Berdasarkan pernyataan diatas, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi volume ekspor komoditi barang tertentu di suatu negara, antara
lain sebagai berikut :
2.3.1 Konsumsi
Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang dilakukan oleh rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari
orang yang melakukan pembelanjaan tersebut. Pembelanjaan masyarakat atas makanan, pakaian, dan barang-barang kebutuhan mereka yang lain digolongkan
pembelanjaan atau konsumsi. Barang-barang yang di produksi untuk digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya dinamakan barang konsumsi
Dumairy, 1996:114. Jadi, dapat dikatakan bahwa dalam ekonomi makro, perilaku masyarakat untuk membelanjakan sebagian dua pertiga dari
pendapatannya untuk membeli sesuatu yang diinginkannya demi memperoleh kepuasan tertentu dapat disebut sebagai pengeluaran konsumsi consumption
expenditure atau konsumsi.
Dasar teori Keynes tentang hipotesis pengeluaran untuk konsumsi adalah hukum psikologis fundamental, bahwa manusia diatur seperti sebagai sebuah
peraturan dan berdasarkan rata-rata untuk meningkatkan konsumsi ketika pendapatan mereka naik, tetapi tidak sebanyak kenaikan pendapatan, bahkan lebih
kecil daripada kenaikan pendapatan. Beberapa hipotesis Keynes tentang teori perilaku konsumsi adalah berdasarkan intropeksi dan observasi kausal.
Pertama dan terpenting, Keynes menduga bahwa kecenderungan mengkonsumsi marginal atau marginal prospencity to consume MPC yaitu
kenaikan konsumsi dari setiap unit, dimana besarnya nilai MPC antara nol dan satu. Kedua, Keynes menyatakan bahwa rasio konsumsi terhadap pendapatan
yang disebut kecenderungan mengkonsumsi rata-rata atau avarage prospencity to consume
APC, turun ketika pendapatan naik. Ia percaya bahwa tabungan adalah kemewahan, sehingga ia barharap orang kaya akan menabung dalam proporsi
yang lebih tinggi dari pendapatan mereka ketimbang si miskin. Ketiga, Keynes berpendapat bahwa pendapatan merupakan determinan konsumsi yang penting
dan tingkat bunga tabungan tidak memiliki peran penting bahwa pengaruh tingkat bunga terhadap konsumsi hanya sebatas teori. Kesimpulannya bahwa pengaruh
jangka pendek dari tingkat bunga terhadap pengeluaran individu dari pendapatannya bersifat sekunder dan relatif tidak penting. Jadi, menurut Keynes
konsumsi secara mutlak absolut cenderung lebih banyak dipengaruhi dari tingkat pendapatan sekarang Prasetyo, 2009:70.
Pemilihan variabel konsumsi karet alam Indonesia sebagai salah satu variabel independen di dalam penelitian ini didukung dari hasil penelitian jurnal
internasional yang diteliti oleh E.O. Abolagba, N.C Onyekwere, B.N. Agbonkpolor dan H.Y Umar 2010 dengan judul determinants of agricultural
exports. Dimana di dalam jurnal tersebut dikatakan bahwa
salah satu variabelnya yaitu domestic rubber consumption berpengaruh negatif dan signifikan
b= - 27094.147
terhadap natural rubber export sehingga hal tersebut yang mendasari pemilihan variabel penelitian ini.
2.3.2 Nilai Tukar Mata Uang