Metoda Perolehan Data Penentuan Pola Radiasi dan

sebagai reader dihubungkan dengan receiver. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh arah maka diperlukan sebuah alat berbentuk tabung. Tabung tersebut dimasukkan sebuah HT yang berfungsi sebagai receiver. Arah direpresentasikan dengan sudut fase. Metoda penyampaian data berbasis pada dua buah pesawat handy talky HT dan sebuah laptop. Satu HT berfungsi sebagai transmitter sinyal penanda dan HT lainnya sebagai receiver sinyal penanda. Laptop yang berfungsi sebagai pembaca sinyal penanda, dihubungkan dengan receiver, kemudian dibaca menggunakan program wavelab 5.0. Karakter sinyal penanda diukur berdasarkan kekuatan sinyal penanda, yang diterima menggunakan receiver terarah. Receiver terarah diperoleh dengan cara memasukkan HT receiver kedalam tabung logam berdiameter 15 cm dan tinggi 15,5 cm untuk mengetahui pengaruh arah digunakan alat berbentuk tabung. Tabung tersebut dimasukkan sebuah HT yang berfungsi sebagai receiver. Tabung kemudian diputar dengan penambahan sudut 45 derajat. Mulut tabung yang didalamnya terdapat receiver diputar searah jarum jam mulai dari 0 o atau tegak lurus dengan transmiter, sampai kembali pada titik awal. Pada penelitian ini data yang direkam adalah sebanyak 8 arah, yaitu 0 o , 45 o , 90 o , 135 o , 180 o , 225 o , 270 o , dan 315 o . Pengukuran dilakukan dengan dua metoda. Metoda pertama adalah meletakkan transmitter dan receiver diposisikan tegak lurus dengan jarak 3 m Gambar 7. Metoda kedua adalah meletakkan transmitter dan receiver dalam posisi segitiga siku-siku. Transmitter berada tegak lurus didepan pengamat, akan tetapi receiver diposisikan di samping pengamat sejauh 1,5 m ke arah kanan dan kiri. Setelah itu dapat dilakukan pengolahan data dengan langkah

3.5 Pengolahan Data

Wavelab digunakan untuk melihat power received tertinggi. Power received ditampilkan sebagai kurva spektrum suara. Selain menampilkan power received, Wavelab memiliki format data lain berupa text yang dapat diekstrak. Hasil ekstrasi diolah terlebih dulu di MS.Excel untuk mendapatkan data nilai-nilai power received tertinggi. Nilai rata-rata dan standar deviasi yang diperoleh dapat digunakan untuk mementukan plot-plot dalam diagram radar Gambar 8. Diagram Alir Pengolahan Data Setelah mendapatkan hasil pola radiasi dalam diagram radar, selanjutnya dapat dilakukan pendugaan jarak antara transmitter dan receiver. Pertama yang dilakukan adalah penentuan sudut dugaan. Berdasarkan data sudut yang telah diperoleh, tarik garis memanjang untuk masing-masing plot yang sederet A,O,B. Lalu pastikan apakah masing-masing garis saling berpotongan, sejajar, atau berlawanan arah. Cara menghitung jarak dapat dilihat pada lampiran pertama halaman 45. Sortir hasil rekaman berdasarkan nilai maksimum power received Diagram Radar Menduga Jarak Antara Transmitter dan Receiver Hitung nilai rata-rata dan standar deviasinya Rekam suara alat pemancar

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Prototipe Transmiter

Konstruksi prototipe beacon terdiri dari satu unit mikrokontroler dan rangkaian RF transceiver yang disertai catu daya. Pada penelitian ini konstruksi yang dibuat seperti tertera pada Gambar 9. Gambar 9. Konstruksi 3 Dimensi Prototipe Radio Beacon Prototipe beacon atau transmiter terdiri dari satu buah IC transceiver RFM12B yang dilengkapi antena, mikrokontroler ATMEGA8535, LED, resistor, dan baterai 6 Volt. Untuk lebih detail dapat diperhatikan pada Gambar 10 dan 11. 4cm 8 cm mikrokontroler Project board yang memuat rangkaian utama Gambar 10. Skema Tata Letak Tampak Atas Pada Project Board Gambar 10 merupakan skema tata letak transmitter tampak atas. Hasil rancangan dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11. Hasil Rangkaian Jenis receiver yang digunakan adalah radio yang telah lazim digunakan untuk menangkap siaran broadcast. Devais tersebut berfungsi sebagai penerima 3 5 1 2 4 Keterangan : 1. antena koil 2. LED 3. Transceiver RFM12B 4. Resistor 5. Baterai 6 Volt