a. Penetapan Harga
Penetapan harga merupakan bagian dari bauran pemasaran marketing mix keputusan penentuan harga oleh karena itu
haruslah dipadukan dengan berbagai aspek bauran pemasaran lainnya, Simamora 2000:574 dan Tjiptono 2005:151 tingkat
harga ditetapkan mempengaruhi kuantitas yang terjual.
b. Diskon Diskon merupakan potongan harga yang diberikan oleh
penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual. Menurut
Tjiptono 2005:132 diskon terdiri dari: a Diskon Kuantitas
Diskon kuantitas merupakan potongan harga yang diberikan guna mendorong konsumen agar membeli dalam
jumlah yang lebih banyak, sehingga meningkatkan volume penjualan secara keseluruhan.
b Diskon Musiman Diskon musiman adalah potongan harga yang
diberikan pada masa-masa tertentu saja. Diskon musiman digunakan untuk mendorong agar membeli barang yang
sebenarnya baru
akan dibutuhkan
beberapa waktu
mendatang.
c Cash Discount Cash discount adalah potongan harga yang
diberikan kepada pembeli atas pembayaran rekeningnya pada suatu periode dan mereka melakukan pembayaran tepat pada
waktunya. d Trade Discount
Trade discount diberikan oleh produsen kepada para penyalur wholesaler dan retailer yang terlibat dalam
pendistribusian barang. e Allowance Potongan Harga
Allowance potongan harga adalah penguangan dari harga menurut daftar kepada pembeli karena adanya
aktivitas-aktivitas tertentu yang dilakukan pembeli. Ada dua bentuk allowance yang biasa digunakan yaitu:
1. Trade-in Allowance Merupakan potongan harga yang diberikan dalam
sistem tukar tambah. 2.
Promotion Allowance Promotion Allowance diberikan kepada setiap
penjualan dalam jaringan distribusi perusahaan yang
melakukan aktivitas periklanan atau penjualan tertentu yang dapat mempromosikan produk produsen.
2.3. Pelayanan 2.3.1. Pengertian Pelayanan
Pelayanan menurut Kotler and Amstrong 2001:11 adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak
kepada pihak lain. Pada dasarnya jasa tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa mungkin berkaitan
dengan produk fisik atau tidak. Selain itu Daniel 2001:482 mendefinisikan pelayanan sebagai hasil dari usaha penggunaan manusia
dan mesin terhadap sejumlah orangobyek. Pelayanan merupakan pemberian suatu kinerja atau tindakan tak
kasat mata dari suatu pihak kepihak lain. Pada dasarnya jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan, dimana interaksi antara pemberi jasa
dan penerima jasa mempengaruhi hasil keputusan pembelian tersebut Rangkuti, 2002:28
Dari pengertian pelayanan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pelayananjasa adalah aktivitas atau proses yang ditawarkan oleh
suatu pihak yang sifatnya tidak berwujud, dan didalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa, meskipun
pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari, sedangkan pengertian kualitas adalah tingkat baik buruknya sesuatu atau derajat atau taraf
Departemen Pendidikan Nasional, 2000. Kualitas Pelayanan adalah taraf atau derajat dari tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan
oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apa pun.
Kualitas adalah sejauh mana produk memenuhi spesifikasi- spesifikasinya, sedangkan kualitas pelayanan menurut American Society
For Quality Control adalah keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik- karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam hal kemampuannya
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang ditentukan atau bersifat laten Lupiyoadi, 2006:144.
Tingkat kualitas pelayanan tidak dapat dinilai berdasarkan sudut pandang perusahaan tetapi harus dipandang dari sudut pandang
penilaian pelanggan. Berdasar itu, dalam merumuskan strategi dan program pelayanan, perusahaan harus berorientasi pada kepentingan
pelanggan dengan memperhatikan komponen kualitas pelayanan.
2.3.2. Indikator Dimensi Pelayanan Servqual
Dalam salah satu studi mengenai servqual Parasuraman, et al, 1985 dalam Fandy Tjiptono, 1997 disimpulkan bahwa terdapat lima
dimensi servqual sebagai berikut:
1. Bukti fisik Tangibles Kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan
eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik harus dapat diandalkan, keadaan
lingkungan sekitarnya adalah bukti dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa, meliputi tarif fisik gedung, gudang dan lain
sebagainya, perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan teknologi serta penampilan pegawainya.
2. Kehandalan Realibility Kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan
sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu,
pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik dan dengan akurasi yang tinggi.
3. Ketanggapan Responsiveness Suatu kemauan untuk membantu dan memberikan
pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan konsumen
menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.
4. Jaminan dan Kepastian Assurance Pengetahuan, kesopan santunan dan kemampuan para
pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen
antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi dan sopan santun.
5. Perhatian individual Empathy Memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual
atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Dimana suatu
perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara
spefisik serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.
2.4. Keputusan Pembelian 2.4.1. Pengertian Keputusan Pembelian