32
roguing yang tidak dilakukan pada budidaya padi untuk konsumsi. Analisis usahatani calon benih padi Kelompok Tani Tunas Harapan Kelurahan Rimbo
Kedui Kecamatan Seluma Selatan disajikan pada Lampiran 5. Kegiatan perbenihan memberikan keuntungan yang lebih besar
dibandingkan dengan dengan budidaya padi untuk konsumsi walaupun waktu yang dibutuhkan untuk prosesing benih membutuhkan waktu yang lebih lama.
Keuntungan ini membuat 3 orang peserta sekolah lapang bersedia untuk melaksanakan kegiatan penangkaran pada musim tanam berikutnya. Mereka
berharap kegiatan penangkaran yang akan dilakukan dapat dikelola bersama oleh kelompok agar kegiatan penangkaran dapat berjalan lebih baik
4.3. Melayani Kebutuhan Benih Padi Varietas Unggul VU untuk Kebutuhan Petani Wilayahnya
Benih yang dihasilkan adalah produksi dari Kelompoktani Tunas Harapan Kabupaten Seluma untuk varietas I npari 22. Kegiatan perbenihan di Kabupaten
Rejang Lebong hingga akhir Desember 2015 baru berumur 28 HST. Sesuai dengan Undang-Undang No 12 tahun 1992 tentang Sistem Budi Daya Tanaman
maka benih dari varietas unggul yang dilepas oleh pemerintah dinamakan benih bina. Benih bina yang akan diedarkan harus melalui proses sertifikasi.
Sertifikasi benih adalah serangkaian pemeriksaan terhadap calon benih yang dimulai sejak di pertanam sampai pengujian mutu di laboratorium dengan
tujuan untuk menjamin kemurnian genetik, mutu fisik, dan mutu fisiologis benih sehingga dapat memenuhi standar mutu yang ditetapkan dan layak untuk
disebarluaskan. Hasil uji laboratorium calon benih varietas I npari 22 dengan kelas benih
dasar FS telah memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah menurut jenis tanaman dan kelas masing Tabel 11. Hal ini menunjukkan bahwa
benih yang dihasilkan oleh calon kelompok penangkar layak untuk gunakan.
33
Tabel 11. Standar mutu untuk kelas benih dasar FS BD No
Komponen standar mutu Benih standar
Benih produksi kegiatan
1. Kadar air maksimal
13,0 10,2
2. Benih murni minimal
99,0 99,9
3. Kotoran benih maksimal
1,0 0,1
4. Benih varietas lain maksimal
0,0 0,0
5. Biji gulma maksimal
0,0 0,0
6. Daya tumbuh minimal
80,0 89,0
Sumber: Dokumentasi kegiatan, 2015
Jumlah benih besertikat yang dihasilkan sejumlah 3.000 kg yang
bersumber dari lokasi laboratorium lapang. Jumlah ini bila diestimasi dengan kebutuhan benih sebanyak 25 kg maka mampu mencukupi kebutuhan benih
untuk 120 ha. Luas sawah di Kelurahan Rimbo Kedui pada tahun 2015 tercata seluas 170 hektar atau 9,44 dari total luas lahan sawah di Kecamatan Seluma
Selatan yaitu 1.800 ha. Artinya jumlah ini mampu memenuhi 70,59 kebutuhan benih bermutu di kawasan kelurahan tersebut. Namun tingginya kebutuhan
konsumen terhadap benih bermutu sehingga tidak hanya petani dalam kawasan kelurahan yang berminat terhadap benih tersebut. Beberapa konsumen juga
berasal dari luar kawasan kelurahan bahkan dari luar Kabupaten Tabel 12. Tabel 12. Distribusi benih hasil Kegiatan Model penyediaan Benih untuk
Pemenuhan Kebutuhan Wilayah Melalui Peningkatan Kemampuan Calon Penangkar di Provinsi Bengkulu
No Nama
Alamat Jumlah
kg Luasan
ha 1.
Ritam Ds. Sri Kuncoro Kab. Bengkulu
Tengah 100
4,0 2.
KT. Makmur Ds.Lubuk Kebur Kab. Seluma
60 2,4
3. KT.Anggrek Merah
Kel. Pasar Baru Kec.Kota Manna Kab. Bengkulu Selatan
50 2,0
4. BP3K Talo
Kecamatan Talo, Kab. Seluma 100
4,0 5.
Kios Saprodi Rasyid Kecamatan Seluma Kota
150 6,0
6. Penerima bantuan
Desa Mandiri Benih Kab. Seluma 2015
Ds. Karang Anyar Kec. Semidang Alas Maras, Ds. Purbasari Kec.
Seluma Barat
dan Padang
Merbau Kec. Seluma Selatan 750
30,0
7. Kios Saprodi Budi
Kecamatan Talo Kab.Seluma 300
12,0 8.
Warman Kabupaten Kepahiang
5 0,2
9. Syuri
Kecamatan I lir Talo Kab. Seluma 70
2,8 10.
Petani sekitar Kel. Rimbo Kedui, Kab. Seluma
1.415 56,6
Jumlah 3.000
120,0
Sumber: dokumentasi kegiatan, 2015
Kesesuaian ke Seluma Selatan khusu
menjadi salah satu fa informasi mengenai t
untuk mendapatkan p yang ada.
2.4. Meningkatkan Berkualitas Bag