Pada dasarnya antena tidak mampu meningkatkan kekuatan sinyal radio karena antenna merupakan alat pasif yang tidak dapat berfungsi jika tanpa adanya
power supply . Antena hanya membantu mengkonsentrasikan dan memfokuskan
sinyal. Sebuah antena adalah bagian vital dari suatu pemancar atau penerima yang
berfungsi untuk menyalurkan sinyal radio ke udara. Panjang antena secara efektif adalah panjang gelombang frekuensi radio yang dipancarkannya. Antena setengah
gelombang adalah sangat poluler karena mudah dibuat dan mampu memancarkan gelombang radio secara efektif.
4.1.3 Pengukuran Kuat Sinyal Berdasarkan Jarak Horizontal, Vertikal,
dan Posisi Antena Selanjutnya dapat diteliti bagaimana pengaruh jarak dan posisi antena
terhadap kuat sinyal. Pada jarak 0-1 meter, sinyal dapat ditangkap dengan baik oleh receiver. Akan tetapi pada saat tag dijauhkan dari receiver maka kuat sinyal
akan melemah.
Keterangan: Tx: Pemancar Rx:Penerima
Gambar 15. Skema Pengukuran Sinyal Berdasarkan Jarak Jika kita membandingkan kekuatan sinyal berdasarkan posisi antena yakni
pada posisi horizontal dan vertikal. Jarak antara Rx dan Tx usahakan sama, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 15
r
2
r
1
TX
2
TX
1
RX
Gambar 16. Skema Pengukuran Sinyal Berdasarkan Posisi Antena
Jika antena Rx diposisikan horizontal, maka kuat sinyal akan berubah, yakni mencapai maksimum saat Tx berada di sekitarnya, dan akan mencapai
minimum saat Tx menjauhinya. Pada saat transmiter dinyalakan, alat ini akan mentransmisikan sinyal
dengan frekuensi yang telah di-setting dari pabriknya yaitu 915 MHz. Sinyal yang terdeteksi akan menghasilkan bunyi detak dengan waktu tunggu 100 ms. Lalu
pada radio, kita pantau sinyal yang diterima pada frekuensi 67, 88, 99, dan 101 MHz. Jika kita perhatikan, frekuensi dari sinyal yang transmisikan dan frekuensi
yang diterima radio memiliki nilai yang jauh berbeda. Bandwidth transceivernya sendiri hanya bernilai 67 MHz.
Reader mengirimkan sinyal dan menerima sinyal menuju dan dari Tx.
Kemudian sebuah mikroprosesor memeriksa dan menyandikan data, serta menyimpan data dalam memori. Reader dapat menjadi bagian dari pengendali dan
sebagai alat pemrosesan data. Reader mengemisi gelombang radio pada area
Posisi antenna horizontal
Posisi antenna vertikal
Rx Tx
Tx
transmisi, yang tergantung pada frekuensi yang digunakan oleh sistem dan ukuran antenna.
Transmitter memiliki antena kecil, yang rangkaian modulasinya terdiri
dari chip IC untuk mengendalikan komunikasi kepada reader, dan memori non- volatile
berisi data untuk ditransmisikan ke reader pada saat diaktivasi. Jumlah data dari yang disimpan pada tag berkisar dari 8 sampai 16 Kbit.
Untuk menguji fungsionalitas sistem diberikan sebuah indikator yang disambungkan pada reader. Pada reader tersebutlah akan terjadi komunikasi
dengan tag, kemudian indikator LED akan aktif. Radio Data Transceiver yang digunakan memiliki frekuensi 915 MHz.
Kode-kode yang diprogram pada hardware akan memanfaatkan data serial dari PC dan mengkonversinya menjadi frekuensi radio. Setelah sinyal radio diterima
devais mengkonversi frekuensi radio kembali menuju serial. Antena berkaitan dengan pola radiasi, pola arah pancaran dan polarisasi.
Karakter-karakter ini umumnya sama pada sebuah antena, baik ketika antena tersebut menjadi pemancar atau menjadi penerima untuk suatu frekuensi,
polarisasi, dan bidang irisan tertentu.
untuk radio komunikasi jarak dekat dan beroperasi pada frekuensi 100-300 Mhz. Gelombang radio yang dipancarkan membentuk garis lurus horizontal.
Analisis data dibagi menjadi dua bagian, yaitu forward dan backward. Forward
merupakan bagian depan yakni di lintang utara. Bagian forward merupakan kondisi dimana Tx dan Rx saing berhadapan, sedangkan backward
sebaliknya. Masing-masing bagian dibagi lagi berdasarkan directivity menjadi lima arah. Yaitu 0, 45, 90, 135, dan 180 untuk forward dan 0, -45, -90, -135, dan -
180 untuk backward.
Gambar 18. Acuan Arah Pancar Tx terhadap Rx
Gambar 19 merupakan tiga posisi pemancar terhadap penerima. Gambar A, O, dan B dimana posisi pemancar dan penerima membentuk segitiga siku-siku.
Letak pemancar terhadap penerima pada masing-masing gambar adalah A, pemancar berada di sebelah kanan penerima, B pemancar berada di sebelah kiri
penerima, dan O menjadi titik acuan dengan pemancar yang berada tegak lurus terhadap penerima.
90
-90 -45
180 45
135
-180
-135 S
N