Peningkatan Kualitas Lahan Suboptimal Melalui I ntegrasi Sapi dengan Jagung

16 dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2015 acara tersebut dihadiri oleh petugas inseminator Puskeswan Baturoto, PPL desa Batu Raja R dan Desa Batu Layang, perangkat desa, tokoh masyarakat, dan seluruh pengurus serta anggota kelompok tani Tri Mukti, adapun hasil kegiatan sosialisasi sebagai berikut :  Pelaksanaan kegiatan pengkajian sistem integrasi sapi dengan tanaman jagung akan dilaksanakan di desa Batu Raja R dan Desa Batu Layang. kelompok tani yang menjadi kooperator adalah kelompok tani Tri mukti.  Untuk pelaksanaan kegiatan para petugas lapangan PPL dan Petugas Puskeswan siap untuk membantu tugas-tugas yang berkaitan dengan kegiatan teknis di lapangan.  Seluruh anggota kelompok tani Tri Murti, kepala desa, tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat akan ikut membantu pelaksanaan kegiatan.  Setiap hari jum’at kelompok kooperator akan berkompul di pendopo desa untuk membahas masalah-masalah di lapangan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan integrasi.  Ternak sapi yang akan digunakan dalam percobaan adalah sapi bali betina berumur 1 – 2 tahun, sedangkan tanaman jagung yang akan di gunakan adalah tanaman jagung manis varitas Bonanza.  Lahan yang akan dijadikan tempat penanaman jagung seluas 3 ha dengan system penanaman secara bertahap seluas 0,25 ha, dengan 12 kali penanaman. Penanaman dilakukan secara bertahap setiap minggu dengan tanpa olah tanah.  Kelompok tani kooperator siap menyebar luaskan teknologi yang diterapkan dalam kegiatan integrasi tersebut kepada kelompok masyarakat yang belum tergabung dengan kelompok kooperator.

4.4. Peningkatan Kualitas Lahan Suboptimal Melalui I ntegrasi Sapi dengan Jagung

Pengambilan sampel tanah sebelum adanya integrasi dilakukan pada 3 lokasi pengamatan. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Tanah BPTP Bengkulu. Hasil analisis sampel tanah tanah sebelum adanya integrasi menunjukkan bahwa tanah agak masam, C organik tinggi, N organik sedang sampai tinggi dan P organik rendah sampai tinggi Tabel 3. 17 Tabel 3. Hasil analisis tanah sebelum integrasi Kode Kadar Air Ekstrak 1:5 Terhadap Contoh Tanah Kering 105 C pH Bahan Organik P Bray I Nilai Tukar Kation NH 4 Acatat 1 N, pH 7 H 2 O KCL C N K-dd Na-dd Ca-dd Mg-dd KTK ppm _____________me 100 gr _____________ BRR1 6,20 6,46 3,75 2,45 0,27 6,74 0,13 0,089 0,46 1,84 28,09 BRR2 8,80 6,00 3,70 4,64 0,64 14,20 0,21 0,087 1,01 1,92 26,61 BRR 3 8,00 6,37 3,54 4,40 0,39 4,10 0,37 0,100 1,25 1,60 28,53 Sumber : Hasil Analisis Laboratorium Tanah BPTP Bengkulu, 2015 Hasil analisis tanah setelah adanya integrasi sapi dengan jagung pada lahan suboptimal disajikan pada Tabel 4. Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa tanah agak masam, C organik rendah, N organik sangat rendah sedangkan P organik sangat tinggi. Berdasarkan hasil analisis tanah sebelum dan setelah integrasi dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan pada unsur hara Phosphor P sedangkan bahan organik C dan N serta pH belum terjadi peningkatan. Hal ini disebabkan karena pada saat pengambilan sampel tanah terjadi musim kemarau cukup panjang sehingga pemberian kompos dan pupuk anorganik belum sepenuhnya meningkatkan unsur hara lahan suboptimal. Tabel 4. Hasil analisis tanah setelah adanya integrasi sapi Kode Kadar Air Ekstrak 1:5 Terhadap Contoh Tanah Kering 105 C pH Bahan Organik P Bray I Nilai Tukar Kation NH 4 Acatat 1 N, pH 7 H 2 O KCL C N K-dd Na-dd Ca-dd Mg-dd KTK ppm _____________me 100 gr _____________ Yo 12,60 5,79 4,72 1,60 0,48 29,27 2,04 0,20 2,46 1,69 30,15 Dwi 8,65 5,51 4,19 1,93 0,28 26,41 2,60 0,16 1,56 11,81 22,04 Suk 8,92 6,12 3,82 1,60 0,34 26,61 2,64 0,31 0,97 3,02 21,70 Sug 31,31 6,24 3,77 1,34 0,51 21,78 3,28 0,21 1,54 6,31 35,70 Sumber : Hasil Analisis Laboratorium Tanah BPTP Bengkulu, 2015

4.5. Produksi Jagung Manis dan Jerami Jagung Manis