HAKIKAT BELAJAR PEMBELAJARAN LANDASAN TEORI

9

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 HAKIKAT BELAJAR

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting dalam perkembangan, perubahan perilaku, kebiasaan, sikap, tujuan, kepribadian bahkan persepsi manusia Catharina, 2007 : 2. Belajar adalah proses perubahan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan latihan. Perilaku dikategorikan menjadi 3 domain : a. Kognitif kecerdasan berfikir b. Afektif sikap, perasaan, emosi c. Psikomotorik skill, keterampilan Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya Slameto, 2003 : 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ada dua, yaitu : 1. Internal Kondisi internal mencakup : a kondisi fisik; b kondisi psikis; dan c kondisi sosial. 2. Eksternal Kondisi eksternal mencakup : a variasi dan derajat kesulitan materi yang dipelajari; b tempat belajar; c iklim; serta d suasana lingkungan dan budaya belajar masyarakat.

2.2 PEMBELAJARAN

Pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah lebih baik. Selama proses pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan belajar agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi siswa E. Mulyasa, 2009. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau siswa. Secara umum pembelajaran suatu kegiatan yang dilakukan guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik. Secara khusus, pengertian pembelajaran adalah sebagai berikut Catharina, 2007 : a. Menurut pandangan behavioristik, pembelajaran adalah usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan stimulus. b. Menurut pandangan kognitif, pembelajaran adalah cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir agar mengenal dan memahami apa yang sedang dipelajari. c. Menurut pandangan gestalt, pembelajaran adalah usaha guru untuk memberikan materi pembelajaran sedemikian rupa sehingga siswa lebih mudah mengorganisirnya menjadi gestalt pola bermakna. d. Menurut pandangan humanistik, pembelajaran adalah memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya. Ciri-ciri pembelajaran antara lain : a Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis; b Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar; c Pembelajaran dapat menyediakan bahan ajar yang menarik dan menantang bagi siswa; d Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik; e Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi siswa; serta f Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik secara fisik maupun psikologis. Pembelajaran yang dilakukan harus bertumpu pada enam pilar pendidikan universal seperti yang dirumuskan UNESCO. Menurut Wiji Suwarno 2006, enam pilar pembelajaran tersebut adalah learning to know belajar untuk mengetahui, learning to do belajar untuk melakukan sesuatu, learning to be belajar untuk menjadi seseorang, learning to live together belajar untuk menjalani hidup bersama, learning to how to learn belajar bagaimana cara mengembangkan potensi diri, dan learning throughout belajar terus-menerus sepanjang masa.

2.3 MODEL PEMBELAJARAN

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Penerepan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan 2015/2016 Dalam Pelajaran IPA

0 4 10

PENERAPAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) MELALUI MEDIA ULAR TANGGA Penerapan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe TGT (Teams Games Tournament) Melalui Media Ular Tangga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Mater

0 0 15

(ABSTRAK) Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams-Games-Tournament (TGT) Model Ular Tangga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Keling Jepara.

0 0 2