4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Hasil Pemilihan Model
Mengingat pentingnya spesifikasi model untuk menentukan bentuk suatu fungsi suatu model empirik dinyatakan dalam bentuk linier ataukah nonlinier
dalam suatu penelitian, maka dalam penelitian ini juga akan dilakukan uji tersebut. Dalam penelitian kali ini, peneliti akan menggunakan uji MWD
Mackinnon, White, dan Davidson. Dari hasil uji MWD kita mendapatkan hasilnya yaitu :
1. t-statistik Z
1
= -4.198933 berarti dapat disimpulkan bahwa Z
1
signifikan karena nilai t-statistik Z
1
t
tabel
-4.198933 1.708 sehingga kita menolak Ho dan menerima Ha jadi model yang tepat adalah model Log Linear.
2. t-statistik Z
2
= 2.042568 berarti dapat disimpulkan bahwa Z
2
signifikan karena nilai t-statistik Z
2
t
tabel
2.042568 1.708 sehingga kita menolak Ha dan menerima Ho jadi model yang tepat adalah model Linear.
Berdasarkan hasil uji MWD diatas, maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa kedua model sama baiknya, akan tetapi yang kita gunakan di dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan model Log Linear Double-Log.
4.2.2 Hasil Uji Stasioneritas dan Derajat Integrasi
Menurut Siagian 2003:5 pendekatan kointegrasi memiliki 2 syarat yang harus dipenuhi yaitu data yang digunakan harus stasioner, hal ini dapat dilakukan
dengan 2 pengujian yaitu :
1. Hasil Uji Akar Unit
Unit Root Test
Tahap pertama dilakukan uji akar-akar unit untuk mengetahui pada derajat ke berapa data yang digunakan stasioner. Uji akar-akar unit dilakukan untuk
mengetahui apakah koefisien tertentu adalah satu mempunyai akar unit. Penelitian ini menggunakan uji akar-akar unit yang dikembangkan oleh Dickey-
Fuller dan Philips Perron. Uji akar unit dilakukan dengan memasukkan konstanta dan trend untuk metode Philips Perron.
Untuk uji akar-akar unit dan derajat integrasi, apabila nilai ADF
hitung
nilai kritis ADF
tabel
dengan nilai kritis mutlak α = 5, maka variabel tersebut
tidak stasioner, sebaliknya jika nilai ADF
hitung
nilai kritis ADF
tabel
dengan nilai kritis
mutlak α = 5 , maka variabel tersebut sudah stasioner. Hasil dari pengujian akar-akar unit ini dapat dilihat seperti pada tabel 4.1 dibawah ini :
Tabel 4.1 Hasil Uji Akar Unit Unit Root Test pada tingkat level
Variabel ADF
hitung
Tanda ADF
tabel
Keterangan
Y -3.054739
-2.967767 Stasioner
X
1
2.004166 -2.967767
Belum stasioner X
2
-1.043779 -2.967767
Belum stasioner X
3
0.510275 -2.967767
Belum stasioner
Sumber : Hasil Eviews 6.0, 2011 Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai ADF
hitung
masing-masing variabel dengan derajat keyakinan 5 masih belum stasioner pada ordo nol, meskipun ada
satu variabel yaitu variabel Y yang sudah stasionar, karena itu perlu dilanjutkan dengan uji derajat integrasi pertama agar data menjadi stasioner.
2. Hasil Uji Derajat Integrasi
Integration Test
Menurut Siagian 2003:5 apabila data yang diamati belum stasioner pada uji akar unit, maka dilakukan uji derajat integrasi untuk mengetahui pada derajat
integrasi berapa data tersebut akan stasioner. Hasil dari pengujian akar-akar unit pada derajat integrasi pertama dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini :
Tabel 4.2 Hasil Uji Derajat Integrasi pada First Difference
Variabel ADF
hitung
Tanda ADF
tabel
Keterangan
Y -6.668625
-3.587527 Stasioner
X
1
-4.130084 -3.587527
Stasioner X
2
-6.449934 -3.587527
Stasioner X
3
5.528083 -3.587527
Stasioner
Sumber : Hasil Eviews 6.0, 2011 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai ADF
hitung
nilai kritis ADF
tabel
yang berarti data ini telah stasioner pada differensi pertama dan bisa untuk dilanjutkan ke uji kointegrasi.
3. Hasil Uji Kointegrasi
Cointegration Approach
Uji Kointegrasi merupakan kelanjutan dari uji akar-akar unit dan uji derajat integrasi. Uji kointegrasi dapat dipandang sebagai uji keberadaan
hubungan jangka panjang, seperti yang dikehendaki oleh teori ekonomi. Tujuan utama uji kointegrasi ini adalah untuk mengetahui apakah residual regresi
terkointegrasi stasioner atau tidak. Apabila variabel terkointegrasi maka terdapat hubungan yang stabil dalam jangka panjang dan sebaliknya jika tidak terdapat
kointegrasi antar variabel maka implikasinya bahwa tidak adanya keterkaitan hubungan dalam jangka panjang.
Berikut ini hasil uji kointegrasi CRDW : Tabel 4.3 Hasil Uji Kointegrasi Cointegrating Regression Durbin Watson
CRDW
hitung
CRDW
tabel
Keterangan
0.803465 0.386
Kointegrasi
Sumber : Hasil Eviews 6.0, 2011 Dari hasil uji estimasi diatas maka dapat dilihat bahwa nilai Cointegrating
Regression Durbin Watson CRDW
hitung
sebesar 0.803465 yang diambil dari nilai Durbin-Watson, sedangkan nilai kritis CRDW pada derajat kepercayaan sebesar
5 yaitu 0,386. Karena nilai CRDW
hitung
CRDW
tabel
maka hal ini mengindikasikan bahwa adanya kointegrasi data dalam jangka panjang antar
variabel.
4.2.3 Hasil Regresi Metode PAM Partial Adjusment Model
Pada penelitian ini akan dilakukan analisis serta pembahasan terhadap determinan ekspor karet alam ke Amerika Serikat 1981
– 2010 sebagai variabel dependen serta konsumsi karet alam Indonesia, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar
Amerika Serikat, harga karet alam internasional dan ekspor karet alam periode satu tahun sebelumnya sebagai variabel independen. Berdasarkan hasil regresi
dengan metode pendekatan PAM Partial Adjusment Model, maka model ekonometrika yang dihasilkan dalam jangka pendek, yaitu sebagai berikut :
lnY
t
= ß + ß
1
lnX
1
+ ß
2
lnX
2
+ ß
3
lnX
3
+ ß
4
lnY
t-1
+ e lnY
t
= 8.669619 – 0.423178 lnX
1
+ 0.150964 lnX
2
+ 0.283353 lnX
3
+ 0.485321 lnY
t-1
+ e
Interpretasi hasil regresi metode PAM Partial Adjusment Model dalam jangka pendek, yaitu sebagai berikut :
1. Nilai koefisien ß
= 8.669619, berarti dalam jangka pendek ketika semua variabel independen dianggap konstan cateris paribus maka volume
ekspor karet alam ke Amerika Serikat sebesar 8.669619.
2. Nilai koefisien ß
1
= -0.423178, berarti dalam jangka pendek ketika konsumsi karet alam Indonesia terjadi kenaikan sebesar 1 maka volume
ekspor karet alam ke Amerika Serikat akan mengalami penurunan sebesar 0.423178 dengan suatu anggapan variabel independen lainnya dianggap
konstan cateris paribus.
3. Nilai koefisien ß
2
= 0.150964, berarti dalam jangka pendek ketika nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat terjadi kenaikan sebesar 1
maka volume ekspor karet alam ke Amerika Serikat akan mengalami kenaikan volume ekspor karet alam ke Amerika Serikat sebesar
0.150964 dengan suatu anggapan variabel independen lainnya dianggap
konstan cateris paribus.
4. Nilai koefisien ß
3
= 0.283353, berarti dalam jangka pendek ketika harga karet alam internasional terjadi kenaikan sebesar 1 maka volume ekspor
karet alam ke Amerika Serikat akan mengalami kenaikan sebesar 0.283353 dengan suatu anggapan variabel independen lainnya dianggap
konstan cateris paribus.
5. Nilai koefisien ß
4
= 0.485321, berarti dalam jangka pendek ketika volume ekspor karet alam periode satu tahun sebelumnya terjadi kenaikan
sebesar 1 maka volume ekspor karet alam ke Amerika Serikat akan terjadi kenaikan sebesar 0.485321 dengan suatu anggapan variabel
independen lainnya dianggap konstan cateris paribus.
Interpretasi hasil regresi metode PAM Partial Adjusment Model dalam jangka panjang, yaitu sebagai berikut :
1 Nilai konstanta =
β 1
– β
4
C = 8.669619
1 − 0.485321
= 16.844710 Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka diperoleh nilai koefisien dalam
jangka panjang yaitu 16.844710 artinya dalam jangka panjang ketika semua variabel independen dianggap konstan cateris paribus maka
volume ekspor karet alam ke Amerika Serikat sebesar 16.844710. 2
Nilai koefisien X
1
X
1
= β
1
1 – β
4
X1 = −0.423178
1 − 0.485321
= −0.822217
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka diperoleh nilai koefisien dalam jangka panjang yaitu -0.822217 artinya dalam jangka panjang ketika
terjadi kenaikan volume konsumsi karet alam Indonesia sebesar 1 maka akan terjadi penurunan volume ekspor karet alam ke Amerika Serikat
dalam jangka panjang sebesar 0.822217 dengan suatu anggapan variabel independen lainnya dianggap konstan cateris paribus.
3 Nilai koefisien X
2
X
2
= β
2
1 – β
4
X2 = 0.150964
1 − 0.485321
= 0.293316 Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka diperoleh nilai koefisien dalam
jangka panjang yaitu 0.293316 artinya dalam jangka panjang ketika terjadi kenaikan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat sebesar 1
maka akan terjadi kenaikan volume ekspor karet alam ke Amerika Serikat dalam jangka panjang sebesar 0.293316 dengan suatu anggapan variabel
independen lainnya dianggap konstan cateris paribus. 4
Nilai koefisien X
3
X
3
= β
3
1 – β
4
X3 = 0.283353
1 − 0.485321
= 0.550543 Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka diperoleh nilai koefisien dalam
jangka panjang yaitu 0.550543 artinya dalam jangka panjang ketika terjadi kenaikan harga karet alam internasional sebesar 1 maka akan terjadi
kanaikan volume ekspor karet alam ke Amerika Serikat dalam jangka panjang sebesar 0.550543 dengan suatu anggapan variabel independen
lainnya dianggap konstan cateris paribus. 5
Berdasarkan hasil regresi dengan metode pendekatan PAM Partial Adjusment Model
, maka model ekonometrika dalam jangka panjang tanpa memasukan variabel lnY
t-1
, yaitu sebagai berikut : lnY
t
= ß + ß
1
lnX
1
+ ß
2
lnX
2
+ ß
3
lnX
3
+ e lnY
t
= 16.844710 – 0.822217 lnX
1
+ 0.293316 lnX
2
+ 0.550543 lnX
3
+ e
4.2.4 Hasil Uji Statistik