konsep yang telah dimiliki peserta didik dengan konsep-konsep yang baru dipelajari. Pada tahap terakhir, yaitu penerapan konsep, peserta didik diajak
untuk menerapkan pemahaman konsepnya melalui kegiatan seperti problem solving
atau melakukan percobaan lebih lanjut.
2.3.5 Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaraan kelompok yang memiliki aturan-aturan tertentu. Prinsip dasar pembelajaran
kooperatif adalah siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang untuk menguasai materi yang disampaikan oleh
guru Slavin, 2008 : 8. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan
sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata sehingga dalam bekerja sama di antara sesama anggota kelompok dapat meningkatkan motivasi, produktivitas,
dan hasil belajar. Dalam kegiatan kooperatif, siswa secara individual mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompoknya. Sehingga
belajar kooperatif merupakan pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran yang memungkinkan siswa bekerja sama untuk
mengoptimalkan proses belajarnya.
2.4 PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Anita Lie 2008 menyatakan bahwa ada tiga pilihan model pembelajaran yaitu kompetisi, individual, dan pembelajaran kooperatif
cooperative learning . Pembelajaran kooperatif merupakan suatu sistem
pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan anggotanya dalam kelompok kecil untuk menyelesaikan tugas-tugas
terstruktur dan disebut sebagai sistem “pembelajaran gotong royong”. Model pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan model
pembelajaran langsung dan tidak sekedar belajar dalam kelompok. Dalam model pembelajaran ini guru bertindak sebagai fasilitator. Di samping model
pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar akademik, model pembelajaran kooperatif juga efektif untuk
rnengembangkan keterampilan sosial siswa. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalarn membantu siswa memahami konsep konsep
yang sulit. Menurut Robert E. Slavin 2008, pembelajaran kooperatif adalah
pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok. Siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas empat sampai lima
orang dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok. Keberagaman ini bertujuan sebagai wadah bagi siswa untuk bekerja sama dan memecahkan
suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan pada siswa untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu
yang bersamaan dan ia menjadi nara sumber bagi teman lain untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru.
Model pembelajaran kooperatif pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif umtuk
menuntaskan materi belajarnya; b Kelompok dibentuk dari siswa yang
memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah; c Apabila mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, bangsa, suku, dan jenis kelamin yang
berbeda-beda; d Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok daripada individu.
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif Slavin, 2008 : Fase-1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Fase-2 Menyajikan informasi Fase-3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
Fase-4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Fase-5 Evaluasi
Fase-6 Memberikan penghargaan Adapun keuntungan menggunakan pembelajaran kooperatif antara lain
sebagai berikut : a Meningkatkan harga diri tiap individu; b Penerimaan terhadap perbedaan individu yang lebih besar; c Konflik antar pribadi
berkurang; d Sikap apatis berkurang; e Pemahaman yang lebih mendalam; f Retensi atau penyimpanan lebih lama; g Meningkatkan kebaikan budi,
kepekaan, dan toleransi; h Model pembelajaran kooperatif dapat mencegah keagresifan dalam sistem kompetisi dan keterasingan dalam sistem individu
tanpa mengorbankan aspek kognitif; i Meningkatkan kemajuan belajar pencapaian akademik; j Meningkatkan kehadiran siswa dan sikap yang
lebih positif; k Menambah motivasi dan percaya diri; m Menambah rasa senang berada di sekolah serta menyenangi teman-teman sekelasnya; dan n
Mudah diterapkan dan tidak mahal.
Akan tetapi di samping adanya keuntungan dalam pembelajaran kooperatif, terdapat juga beberapa kelemahan sebagai berikut : a Kerja
kelompok seringkali hanya melibatkan kepada siswa yang mampu, sebab mereka cukup memimpin dan mengarahkan kepada mereka yang kurang
mampu; b Strategi ini kadang-kadang menuntut pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda dan gaya mengajar yang berbeda-beda pula; c
Keberhasilan strategi kelompok ini tergantung kepada kemampuan siswa memimpin kelompok atau bekerja sendiri.
2.5 TEAMS-GAMES-TOURNAMENT TGT DENGAN PERMAINAN