13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.2 KAJIAN TEORI
2.2.1 Hakikat Belajar
2.2.1.1 Pengertian Belajar
Menurut Slavin dalam Rifa’I dan Ani, 2011:82, belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. Sejalan dengan pendapat
Slavin, Mayer dalam Suryani dan Agung, 2012:34 menyatakan “Learning is a
defined as a relatively permanent change in someone’s knolage based on the person’s experience.” Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang melalui pengalaman. Menurut pandangan pendekatan konstruktivisme belajar adalah suatu
aktivitas yang berlangsung secara interaktif antara faktor intern pada diri pebelajar dengan faktor ekstern atau lingkungan, sehingga melahirkan perubahan tingkah
laku Jauhar, 2011: 41. Selanjutnya menurut Harold Spears dalam Suprijono, 2013:2,
“Learning is to obseve, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow
direction.”Dapat pula diartikan bahwa belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu. Sedangkan
Morgan mengemukakan pendapatnya “Learning is any relatively permanent
change in behavior that is a result of pas experience.” Dengan kata lain bahwa
belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman. Suprijono, 2013:3
Belajar menurut pandangan B.F. Skinner adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Belajar dipahami
sebagai suatu perilaku, pada saat orang belajar maka responsnya baik dan sebaliknya. Jadi belajar merupakan perubahan dalam peluang terjadinya respons.
Wisudawati dan Sulistyowati, 2014:31 Dari beberapa pengertian tentang belajar di atas, pengertian belajar dalam
penelitian ini adalah suatu proses yang dilakukan siswa dalam rangka memperoleh pengetahuan dan pengalaman melalui proses mengamati, membaca, meniru,
mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu, sehingga terjadi suatu perubahan tingkah laku dari pada dirinya dalam pembelajaran IPA pada KD 7.1
yaitu mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan, melalui model Team Assisted Individualization TAI berbantuan media visual pada siswa
kelas VB yang belajar melalui pengalamannya sendiri. 2.2.1.2
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas terjadi pada siswa
dapat diamati dari perbedaan perilaku kinerja sebelum dan setelah berada di dalam proses belajar mengajar. Adanya kinerja pada siswa itu tidak berarti bahwa
siswa telah melaksanakan kegiatan belajar, sebab yang dipentingkan dalam makna belajar adalah adanya perubahan perilaku setelah siswa melaksanakan kegiatan
belajar. Maka sangat penting bagi guru untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berkontribusi terhadap proses dan hasil belajar.
Rifa’i dan Ani 2011:97 menyebutkan bahwa ada 2 faktor yang memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil belajar, yaitu kondisi internal
dan kondisi eksternal siswa. Kondisi internal mencakup kondisi fisik, seperti keseharan organ tubuh; kondisi psikis, seperti kemampuan intelektual, emosional;
dan kondisi sosial, seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Sedangkan kondisi eksternal terkait dengan lingkungan siswa, seperti tempat
belajar, iklim, suasana lingkungan, dan budaya belajar masyarakat di sekitar tempat tinggal siswa.
Menurut Thomas F. Staton dalam Sardiman, 2012:39, terdapat enam faktor psikologis yang berpengaruh dalam belajar, yaitu motivasi, konsentrasi,
reaksi, organisasi, pemahaman dan ulangan. Selanjutnya,Hamalik 2013: 32-33 menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar antara lain: 1
Faktor kegiatan, penggunaan dan ulangan; 2 Belajar memerlukan latihan dengan cara relearning, recalling dan reviewing; 3 Belajar siswa lebih berhasil, artinya
belajar akan lebih berhasil jika siswa merasa berhasil dan mendapatkan kepuasan; 4 Siswa mengetahui berhasil atau gagal dalam belajar; 5 Faktor asosiasi atau
antara yang lama dengan yang baru, secara berurutan diasosiasikan, sehingga menjadi satu kesatuan pengalaman; 6 Pengalaman masa lampau; 7 Faktor
kesiapan belajar; 8 Faktor minat dan usaha; 9 Faktor fisiologis dan faktor intelegensi.
Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa proses belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor meliputi faktor berasal dari dalam diri
intern dan dari luar diri ekstern siswa. Oleh sebab itu perlu iklim belajar yang
kondusif dan menyenangkan sehingga proses belajar anak berjalan dengan efektif. Serta diperlukan keseimbangan antara 2 faktor tersebut agar kesiapan, proses, dan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA kelas VB melalui model Team Assisted Individualization TAI berbantu media visual meningkat .
2.2.2 Hakikat Pembelajaran