Pola Radiasi dengan Diagram Radar

Dengan menggunakan rumus-rumus tersebut, maka jarak antara pemancar dan penerima dapat ditentukan. Hasilnya seperti yang ditunjukkan Tabel 3. Tabel 5. Jarak Pancar Dugaan Hasil yang diperoleh memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan jarak aktual. Kesalahan ini disebabkan jarak aktual antara pesawat pemancar dan penerima terlalu dekat. Adanya medan magnet disekitar yang timbul di sekitar pesawat pengirim dan penerima saling mempengaruhi. Intensitas gelombang tersebut merupakan fungsi jarak r dari sumber suara. Nilai power received suatu sumber gelombang bunyi bergantung pada jenis atau tipe sumber tersebut. Gelombang akan merambat lurus dari transmiter menuju receiver . Pada saat terdapat halangan dan dapat menyebabkan interferensi destruktif oleh obyek halangan yang diterima receiver. Selain itu, garis lurus yang terbentuk antara antenna pemancar dan penerima atau RF Line Of Sight RF LoS akan membentuk zona Fresnel. Pada zona Fresnel, zona gasal memiliki interferensi konstruktif dan zona genap memiliki interferensi destruktif. Hal ini terjadi karena halangan pada zona Fresnel pertama akan menghasilkan sinyal dengan fasa 0-90 derajat, pada zona kedua berkisar antara 90-270 derajat, zona ketiga berkisar antara 270-450 derajat dan seterusnya. Forward Backward 3O 3B 6O 6B 954.9075 m 439.4503 m 9O 9B 9O 9B 954.916 m 859.4226 m 12A 12B 1718.862 m -

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Prototipe transmiter yang menggunakan frekuensi 915 MHz dapat mentransmisikan sinyal secara horizontal. Pulsa yang ditransmisikan dapat diketahui dengan adanya bunyi detak pada receiverradio siaran. Radio yang dapat menangkap sinyal ini dapat detuning pada frekuensi 66,7, 99,8 dan 104 FM. Pola radiasi dan pendugaan jarak, terdapat perbedaan berdasar 3 posisi yang telah ditentukan. Nilai power received akan menurun seiring dengan pertambahan jarak. Hal sebaliknya terjadi pada standar deviasi yang akan meningkat dengan adanya pertambahan jarak. Dari pengamatan dapat diketahui bahwa pada saat transmisi gelombang radio merambat ke segala arah. Namun terdapat arah tertentu yang memiliki daya pancar paling dominan. Jarak yang dihitung berdasarkan kuat pancar yang diterima receiver memiliki nilai yang tinggi dan berbeda jauh dari jarak sebenarnya.

5.2 Saran

Setelah mengetahui sistem bekerjanya radio komunikasi, maka prototipe hasil penelitian sebaiknya ditingkatkan lagi dalam hal penguatan daya transmisi sinyal sehingga dapat memperluas jarak jangkauan sinyal. Selain itu perlu menggunakan komponen yang berukuran lebih kecil sehingga struktur lebih kompak dan praktis bagi pengguna. Untuk penelitian kedua sebaiknya ditambahkan lagi skenario berupa jarak, posisi, frekuensi terutama kisaran sudut. Supaya penajaman hasil dan tampilannya lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Atmel. 2006. 8-bit Microcontroller with 8K Bytes In-System Programmable Flash http:www.atmel.comdynresourcesprod_documentsdoc2502.pdf [03 April 2009] Basalamah. A. dan O. W. Purbo. 1994. Sepintas Wireless Spread Spectrum Radio Untuk Internet Berkecepatan Tinggi . Computer Network Research Group CNRG ITB. http:www.scribd.comdoc47298026sepintas-wireless-spread-spectrum radio-untuk-internet-berkec [13 Desember 2010] Caldwell. D. K. 1980. Some Aspects of Nesting Behavior of Atlantic loggerhead sea turtle based primarily on tagging returns . Jurnal Integrative and Comparative Biology, vol 20 3: 507-523 Carr. A. P. Ross. and S. Carr. 1974. Internesting behavior of the Green Turtle. Chelonia midas at a Mid-ocean Island Breeding Ground . Copeia, vol 1974 3 : 703-706. Cresswell, B. 2009. Practical Radio Tracking. Biotrack Ltd. Dorset. Danielson, G.L. dan R.S. Walker. 1982. Radio System for Technician 3. Butterworths. Cincinnati. Douglas, M.E. 1998. Miniature radio frequency transponder technology suitability as threatened species tags . Department of Conservation, Otago. Glidden, R., C. Bockorick, S.Cooper., C. Diorio, D. Dressler, V. Gutnik, C. Hagen, D. Hara, T. Hass, T. Humes, J. Hyde, R. Oliver, O. Onen, A. Pesavento, K. Sundstrom, dan M. Thomas. 2004. Design of Ultra-Low-Cost UHF RFID Tags for Supply Chain Applications . IEEE Communications Magazine, vol 42 8: 140 – 151. Henlia, 2006. Mengenal RFID. http:www.lib.itb.ac.id~mahmudinmakalahictrefRFID.pdf Hope RF Electronic. Antenna Applications for RF module. http:www.hoperf.comuploadrfRFM12B.pdf [03 April 2009] Karthaus U. dan M. Fischer. Fully Integrated Passive UHF RFID Transponder IC With 16.7-µW Minimum RF Input Power . IEEE Journal of Solid-State Circuits, vol. 38 10: 1602 – 1608.