D. Distribusi Normal
Hampir  semua  gejala  atau  variabel  dalam  pendidikan  merupakan  gejala normal.  Kecakapan,  inteligensi,  ukuran  badan,  tinggi  badan,  berat  badan,  minat
motivasi,  sikap  dan  lain-lainnya,  semuanya  berdistribusi  normal.  Gambar  dari distribusi normal disebut kurva normal. Kurva normal serupa dengan penampang
lonceng.
-3              -2               -1                0                1                2                3
Gambar 1: Kurva Normal
Beberapa  sifat  kurva  normal  antara  lain  :  1  kurva  licin  dan  simetri sempurna.  2  karena  kurva  simetri,  maka  rata-rata,  median,  dan  modus  berimpit
menjadi  satu.  3  ujung  atau  ekor  kurva,  makin  lama  makin  mendekati  sumbu datar,  walaupun  tidak  akan  pernah  menyentuh  sumbu  tersebut.  4  data  yang
berada  1s  disekitar  x  adalah  68,26    dari  seluruh  data.  Data  yang  berada  2  s disekitar  x  adalah  95,44  dari  seluruh  data.  Dapat  juga  dikatakan  :  probabilitas
data berada 1s disekitar x adalah 0,9544. Oleh  karena  setiap  jenis  data  mempunyai  kurva  normal,  tergantung  dari
rata-rata  x  dan  simpangan  baku  s,  maka  sangatlah  merepotkan  menghitung  luas
kurva atau probabilitas untuk setiap kurva normal. Untuk mengatasi hal ini, semua kurva normal dibakukan atau distandarkan. Sehingga diperoleh kurva normal baku
dengan rata-rata = 0 dan simpangan baku = 1. untuk menghitung luas kurva atau probabilitas, tersedia tabel z. Misalnya untuk menghitung luas kurva antara 0 dan
1 atau  menghitung probabilitas  data berada antara 0  dan 1, dilihat tabel  z seperti terlihat  pada  gambar  kurva  normal  nampak  jelas  daerah  O-Z  ini,  ke  arah  kanan
harga  positif  dan  ke  arah  kiri  harga  negatif.  Pada  tabel  Z  arah  ke  kanan menunjukkan  angka  luas  daerah,  misalkan  kanan  1,0  di  bawah  0,  tertulis  3413,
singkatan  dari  0,3413.  jadi  probabilitas  data  berada  1  disekitar  0  adalah  0,3413. probabilitas data berada kurang lebih disekitar 0 adalah 2 x 0,3413 = 0, 6826.
Uji normalitas distribusi dilakukan dua cara, yaitu uji Liliefors Lo dan uji chiquadrat  X2.  Uji  ini  dinamakan  uji  normalitas  distribusi  dengan  pendekatan
non-parametrik,  hal  ini  dilakukan  andaikata  kelompok  sampel  yang  digunakan dalam sebuah penelitian diasumsikan sebagai kelompok kecil. Dalam uji ini tidak
diperlukan  parameter  tertentu  misalnya  x  dan  s  oleh  karena  itu  dikenal  dengan pendekatan uji normalitas distribusi non parametrik. Dalam pengujian statistik non
parametrik, andaikata kelompok sampel  yang digunakan dalam sebuah penelitian diasumsikan  sebagai  kelompok  kecil,  maka  dalam  uji  ini  tidak  diperlukan
parameter  tertentu  misalkan  x,  s,  akan  tetapi  bergantung  sepenuhnya  pada  data yang masuk.
E. Pengujian Hipotesis