Sedangkan menurut Bogdan dan Biklen l982 mengkoding data dilakukan terhadap:
1. Setting konteks: informasi umum mengenai lingkungan sekitar
2. Definisi situasi: bagaimana mendefinisikan latar situasi
3. Perspektif: cara menuangkan idegagasan, berfikir dan orientasi
4. Cara berfikir mengenai orang dan objek secara lebioh mendetail
5. Proses: sekuens, alur peristiwa dan perubahan
6. Kegiatan: perilaku yang secara teratur ditampilkan
7. Kejadian: peristiwa atau kejadian tertentu
8. Strategi: cara untuk menyelesaikan sesuatu
9. Relasi dan struktur social
10. Metode issue yang berkaitan dengan penelitian yang berlangsung.
2. Membuat Catatan pinggir dan catatan reflektif
Membuat  catatan  pinggir  dan  catatan  reflektif,  peneliti  yang  berperan sebagai  pengamat  akan  sibuk  dengan  membuat  catatan  lapangan,  sehingga
seringkali catatan  yang  dibuat dengan segera  itu tidak  dapat dibaca dengan jelas, karena  banyak  singkatan  yang  tidak  lazim  hanya  dapat  dimaknai  oleh  saorang
peneliti  sendiri.  Itulah  sebabnya,  segera  setelah  peneliti  sebagai  pengamat memiliki waktu cukup, catatan lapangan itu harus cepat ditranskrip dan diperbaiki,
agar  dapat  dibaca  oleh  siapapun.  Pada  waktu  itulah  sang  peneliti  mengalami
kembali apa yang telah terjadi di kelas tadi, dan refleksi terjadi pada situasi yang berkembang pada waktu itu. Seperti dicontohkan berikut ini:
Hubungan yang terjalin dengan siswa atau responden Memikirkan kembali terhadap apa yang dikatakan oleh siswa dan maknanya
Keraguan akan kualitas data yang sedang dicatat Terfikirnya hipotesis baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi
Sebuah catatan untuk melacak lebih jauh sebuah issue pada kontaks berikutnya Implikasi silang terhadap sesuatu terhadap data berikutnya
Perasaan sendiri mengenai apa yang dibicarakan atau dikerjakan Penjelasan atau elaborasi mengenai apa yang dibicarakan atau dikerjakan
Huberman, l984. Catatan  reflektif  dapat  segera  dibuat  pada  waktu  catatan  lapangan  sedang
dikerjakan,  dengan  cara  menyimpannya  di  anatara  tanda  kurung  Bogdan  dan Biklen  l982  memakainya  untuk  dijadikan  analisis,  metode,  dilemma  etik,
pemikiran  sendiri,  dan  sebagai  alat  kalibrasi.  Berikut  contoh  penggunaan  catatan reflektif pada catatan lapangan
CATATAN LAPANGAN Ahmad  bergurau,  “mungkin  aku  dapat  berlaku  sebagai  seorang  senior”.  Ia
menyeringai seperti kera waktu mengatakan itu. Guru-guru ini bukan bermaksud merendahkan  siswa,  akan  tetapi  sepertinya  tidak  bisa  menahan  diri  untuk  selalu
bergurau seperti itu dan mengenai hal ini akan dijelaskan nanti. Basri  menyatakan  bahwa  secara  tidak  resmi  mereka  sudah  melakukan  analisis
tentang  data  kehadiran  dan  berkata,  “Aku  yakin  telah  melakukannya  dengan efektif”,  yaitu  memakai  Cared  untuk  kecenderungan  peningkatan  kehadiran.
Bagiku kedengarannya sangat kabur dan terkesan gampang. Chairudin menjelaskan, bahwa selama semester kedua ia akan melakukan hal-hal
yang sama atau tidak banyak. Penolakan kegiatan ini aku dengar secara informasi dalam  pembicaraan  dengan  Basri.  Sesungguhnya,  hal  itu  mengicilkan
meminimalisir  atau  penghalusan  dari  fakta  bahwa  ia  sering  keluar,  padahal  ia dapat banyak membantu menyelesaikan program
Catatan  pinggir ,  pada  waktu  kegiatan  koding  berlangsung  dan  peneliti
sebagai  pengamat  melihat  dan  menyaksikan  penampilan  pembelajaran  di  kelas, maka  gagasan  atau  reaksi  terhadap  yang  dilihat  timbul  dengan  makna  yang  baru
secara  berkelanjutan.  Gagasan  dan  pikiran  baru  ini  penting  artinya,  karena mendorong  penafsiran  baru,  mengarahkan  kepada  keterhubungan  dengan  data
lain, dan menuntut pekerjaan untuk menganalisisnya. Karena  konversi  membiasakan  peneliti  untuk  memberikan  tanda  atau
symbol kode pada catatan lapangan di garis pinggir sebelah kiri atau pada margin kiri,  maka  catatan  pinggir  dilakukan  pada  margin  sebelah  kanan.  Bagi  anda
sebagai  peneliti  penerapan  catatan  reflektif  dan  catatan  pinggir  berfungsi  untuk menambah kebermaknaan dan kejelasan kepada catatan lapangan atau field notes,
di samping menggaris bawahi hal-hal yang penting yang terlewat atau terkaburkan dalam  kegiatan  koding.  Berikut  ini  adalah  sebuah  contoh  tentang  pelaksanaan
catatan pinggir CATATAN PINGGIR
Rizki melihat kepada Iqbal, seorang guru magang         KONTROL Dan meminta melihat anak-anak di ruang pertemuan     KELAS
Saya bertanya apa yang terjadi, dan ia menjawab
Bahwa anak-anak terdengar sudah keluar dari ruang Padahal bel belum berbunyi,……………………
Rapat membicarakan berbagai topic, bermacam Macam tema, termasuk kecenderungan Mariam             KONPLIK
Yang suka meyakinkan yang lain bahwa pekerja-           PERAN An Humas itu mudah untuk dikerjakan, dan nasi-
Hatnya untuk tidak memberikan tugas itu kepada           MAGANG Bukan professional. Banyak yang bertanya kepada
Mariam, pada akhir rapat. Tidak banyak dilakukan perencanaan atau pengambilan
Keputusan mengenai prosedur tertentu atau apa               KEBIJAK Yang akan  kerjakan secara  mendetail.                                  AN
LEMAH Pada
saat inilah,
Mariam sekali
lkagi mengatakan
JAMINAN Bahwa ia dapat dikontak setiap waktu, ia ada di               KONTAK
Tempat. Pembuatan  matriks,  sebenarnya  penyusunan  matrik  ini  tidaklah  sukar,
barangkali hanya dalam  proses pengembangan perlu waktu  yang cukup  agar bisa disusun secara rapih. Tidak ada aturan tertentu yang harus diikuti, melainkan suatu
kegiatan  kreatif  yang  sistematis,  yang  fungsional,  yang  akan  memberikan  makna subtantif kepada basis data anda. Berikut ini merupakan pilihan membuat matriks.
Huberman dalam Rochiati2006 menjelaskan: 1.  Deskriptif, dalam pemahamannya apakah tujuan untuk memaparkan data yang
ada atau menjelaskan mengapa hal ini terjadi. 2.  Mono-situs,  apabila  penelitian  mengkaji  suatu  latar  atau  setting  saja,  seperti
sekelompok,  sebuah  keluarga,  sebuah  organisasi,  atau  multi  situs,  yaitu meliputi beberapa settings yang dapat menampilkan perbandingan data.
3.  Teratur,  dengan  pengertian  data  disusun  dalam  kolom  dan  baris  dengan menggunakan kategori atau dengan memakai variabel waktu, peran partisipan,
atau  situs yang mempunyai perbedaan. 4. Berdasarkan waktu, yang memungkinkan analisis menurut alur, sekuens, siklus,
dan kronologi. 5.  Berbagai  variabel  kategori,  yang  membuka  banyak  kemungkinan,  sebagai
contoh  Bogdan  dan  Biklenl982:  Tindakanperilaku,  kejadian,  kegiatan, strategi, kebermaknaan, perspektif, kondisi umum dan proses.
3. Membuat matrik