Kerangka Berfikir KAJIAN PUSTAKA

Persamaannya dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah pada penggunaan media pembelajaran berbantuan multimedia interaktif Aurora 3D Presentation, sedangkan perbedaannya pada mata pelajaran TIK, dan lokasi penelitian yang berbeda, sehingga penelitian ini pada posisi mengembangkan jika dikaitkan dengan penelitian sebelumnya. Untuk itu, penelitian ini masih layak dilaksanakan.

2.3 Kerangka Berfikir

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada guru TIK SMA Walisongo Semarang, diperoleh keterangan bahwa kemampuan siswa dalam mengolah data masih rendah sehingga siswa kesulitan dalam menyelesaiakan permasalahan mengolah data yang lebih kompleks dalam pelajaran TIK. Guru menjadi salah satu unsur utama bagaimana cara menjelaskan penyelesaian permasalahan mengolah data. Siswa terkadang hanya diberikan tugas ataupun latihan oleh guru dari lembar kerja siswa yang dipakai di sekolah tersebut tanpa memberikan latihan atau soal lain, sehingga siswa hanya mengenal permasalahan yang ditanyakan dalam lembar kerja siswa. Padahal jika guru memberikan soal atau latihan tambahan yang bervariasi dari tingkat kesulitaanya, diharapkan siswa dapat memiliki wawasan yang luas dalam menyelesaikan soal yang berbeda. Sebagai komponen pengajaran, metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan mata pelajaran menjadi salah satu penyebab keberhasilan pembelajaran kurang optimal. Metode ceramah menjadi salah satu metode yang sangat membosankan, siswa dituntut hanya untuk mendengarkan. Sehingga siswa tidak aktif dalam pembelajaran. Peneliti beranggapan terdapat metode pembelajaran yang cocok untuk mata pelajaran TIK, adapun metode yang dimaksud yaitu metode drill. Metode drill menuntut siswa untuk aktif berlatih, dari latihan yang tarafnya sederhana hingga latihan yang tarafnya lebih kompleks. Dalam hal ini peneliti mencoba untuk menerapkan metode drill berbantuan “Multimedia Interaktif” dalam pembelajaran TIK di SMA Walisongo Semarang. Materi pelajaran yang dijadikan fokus penelitian yaitu membuat dan mengolah dokumen pengolah angka dengan variasi grafik, gambar dan diagram. Dalam metode drill pengawasan, bimbingan dan koreksi langsung dilakukan oleh guru. Sehingga siswa akan memahami kesalahan dalam pengerjaan dan tahu bagaimana penyelesaian yang benar. Peserta didik juga akan dapat mempergunakan daya pikirannya dengan bertambah baik, karena siswa dituntut untuk terus berfikir dalam menyelesaiakan latihan-latihan yang memiliki tingakat kesulitan yang berbeda. Dalam metode drill juga akan lebih mudah tertanam dalam daya ingatan murid. Hal ini karena siswa melakukan yang berkelanjutan, sehingga daya ingat siswa lebih kuat dibandingkan dengan latihan yang hanya beberapa kali saja. Melalui pembelajaran TIK materi membuat dan mengolah dokumen pengolah angka dengan variasi grafik,gambar dan diagram dengan menggunakan metode drill berbantuan multimedia interaktif diharapkan Kondisi Awal Minat dan motivasi belajar rendah Siswa sulit mengolah data Kurangnya metode alternatif Kemampuan mengolah data rendah Pembelajaran mengolah data menggunakan metode drill berbantuan multimedia Kualitas proses dan hasil meningkat Motivasi belajar meningkat Sikap menjadi baik Minat belajar meningkat Pengawasan bimbingan guru. Efektif berfikir Long memorize Mudah mengolah data dengan grafik Mudah mengolah data dengan gambar Mudah mengolah data dengan diagram nantinya siswa akan memiliki kemampuan pemecalahan masalah yang jauh lebih baik, motivasi belajar siswa dan minat belajar siswa meningkat. Kerangka berfikir dari uraian diatas dapat dilihat pada gambar 2.2 Gambar 2.2 Kerangka Berfikir

2.4 Hipotesis