Pengertian Data dan Informasi

C. Rangkuman

Kebijakan publik dapat dilihat sebagai suatu sistem, yang terdiri dari elemen-elemen unsur-unsur: input : masalah kebijakan publik, proses : pembuatan kebijakan publik, output, kebijakan publik dan dampak impact terhadap kelompok sasaran target groups. Kebijakan publik dapat pula dilihat sebagai proses yang meliputi tahap-tahap: perumusan masalah, implementasi, monitoring, dan evaluasi kebijakan publik. Kebijakan publik dapat digambarkan sebagai siklus. BAB IV PERAN INFORMASI DALAM PEMBUATAN KEBIJAKAN PUBLIK Setelah membaca Bab ini, peserta Diklat diharapkan mampu menjelaskan peran informasi dalam pembuatan kebijakan publik.

A. U r a i a n

1. Pengertian Data dan Informasi

Seringkali orang mengartikan data dan informasi itu sama. Akan tetapi sebenarnya data dan informasi itu berbeda. Mengenai perbedaan data dan informasi, Murdick et al Kumorotomo dan Agus Margono, 1994 mengemukakan bahwa data adalah fakta yang sedang tidak digunakan dalam proses pembuatan keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan dalam tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pembuatan keputusan. Sebaliknya informasi terdiri dari data yang telah diambil kembali, diolah dan digunakan untuk memberi dukungan keterangan untuk pembuatan keputusan. Informasi adalah data yang telah disusun sedemikian rupa, sehingga bermakna dan bermanfaat untuk membuat keputusan. Oleh karena itu, perlu dipahami bahwa pemakaian informasi itu penting, karena informasilah yang dipakai untuk menunjang pembuatan keputusan. 17 18 Untuk membuat kebijakan diperlukan informasi yang berkualitas tinggi. Informasi yang memiliki kualitas tinggi akan menentukan sekali efektivitas kebijakan publik. Mengenai syarat-syarat informasi yang baik, Parker Kumorotomo dan Agus Margono, 1994 mengemukakan sebagai berikut : a. Ketersediaan availability. Syarat pokok bagi suatu informasi adalah tersedianya informasi itu sendiri. Informasi harus dapat diperoleh bagi yang hendak memanfaatkannya. b. Mudah dipahami. Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat kebijakan. c. Relevan. lnformasi yang diperlukan harus benar-benar relevan dengan permasalahannya. d. Bermanfaat. Terkait dengan syarat relevansi, informasi harus bermanfaat bagi pembuat kebijakan. e. Tepat waktu. Informasi harus tersedia tepat waktunya, terutama apabila pembuat kebijakan ingin segera memecahkan masalah yang dihadapi oleh pemerintah. f. Keandalan Reliability. Informasi harus diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan kebenarannya. g. Akurat. lnformasi seyogyanya bersih dari kesalahan, harus jelas dan secara tepat mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya. h. Konsisten. Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi dalam penyajiannya.

2. Pentingnya informasi dalam pembuatan kebijakan.