adalah  sama  dengan  observasi  yang  rumit.  Justru  perlu  diusahakan  agar  kegiatan observasi  tidak  terlalu  mengganggu  atau  membebani  guru  dalam  melaksanakan
tugas pokoknya sebagai pengelola proses pembelajaran di kelas.
B.  PENDEKATAN  OBSERVASI  DALAM  PENELITIAN  TINDAKAN KELAS
Secara  teknis,  jenis  observasi  yang  dapat  diterapkan  dalam  penelitian tindakan  kelas  tidak  jauh  berbeda  dengan  jenis-jenis  observasi  yang  biasa
digunakan  dalam  penilaian,  namun  observasi  dalam  penelitian  tindakan  kelas secara  spesifik  diterapkan  dalam  pengamatan  proses  pembelajaran  baik  di  dalam
kelas maupun di luar kelas. Keempat pendekatan observasi yang dapat digunakan sebagai  pengumpul  data  yang  andal  disini  adalah  observasi  peer  sejawat,
supervisi klinis, observasi terstruktur, dan jadwal interaksi.
1. Observasi peer Pengamatan Sejawat
Observasi peer adalah observasi terhadap pengajaran seseorang oleh orang lain  biasanya  teman  guru  atau  sejawat,  observasi  seperti  ini  seringkali  disebut
juga  observasi  partisipan.  Metode  penelitian  tindakan  kelas  dengan  sumber  data yang  jauh  lebih  fleksibel  dan  juga  sangat  mudah  menentukan  data    pendukung,
idealnya  ialah  apabila  dalam  kelompok  peer  setiap  guru  dapat  bertindak  sebagai pengamat untuk guru  yang lain.
Pengamat  partisipan  dapat  pula  memainkan  berbagai  macam  peran  yang berbeda.  Mereka  dapat  pula  memainkan  berbagai  macam  peran  yang  berbeda.
Mereka dapat mengamati suatu pelajaran secara umum, memfokuskan pada aspek
tertentu  dari  mengajar  dan  berbicara  dengan  para  siswa  selama  dalam  periode observasi.  Hal  ini  akan  meringankan  guru  dalam  analisis  dan  cenderung
meningkatkan  objektivitas  data  yang  dikumpulkan.  Tambahan  lagi,  pengamat dapat pula mencatat kejadian-kejadian yang biasanya luput dari pengamatan guru.
Kekuatan  utama  dari  observasi  peer  adalah  bahwa  peer  ini  meringankan beban  dalam  masalah  analisis  dan  meyakinkan  guru,  melalui  penggunaan
pengamat, data yang terkumpul lebih tidak bias dan objektif.
2. Supervisi Klinis
Supervisi klinis merupakan teknik ini observasi ini paling cocok digunakan dalam  masalah  penelitian  kelas.  Teknik  ini  merupakan  bentuk  yang  lebih
terstruktur  daripada  observasi  peer.  Teknik  ini  menggunakan  pendekatan  tiga phase guna pengamatan kejadian mengajar.
Ketiga  phase  esensial  dari  supervisi  klinis  adalah  perencanaan,  observasi kelas, dan rapat umpan balik.
Ada  sejumlah  prinsip  penting  yang  perlu  diperhatikan  dalam  supervisi klinis.
a. Tidak kaku, tidak menakutkan dan saling percaya satu sama lain
b. Fokus  harus  atas  perbaikan  instruksional  dan  menguatkan  pola  keberhasilan,
serta bukan pada kritik dan pola yang gagal c.
Proses pada hasil pengumpulan data yang objektif d.
Kesimpulan  tentang  mengajarnya  berdasarkan  data  dan  menggunakan  data untuk menyusun hipotesis yang dapat diuji di kemudian
e. Setiap  perputaran  supervisi  merupakan  bagian  dari  proses  yang  sedang
berjalan yang membangun proses lainnya f.
Guru dan pengamat bersepakat dalam interaksi bersama yang akan membawa peningkatan dalam mengajar dan keterampilan mengamat bagi keduanya
3. Observasi Terstruktur