Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Telaahan Visi, M isi dan Program Kepala Daerah dan W akil Kepala Daerah

1 BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

Dalam menjalankan t ugas dan f ungsinya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda Kabupat en Pesisir Selat an mengalami beberapa permasalahan bagi perw ujudan Visi dan pengembangan Misi Bappeda, yait u sebagai berikut : 1. M asih kurangnya Sumber Daya M anusia di bidang perencanaan. 2. Jumlah personil belum seimbang dengan beban t ugas. 3. M asih kurangnya kesempat an aparat ur dalam peningkat an kapasit as sumber daya aparat ur. 4. M asih kurangnya kualit as dan kuant it as dat a yang dibut uhkan unt uk perencanaan. 5. M asih kurangnya sarana dan prasarana kerja yang memadai. 6. M asih kurangnya koordinasi ant ar bidang dan inst ansi t erkait . 7. Belum adanya St andar Operasional Pelayanan dan St andar Pelayanan M inimal.

3.2 Telaahan Visi, M isi dan Program Kepala Daerah dan W akil Kepala Daerah

V I S I : “TERW UJUDNYA M ASYARAKAT PESISIR SELATAN YANG SEJAHTERA”. M I S I : 1. M elanjut kan mengembangkan perekonomian lokal dan pusat -pusat pert umbuhan ekonomi dengan mengopt imalkan pengembangan kaw asan ekonomi secara t erpadu; 2. M elanjut kan pembangunan sumberdaya manusia berkualit as yang siap menghadapi t ant angan dunia global; 2 3. Revit alisasi prinsip-prinsip kepemerint ahan yang baik sert a meningkat kan kapasit as kelembagaan pemerint ah daerah dan masyarakat . Unt uk mew ujudkan visi Bupat i dan Wakil Bupat i Pesisir Selat an t erpilih periode 2010-2015, Pemerint ah Kabupat en Pesisir Selat an bersama seluruh SKPD akan melakukan berbagai upaya. Salah sat u upaya misi t ersebut adalah revit alisasi prinsip-prinsip kepemerint ahan yang baik sert a meningkat kan kapasit as kelembagaan pemerint ah daerah dan masyarakat . Dalam mew ujudkan misi t ersebut , Bappeda sebagai lembaga perencana daerah akan berperan sert a dalam mencipt akan proses perencanaan dan penganggaran yang berbasis kinerja dalam mendukung t ercapainya sist em pemerint ahan yang baik, bersih dan part isipat if. Dalam pelaksanaannya mengalami beberapa kendala, ant ara lain : 1. Belum sinerginya proses perencanaan pembangunan daerah ant ara pendekat an polit ik dengan pendekat an t eknokrat ik; 2. Dokumen perencanaan yang disusun belum berdasarkan ket ersediaan anggaran, sehingga perencanaan yang disusun t idak dapat sepenuhnya dilaksanakan; 3. Adanya ego sekt oral yang seringkali dinyat akan sebagai kesulit an unt uk melakukan koordinasi. Persoalan yang bersif at lint as sekt or seringkali dit angani secara parsial dan t erfragment asi sehingga cenderung t idak menyent uh at au menyelesaikan persoalan yang sebenarnya; 4. Adanya anggapan bahw a dokumen perencanaan yang disusun kurang mengakomodir kebut uhan st akeholder yang sebenarnya; 5. Proses perencanaan t eknokrat ik dianggap t idak didukung oleh dat a dan inf ormasi yang akurat , sehingga proyeksi arah pembangunan masih diragukan; 6. M asih t erdapat kesulit an dalam menjaga konsist ensi ant ara perencanaan pembangunan dengan alokasi penganggarannya; 7. Belum opt imalnya sist em evaluasi dan pengendalian pembangunan. Hal ini mengakibat kan dokumen perencanaan hanya bersif at st at is yang kurang opt imal dalam mengaw al dan mengakselerasi pencapaian t ujuan pembangunan daerah. 3 Kendala-kendala di at as akan dicoba unt uk diminimalisir pada Renst ra Bappeda periode 2010-2015. Dalam pelaksanaannya, Bappeda memiliki beberapa kekuat an, ant ara lain : 1. Sumber Daya M anusia Bappeda Kabupat en Pesisir Selat an saat ini memiliki 47 empat puluh t ujuh st af dengan 15 st af t elah memiliki kualif ikasi pendidikan magist er. Kondisi ini t ermasuk salah sat u t ert inggi dibandingkan dengan SKPD lainnya di lingkup Pemerint ah Kabupat en Pesisir Selat an. Selain aparat ur yang t elah memiliki kualif ikasi t ingkat pendidikan yang cukup, dari kalangan masyarakat juga t elah banyak berperan akt if dalam penyusunan dokumen perencanaan. 2. Pembiayaan M elalui berbagai sumber dana yang diprediksi akan diperoleh unt uk mendukung pencapaian t ujuan pembangunan di bidang perencanaan. 3. Dukungan kebijakan Perat uran Perundang-Undangan Berbagai kebijakan yang t elah dikeluarkan mendukung pelaksanaan sist em perencanaan pembangunan daerah. Hal ini membant u Bappeda dalam melaksanakan t ugas-t ugasnya sebagai koordinat or perencana daerah. 4. Desent ralisasi dan Ot onomi Daerah Ot onomi daerah dengan segala kew enangan yang diberikan merupakan kekuat an bagi Pemerint ah Daerah dalam mengat ur pelaksanaan pemerint ahan sesuai dengan karakt erist ik f isik dan sosial daerah. Kekuat an ini merupakan modal yang sangat pent ing dalam menent ukan arah pembangunan daerah.

3.3. Telaahan Renstra Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional