mengatar dan menjenguk tetangga yang sakit.
Membantu tetangga yang sedang mengadakan pesta maupun kematian Menjaga keamanan lingkungan bersama.
Manfaat kerjasama di rumah: Menambah kerukunan dalam keluarga.
Pekerjaan menjadi ringan, cepat selesai, menghemat waktu dan biaya. Manfaat kerjasama di sekolah:
Menambah kerukunan dengan teman. Pekerjaan menjadi ringan, cepat selesai, menghemat waktu dan biaya.
Memiliki banyak teman. Manfaat kerjasama di masyarakat:
Menambah kerukunan antar anggota masyarakat. Pekerjaan menjadi ringan, cepat selesai, menghemat waktu dan biaya.
Menjalin persatuan dan kesatuan antar anggota masyarakat.
D. Tugas dan PR