Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Hipotesis

Pola pernafasan melalui mulut menurut Singaraju GS dan kawan-kawan dapat mengakibatkan terjadinya palatum yang dalam, lengkung maksila yang sempit dan mandibula rotasi ke belakang. 8 Hal ini merupakan ciri-ciri maloklusi Klas II divisi I. Joshi menemukan Klas II divisi 1 lebih umum dalam kasus dengan pernafasan mulut. Akan tetapi Brash dan Hartsook berpendapat bahwa teori penekanan palatum ke atas secara mekanis melalui kompresi pipi saat pernafasan mulut tidak dapat diterima karena tidak didukung bukti yang cukup. 4 Selain pola pernafasan melalui mulut menurut Qamar R Ch dan kawan-kawan maloklusi Klas II divisi 1 juga dapat disebabkan oleh kebiasaan menggigit jari dan menjulurkan lidah. 9 Linder-Aronson dan Backstrom tidak menemukan perbedaan signifikan pada overjet, overbite, lebar lengkung gigi dan persentase distribusi oklusi pada orang yang bernafas melalui mulut dan melalui hidung. 4 Karena adanya perbedaan pendapat ini maka penulis ingin membandingkan tinggi palatum , panjang lengkung anterior maksila dan mandibula pada pola pernafasan yang berbeda yaitu bernafas melalui mulut dan bernafas normal atau melalui hidung pada maloklusi Klas II divisi 1.

1.2 Rumusan Masalah

- Apakah ada perbedaan tinggi palatum pada pasien dengan maloklusi Klas II divisi 1 pada pola pernafasan melalui hidung dengan mulut ? - Apakah ada perbedaan panjang lengkung anterior maksila dan mandibula pada maloklusi Klas II divisi 1 pada pola pernafasan melaui hidung dan mulut ? Universitas Sumatera Utara - Apakah ada perbedaan lebar interkaninus pada pasien dengan maloklusi Klas II divisi 1 dengan pola pernafasan melalui hidung dan mulut pada maksila dan mandibula ? - Apakah ada perbedaan lebar interpremolar pada pasien dengan maloklusi Klas II divisi 1 dengan pola pernafasan melalui hidung dan mulut pada maksila dan mandibula ? - Apakah ada perbedaan lebar intermolar pada pasien dengan maloklusi Klas II divisi 1 dengan pola pernafasan melalui hidung dan mulut pada maksila dan mandibula?

1.3 Tujuan Penelitian

- Untuk mengetahui perbedaan tinggi palatum pada pasien Klas II divisi 1 dengan pola pernafasan yang berbeda mulut hidung. - Untuk mengetahui perbedaan panjang lengkung anterior maksila dan mandibula pada pasien Klas II divisi 1 dengan pola pernafasan yang berbeda mulut hidung. - Untuk mengetahui perbedaan lebar interkaninus pada pasien dengan maloklusi Klas II divisi 1 dengan pola pernafasan melalui hidung dan mulut pada maksila dan mandibula. - Untuk mengetahui perbedaan lebar interpremolar pada pasien dengan maloklusi Klas II divisi 1 dengan pola pernafasan melalui hidung dan mulut pada maksila n mandibula. Universitas Sumatera Utara - Untuk mengetahui perbedaan lebar intermolar pada pasien dengan maloklusi Klas II divisi 1 dengan pola pernafasan melalui hidung dan mulut pada maksila dan mandibula.

1.4 Hipotesis

- Ada perbedaan tinggi palatum pada pasien Klas II divisi 1 dengan pola pernafasan yang berbeda mulut hidung. - Ada perbedaan panjang lengkung anterior maksila dan mandibula pada pasien Klas II divisi 1 dengan pola pernafasan yang berbeda mulut hidung. - Ada perbedaan lebar interkaninus pada pasien Klas II divisi 1 dengan pola pernafasan berbeda mulut hidung pada maksila dan mandibula. - Ada perbedaan lebar interpremolar pada pasien Klas II divisi 1 dengan pola pernafasan berbeda mulut hidung pada maksila dan mandibula. - Ada perbedaan lebar intermolar pada pasien Klas II divisi 1 dengan pola pernafasan berbeda mulut hidung pada maksila dan mandibula.

1.5 Manfaat Penelitian

Dokumen yang terkait

Perbedaan Inklinasi Insisivus Pada Pasien Maloklusi Klas I Dan Klas II Skeletal Dengan Pola Pernafasan Normal dan Pernafasan Melalui Mulut

2 77 68

Perbedaan Nilai Skeletal Dalam Arah Vertikal Antara Pola Pernafasan Normal Dan Pernafasan Melalui Mulut Pada Pasien Di Klinik Ortodonti Rsgmp Fkg Usu Tahun 2009-2013

1 61 60

Pengaruh Perawatan Aktivator Pada Maloklusi klas II Divisi I Terhadap Pertumbuhan Dan Pengembangan Mandibula

0 56 43

Perawatan Maloklusi Klas II Divisi I Dengan Pesawat Herbst

1 68 54

Perbedaan Inklinasi Insisivus Pada Pasien Maloklusi Klas I Dan Klas II Skeletal Dengan Pola Pernafasan Normal dan Pernafasan Melalui Mulut

0 0 18

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pernafasan - Perbedaan Inklinasi Insisivus Pada Pasien Maloklusi Klas I Dan Klas II Skeletal Dengan Pola Pernafasan Normal dan Pernafasan Melalui Mulut

0 0 12

Perbedaan Inklinasi Insisivus Pada Pasien Maloklusi Klas I Dan Klas II Skeletal Dengan Pola Pernafasan Normal dan Pernafasan Melalui Mulut

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Saluran Pernafasan - Pengaruh Pola Pernafasan Normal Dan Pernafasan Melalui Mulut Pada Maloklusi Klas II Divisi 1

0 0 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pernafasan Normal - Perbedaan Nilai Skeletal Dalam Arah Vertikal Antara Pola Pernafasan Normal Dan Pernafasan Melalui Mulut Pada Pasien Di Klinik Ortodonti Rsgmp Fkg Usu Tahun 2009-2013

0 0 13

PERBEDAAN NILAI SKELETAL DALAM ARAH VERTIKAL ANTARA POLA PERNAFASAN NORMAL DAN PERNAFASAN MELALUI MULUT PADA PASIEN DI KLINIK ORTODONTI RSGMP FKG USU TAHUN 2009-2013

0 0 12