c. Hasil Belajar
Dalam melakukan proses pembelajaran, seseorang tentunya memiliki tujuan dari apa yang dipelajari. Tujuan inilah yang sering
disebut dengan hasil belajar. Hasil ini tidaklah semata-mata menjadi tujuan akhir, tetapi proses dalah hal ini juga harus tetap diperhatikan
untuk mencapai suatu tujuan. MenurutS.Nasutiondalam
http:sunartombs.wordpress.com2009 0105pengertian-prestasi-belajar
: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berpikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar
dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yaitu: kognitif, afektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang
memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut
”. Menurut Oemar Hamalik 2008 hasil belajar
adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang
tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
Caroll dalam R. Angkowo A. Kosasih 2007:51 menjelaskan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh lima faktor yaitu: 1 bakat
belajar; 2 waktu yang tersedia dalam belajar; 3 kemampuan individu; 4 kualitas pengajaran; dan 5 lingkungan.
Penguasaan hasil belajar seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik dalam bentuk penguasaan pengetahuan sikap maupun keterampilan
motorik. Penguasaan tersebut sejalan dengan teori Piaget dalam Trianto, 2010: 16 yang menyatakan bahwa perkembangan kognitif
sebagian besar bergantung kepada seberapa jauh anak aktif dalam memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungan. Implikasi
dalam model pembelajaran dari teori Piaget, yaitu: 1
Memusatkan perhatian pada berpikir atau proses mental anak, tidak sekedar pada hasil.
2 Memperhatikan peranan pelik dari inisiatif anak sendiri, keterlibatan
aktif dalam kegiatan pembelajaran. Di dalam kelas penyajian pengetahuan jadi ready-made tidak mendapat penekanan,
melainkan anak didorong menemukan sendiri pengetahuan itu discovery maupun inquiry melalui interaksi spontan dengan
lingkungannya. 3
Memaklumi adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan perkembangan. Karena seluruh siswa tumbuh melewati urutan
perkembangan sama, namun berlangsung dalam kecepatan yang berbeda. Sehingga guru harus mampu mengupayakan untuk
mengatur kegiatan kelas dalam bentuk kelompok kecil dari pada bentuk kelas utuh.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh oleh
seseorang setelah melakukan proses belajar yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Prestasi atau hasil belajar siswa dapat
diketahui setelah diadakan evaluasi, dari hasil evaluasi dapat mengetahui tingkat keberhasilan belajar seseorang.
Tingkat keberhasilan seseorang dalam belajar dapat dilihat dalam tabel dibawah ini, yaitu :
Pencapaian Tujuan
Pembelajaran Kualifikasi
Tingkat Keberhasilan Pembelajaran
85 – 100
Sangat Baik SB Berhasil
65 – 84
Baik B Berhasil
55 – 64
Cukup C Tidak Berhasil gagal
– 54 Kurang K
Tidak Berhasil gagal Tabel 1
Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar siswa Zaenal Aqib, 2010:160
Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah nilai tes formatif siswa yang diambil setelah pembelajaran, serta kemampuan
siswa pada saat bermain peran dan menjadi observer pengamat.
3. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial di SD