Faktor-faktor Strategis yang Berpengaruh dalam Perumusan Kebijakan. Aspek-aspek dalam Analisis Kebijakan Publik.

c. Stuart S. Nagel. Analisis kebijakan publik adalah penentuan dalam rangka hubungan antara berbagai alternatif kebijakan dan tujuan- tujuan kebijakan; manakah di antara berbagai alternatif kebijakan, keputusan, dan cara-cara lainnya yang terbaik untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan tertentu. Kesimpulan: Analisis Kebijakan Publik adalah: 1 Penelitian untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi. 2 Mencari dan mengkaji berbagai alternatif pemecahan masalah atau pencapaian tujuan. 3 Tambahan dari William N. Dunn, keduanya dilakukan secara multidisiplin. Tujuan dari analisis kebijakan adalah memberikan informasi kepada pembuat kebijakan, yang dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah-masalah masyarakat. Di samping itu, analisis kebijakan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Aplikasi analisis kebijakan meliputi wilayah permasalahan yang sangat luas, misalnya energi, pendidikan, hubungan internasional, kriminalitas, kesejahteraan masyarakat, pengangguran, transportasi, lingkungan hidup, stabilitas keamanan, kemiskinan, dan sebagainya. Dunn, 1994.

3. Faktor-faktor Strategis yang Berpengaruh dalam Perumusan Kebijakan.

a. Faktor Politik Faktor politik ini perlu dipertimbangkan dalam perumusan suatu kebijakan, karena dalam perumusan suatu kebijakan diperlukan dukungan dari berbagai aktor kebijakan policy actors, baik, aktor-aktor dari kalangan pemerintah Presiden, Menteri, Panglima TNI dan lain-lain, maupun dari kalangan bukan pemerintah Pengusaha, LSM, Asosiasi Profesi, ilmuwan; Media Massa dan lain-lain. b. Faktor EkonomiFinansial. Faktor ekonomifinansial pun perlu dipertimbangkan, terutama apabila kebijakan tersebut akan menggunakan dana yang cukup besar atau akan berpengaruh pada situasi ekonomi dalam negara. c. Faktor AdministratifOrganisatoris. Dalam perumusan kebijakan perlu pula dipertimbangkan factor adminitratiforganisatoris, yaitu apakah dalam pelaksanaan kebijakan itu benar-benar akan didukung oleh kemampuan administrative yang memadai, atau apakah sudah ada organisasi yang akan melaksanakan kebijakan itu. d. Faktor Teknologi. Dalam perumusan kebijakanpun perlu mempertimbangkan faktor teknologi, yaitu apakah teknologi yang ada dapat mendukung, apabila kebijakan tersebut kemudian diimplementasikan. Faktor sosial, budaya, dan agama pun perlu dipertimbangkan, yaitu misalnya apakah kebijakan tersebut tidak menimbulkan benturan sosial, budaya dan agama atau yang sering disebut masalah SARA. 43 e. Faktor Pertahanan dan Keamanan. Faktor pertahanan dan keamanan ini pun akan berpengaruh dalam perumusan kebijakan, misalnya apakah kebijakan yang akan dikeluarkan ini tidak akan mengganggu stabilitas keamanan negara. Faktor-faktor tersebut di atas akan menjadi kriteria dalam menentukan feasibilitas kelayakan dari alternatif-alternatif kebijakan yang akan dipilih dalam langkah-langkah perumusan kebijakan.

4. Aspek-aspek dalam Analisis Kebijakan Publik.

Amir Santoso, dalam tulisannya pada Jurnal Ilmu Politik, menjelaskan tentang adanya tiga aspek dalam analisis kebijakan publik, yaitu : a. Analisis mengenai perumusan kebijakan: Analisis perumusan kebijakan, misalnya hubungan antara lembaga-lembagabadan-badan pemerintah, di mana dalam kebijakan tersebut dirumuskan hubungan antara badan badan eksekutif dan legislatif, selama proses perumusan tersebut berlangsung. Analisis ini mencoba menjawab pertanyaan, misalnya bagaimana kebijakan dibuat. Mengapa pemerintah memiliki alternatif A dan bukan alternatif B, sebagai kebijakannya. Siapa saja yang terlibat dalam perumusan tersebut dan siapa yang paling dominan. Mengapa orang itu atau golongan itu yang paling dominan. b. Analisis mengenai implementasi kebijakan. Analisis implementasi kebijakan mencoba mempelajari sebab-sebab keberhasilan atau kegagalan kebijakan publik melalui pembahasan mengenai faktor-faktor yang mem- pengaruhi implementasi kebijakan, seperti masalah kepemimpinan dan interaksi politik di antara pelaksana kebijakan. Aspek ini berkembang akibat kesadaran di kalangan ilmuwan kebijakan bahwa implementasi suatu kebijakanprogram tidak hanya bersifat teknis dan administratif belaka. Implementasi kebijakan ternyata melibatkan masalah-masalah politik, yang sering merupakan faktor yang mempengaruhi implementasi suatu kebijakan program. Pertanyaan yang hendak dijawab, antara lain adalah: 1 Bagaimana cara kebijakan diimplementasikan? 2 Siapa saja yang dilibatkan dalam proses implementasi tersebut? 3 Bagaimana interaksi antara orang-orang atau kelompok- kelompok yang terlibat dalam implementasi kebijakan itu ? 4 Siapa yang secara formal diberi wewenang mengim- plementasikan kebijakan dari siapa yang informal lebih berkuasa dan mengapa? 5 Bagaimana cara kerja birokrasi pusat dan daerah serta badan-badan lain yang terlibat dalam implementasi kebijakanprogram? 6 Bagaimana cara atasan mengawasi bawahan dan bagaimana mengkoordinasikannya? 45 7 Bagaimana tanggapan target group terhadap kebijakan tersebut? c. Analisis mengenai evaluasi kebijakan. Evaluasi kebijakan mengkaji akibat-akibat suatu kebijakan atau mencari jawaban atas pertanyaan “apa yang terjadi sebagai akibat dari implementasi suatu kebijakan?”. Analisis evaluasi kebijakan sering juga disebut analisis dampak kebijakan, yang mengkaji akibat-akibat implemen- tasi suatu kebijakan dan membahas “hubungan di antara cara yang digunakan dan hasil yang dicapai”. Misalnya, apakah pelayanan terhadap penumpang kendaraan umum menjadi lebih baik setelah dikeluarkan kebijakan mengenai perbaikan transportasi umum?

5. Macam-macam Analisis Kebijakan Policy Analysis.