11
I mplementasi dan penataan sistem integrasi melalui teknologi usaha integrasi sapi potong yang terpadu dengan tanaman jagung manis dengan umur
panen 55 - 65 hari. Peningkatan mutu nutrisi pakan ternak sapi dilakukan dengan pemberian pakan tambahan yang berupa mineral.
3.5.1. Metode
Kegiatan teknis yang akan dilakukan adalah implementasi pengembangan sistem dan usaha integrasi sapi potong dengan tanaman jagung di lahan sub
optimal. Pengkajian dilakukan secara partisipatif dilahan petani dan melibatkan petani sebagai kooperator.
Karakterisasi lokasi pada areal lahan kering berbasis tanaman pangan menggunakan metode PRA
participatory rural appraisal pada lokasi yang memiliki potensi bagi penerapan model usaha sapi potong di lahan kering
berbasis tanaman pangan kegiatan ini untuk mendata potensi, kendala dan prospek usaha sapi potong untuk penggemukan.
Penentuan petani peternak kooperator yang memiliki kandang dalam hamparan yang berdekatan, dengan kapasitas ternak 21 ekor sapi bali berumur
1,5 – 2 tahun yang di bagi ke dalam 3 perlakuan pakan dan tiap perlakuan terdiri dari 7 ekor sapi sebagai ulangan yang di susun dengan menggunakan Rancangan
Acak Kelompok RAK. Formulasi pakan dan komponen teknologi yang di terapkan dalam pengkajian yang digunakan disajikan pada Tabel 1 dan 2.
Tabel 1. Formulasi Pakan Pengkajian No.
Bahan Pakan Perlakuan
I I I
I I I …………….. BB……………..
1. Limbah jagung non fermentasi
10 -
- 2.
Limbah jagung fermentasi -
10 -
3. Hijauan rumput
- -
10 4.
Mineral 0,01
0,01 0,01
12
Tabel 2. Komponen teknologi budidaya jagung manis No.
Komponen Teknologi Keterangan
1 2
3 4
5 6
7 8
9 Varietas unggul
Pengolahan tanah Sistem tanam
Jarak tanam cm Jumlah benih perlubang tanam
Cara pemupukan Penyiangan
Pengendalian hama penyakit Sistem panen
Jagung manis varietas Bonanza TOT
Monokultur 75 x 25 cm
1 biji Tugal 3 kali
2 kali PHT
Manual
Pelaksanaan kegiatan pengumpulan data tahap awal dilakukan identifikasi wilayah dengan koordinasi dengan stake halder di kabupaten. Data yang di
kumpulkan, meliputi data potensi wilayah, biofisik, karakteristik peternak sapi potong sebelum dan sesudah menerapkan sistem integrasi, data pertumbuhan
ternak, pertambahan bobot badan ternak, pertumbuhan tanaman jagung, produksi buah jagung manis,
kesuburan tanah sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan integrasi tanaman-ternak, perkembangan jumlah peternak
sapi potong yang menerapkan teknologi integrasi yang ditawarkan. Data pendukung untuk kelancaran berlangsungnya kegiatan serta jenis dan jumlah
lembaga penunjang yang terlibat dalam kegiatan integrasi ternak sapi dengan tanaman jagung yang diterapkan pada lokasi pengkajian.
Untuk komoditas
tanaman jagung
dengan luas
lahan 3
ha budidaya pemeliharaan tanaman jagung mengacu kepada PTT jagung
Departemen Pertanian 2008, Dirjen Tanaman Pangan 2008, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2009
a
, tanaman jagung manis hibrida ditanam 10 kali tanam setiap selang waktu 7 hari, luas setiap kali tanam masing-masing
adalah 0,25 ha. Penanaman jagung dilakukan secara bertahap, setiap kali penananam
jagung manis adalah seluas 2.500 m
2
. Penanaman jagung manis dilakukan 12 kali tanam, dengan selang waktu 7 hari 1 kali tanam. Dosis pemupukan tanaman
jagung adalah Kapur 1.500 kg ha, Urea 300 kg ha, SP-36 100 kg ha, KCL 50 kg ha dan pupuk kompos organik 2.000 kg ha.
13
3.5.2. Parameter yang diamati