Karakteristik Responden Hasil Penelitian

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden n=66 Karakteristik Frekuensi Persentase Usia Remaja 15 9 13,6 16 6 9,1 17 12 18,2 18 14 21,2 19 5 7,6 20 20 30,3 Jenis Kelamin Laki - Laki 42 63,6 Perempuan 24 36,4 Agama Islam 100 100 Suku Jawa 47 71,2 Melayu 15 22,7 Batak 4 6,1 Pendidikan Terakhir SD 11 16,7 SMP 11 16,7 SMA 39 59,1 Perguruan Tinggi 5 7,6 Pernah mendapatkan sumber informasi tentang HIVAIDS Pernah 66 100 Tidak Pernah Sumber Informasi Internet 29 43,9 Koran 20 30,3 TVRadio 13 19,7 Petugas Kesehatan 4 6,1 Tabel 5.2 Pengetahuan Remaja Tentang HIVAIDS di Desa Simpang Empat Kabupaten Asahan. No Berdasarkan Pengetahuan Remaja Ya N Tidak N 1 HIV adalah virus penyebab AIDS 64 97,0 1 2 3,0 2 Seseorang yang positif HIV akan menderita AIDS 59 89,4 1 7 10,6 3 HIV dapat menular melalui hubungan seksual bebas 55 83,3 1 11 16,7 4 Penularan HIV dapat terjadi melalui gigitan nyamuk 50 75,8 1 16 24,2 5 Pemakaian kamar mandi bersamaan dapat menularkan terjadinya penyakit HIV 38 57,6 1 28 42,4 6 Seseorang yang melakukan hubungan seksual bebas sangat beresiko terjadinya HIV 47 71,2 1 19 28,8 7 Remaja sangat dikaitkan dengan aktifitas seksual yang beresiko dengan penggunaan Napza. 43 65,2 1 23 34,8 8 AIDS adalah suatu kumpulan gejala penyakit kerusakan sistem kekebalan tubuh 38 57,2 1 28 42,4 9 HIVAIDS merupakan penyakit yang dapat di sembuhkan 37 56,1 1 29 43,9 10 Remaja merupakan salah satu kelompok yang paling berisiko untuk terinfeksi HIVAIDS. 40 60,6 1 26 39,4 11 AIDS sama dengan HIV keduanya adalah istilah yang menyatakan penyakit yang sama. 45 68,2 1 21 31,8 12 HIVAIDS dapat ditularkan melalui darah, cairan sperma dan vagina 48 72,7 1 18 27,3 13 HIVAIDS di sebabkan oleh faktor biologi inherited biologica risk, di mana infeksi pada anak di tularkan secara langsung dari darah ibu. 39 59,1 1 27 40,9 14 HIV dapat terjadi melalui berbagai cara, yaitu : kontak seksual, kontak dengan darah atau sekret yang infeksius, ibu ke anak selama masa kehamilan 48 72,7 1 18 27,3 15 Seorang ibu yang terkena HIVAIDS dapat memprogramkan kehamilannya 40 60,6 1 26 39,4 16 Penularan HIVAIDS dapat terjadi selama Laki – Laki Dan Perempuan Melakukan hubungan seksual melalui penetrasi vagina,dari lubang anus dan mulut 49 74,2 1 17 25,8 17 Bagi pemakai narkoba jenis jarum suntik secara bergantian beresiko terjadinya HIVAIDS 50 75,8 1 16 24,2 18 ARV Anti Retrovarial Virus merupakan salah satu pengobatan HIVAIDS 42 63,6 1 24 36,4 19 HIVAIDS tidak dapat di tularkan melalui bersalaman, berpelukan maupun berciuman bibir 45 68,2 1 21 31,8 20 Laki – laki lebih beresiko terhadap penyakit HIVAIDS 48 72,7 1 18 27,3

5.3 Pengetahuan Remaja

Berdasarkan hasil penelitian.pengetahuan remaja mayoritas remaja 42 orang 63,6, remaja berpengetahuan baik, 22 orang denagan kategori cukup 33,3, dan 2 orang dengan kategori kurang 3,0. Selengkapnya dapat dilihat dari tabel Tabel 5.3 Pengetahuan Remaja Tentang HIVAIDS di Desa Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2013.n=66 Kategori Remaja Frekuensi Persentase Baik 42 63,6 Cukup 22 33,3 Kurang 2 3,1 Total 66 100

5.4 Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas tingkat pengetahuan remaja tentang HIVAIDS dengan kategori baik 63,6,hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hermayana 2010,pada 98 responden dengan judul pencegahan HIVAIDS didapat hasil penelitian berjumlah 64,78 remaja memiliki pengetahuan baik tentang penyakit HIVAIDS, hal ini dimungkinkan karena 100, pernah mendapatkan informasi dari media elektronik sepertidari internet 43,9, penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nora 2011, yang berjudul perkembangan teknologi, didapat mayoritas responden yang berjenis laki – laki 63,6, bila dilihat dari faktor jenis kelamin dapat mempengaruhi pengetahuan seorang remaja dan hal ini dimungkinkan karena sumber – sumber informasi yang didapatkan menunjukkan pernah mendapatkan informasi, karena para remaja khusunya pada laki – laki akan lebih mudah mencerna dan menjaga pergaulan mereka dari segala bentuk yang dapat merusak hidup mereka dan memungkinkan dari pengalaman – pengalaman mereka yang mengetahui akan bahwanya penyakit HIVAIDS itu. Suparlan 2005 yang berjudul perkembangan psikologi mengatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah usia dimana usia sangat mempengaruhi perkembangan seseorang dalam memahami sesuatu. Menurut beberapa peneliti bahwa pengetahuan seseorang bertambah sesuai dengan pertambahan usia, hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan pada responden yang mayoritas berumur 20 tahun 30,3, dimana biasanya para anggota remaja dengan berumur 20 tahun sudah mendapatkan informasi dan banyak memilki pengalamandari lingkungan dan dari pergaulan yang positif yang mampu membuat mereka dapat mencegah hal – hal terjadinya penyakit menular HIVAIDS dan seperti halnya mereka mendapatkan informasi dari teman –teman dan dari media elektronik lainnya. Akan tetapi hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aswar 2011, yang berjudul pengetahuan tentang HIVAIDS terhadap 64 responden dengan tujuan menggambarkan pengetahuan remaja didapatkan mayoritas yang memiliki pengetahuan kurang 75,52, dikarenakan bahwa 81,4, masih berpendidikan SMP, sedangkan pada penelitian ini mayoritas memiliki pendidikan SMA 59,1, hal ini sesuai yang dikemukan oleh Suparlan 2005, bahwa pendidikan adalah proses penyampaian bahan atau materi pendidiakan oleh pendidik kepada sasaran pendidikan guna mencapai perubahan tingkat prilaku. Pada umumnya pendidikan meningkatkan tingkat intelegensinya. Jadi jelaslah bahwa semangkin tinggi pendidikan seseorang maka semangkin