h. Diskusi dan evaluasi kedua
Pembahasan diskusi diarahkan pada realitas, karena saat bermain peran dilakukan, banyak peran yang melampaui batas kenyataan.
i. Berbagi pengalaman dan kesimpulan
Siswa diajak untuk berbagi pengalaman tentang tema bermain peran yang telah dilakukan dan dilanjutkan dengan membuat
kesimpulan.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri Candirejo 01.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan sebagai berikut : a.
Untuk meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran IPS pada materi peristiwa sekitar proklamasi dengan menggunakan
model pembelajaran role playing. b.
Untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS pada materi peristiwa sekitar proklamasi dengan menggunakan model
pembelajaran role playing. c.
Untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada materi peristiwa sekitar proklamasi melalui model pembelajaran role playing
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi : 1.
Bagi siswa a.
Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. b.
Meningkatkan hasil belajar siswa. 2.
Bagi guru a.
Mengembangkan kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran IPS agar hasil belajar siswa meningkat.
b. Memotivasi guru dalam menggunakan pendekatan, strategi, metode, atau
model pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan karakteristik siswa SD dalam melaksanakan pembelajaran IPS sehingga akan lebih
bermakna bagi siswa. c.
Mengembangkan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran IPS untuk menaggulangi masalah yang dihadapi.
3. Bagi sekolah
a. Meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan pendidikan dengan
memberikan sumbangan serta dorongan dalam mengembangkan kurikulum pembelajaran yang inovatif.
b. Meningkatkan kualitas pembelajaran di SD.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu hal yang senantiasa dilakukan oleh seseorang, karena proses belajar berjalan secara terus-menerus
sepanjang hayat dan tidak dapat dihentikan. Dalam proses belajar seseorang selalu berinteraksi dengan orang lain, dalam interaksi
terkadang muncul berbagai permasalahan yang menuntut seseorang untuk menyelesaikannya sehingga terjadi suatu perubahan tingkah laku.
Penyelesaian inilah yang kadang tidak disadari sebagai suatu proses belajar.
Menurut Ruminiati 2007: 1-18 belajar merupakan usaha aktif seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku akibat adanya
rangsangan dari luar yang berupa pengamatan atau informasi. Piaget dalam Dimyati dan Mudjiono, 1999:13 berpendapat bahwa
pengetahuan dibentuk oleh individu. Sebab individu melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan. Lingkungan tersebut
mengalami perubahan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek semakin berkembang.
11