Fokus Penelitian Sumber Data Penelitian

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Sugiyono, 2010:308. Peneliti berusaha melakukan penghayatan terhadap pemanfaatan warisan kota tradisional Lasem dalam pembelajaran sejarah dengan melakukan penelitian langsung dengan subjek penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode, yaitu 1 wawancara mendalam ; 2 observasi, dan 3 dokumentasi. 1. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawacara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2006:186. Karena data dalam penelitian kualitatif lebih berupa kata-kata, maka wawancara menjadi perangkat yang sedemikian penting. Biasanya wawancaranya berlangsung dari alur umum ke alur khusus. Menurut Patton 2006: 185 wawancara secara mendalam adalah jenis wawancara yang bersifat lentur dan terbuka, tidak terstruktur ketat, tidak dalam suasana formal, dan bisa dilakukan berulang pada informan yang sama. Wawancara secara mendalam adalah wawancara yang mempunyai karakteristik berupa pertemuan langsung secara berulang-ulang antara peneliti dan informan yang diarahkan pada pemahaman pandangan informan dalam kehidupan Bodgan dan Taylor dalam Moleong, 2006 : 27. Wawancara mendalam dilakukan kepada informan untuk mendapatkan data yang relevan berkaitan dengan permasalahan penelitian. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu apa saja warisan kota tradisional Lasem yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran sejarah dan bagaimana warisan kota tradisional Lasem tersebut dimanfaatkan sebagai sumber, model, dan metode pembelajaran sejarah di SMA N 1 Lasem. Wawancara dilakukan terhadap guru sejarah dan siswa kelas XI IPS dan IPA SMA N 1 Lasem. Wawancara yang peneliti lakukan adalah wawancara terstruktur, yakni wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan- pertanyaan yang akan diajukan Moleong, 2006:190. Sebelum wawancara dengan informan tersebut dilakukan, peneliti telah menyiapkan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan pokok permasalahan penelitian. 2. Observasi Observasi yaitu pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan secara teliti secara sistematis Arikunto, 1986: 27. Metode observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi langsung, dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap subyek yang diteliti. Sukmadinata, 2009:220 juga menyebutkan bahwa observasi merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan untuk mengetahui pemanfaatan warisan kota tradisional Lasem dalam pembelajaran sejarah di SMA N 1 Lasem. Observasi ini dilakukan dengan cara peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian untuk melakukan pengamatan dan pencatatan data secara sistematik pada objek penelitian dengan melihat instrumen sebagai pedoman. Berkaitan dengan observasi ini, peneliti telah menetapkan aspek-aspek tingkah laku yang akan diamati yang kemudian akan peneliti rinci dalam pedoman sehingga mempermudah peneliti dalam melakukan pengamatan, namun tidak menutup kemungkinan adanya hal-hal lain yang belum dirumuskan dalam pedoman yang akan dicatat oleh peneliti. Observasi ini dilakukan dengan cara mengamati langsung perilaku subjek dan objek penelitian dalam kehidupan sehari-hari. Observasi dilakukan secara langsung melalui pengamatan dengan subjek penelitian, yaitu guru sejarah dan siswa kelas XI IPS dan IPA SMA N 1 Lasem. Observasi berupa pengamatan langsung bagaimana pelaksanaan pembelajaran sejarah, kegiatan-kegiatan di sekolah yang berhubungan dengan pemanfaatan warisan kota tradisional Lasem, sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari, upaya yang dilakukan guru dan pihak sekolah dalam memanfaatkan warisan kota tradisional Lasem 3. Dokumentasi Studi dokumen merupakan pelengkap dari pengguanaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang Sugiyono, 2010:329. Dokumentasi dalam penelitian ini diperlukan untuk memperkuat data yang diperoleh dari lapangan. Dokumen yang dihimpun dipilih sesuai dengan tujuan dan fokus penelitian. Dalam penelitian ini, kegiatan dokumentasi dilakukan dengan cara mendokumentasikan setiap aktivitas yang dilakukan baik oleh guru maupun siswa yang memungkinkan adanya pemanfaatan warisan kota tradisional Lasem, seperti saat proses belajar mengajar di dalam kelas dalam bentuk foto. Selain berupa foto, pengumpulan data dilakukan terhadap sumber data yang berasal dari dokumen berupa RPP dan Silabus yang ada kaitannya dengan pemanfaatan warisan kota tradisional Lasem dalam pembelajaran sejarah. Ada juga dokumen mengenai profil sekolah, jumlah guru, jumlah siswa, dan fasilitas sekolah.

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi. Moleong 2006:330 menjelaskan triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu, untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data itu. Sedangkan Sugiyono 2010:330 mendefinisikan triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan data dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Menurut Denzim dalam Patton 2009:99 terdapat empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yaitu: 1 triangulasi data atau sumber, melakukan cara pengumpulan data yang berbeda pada pertanyaan yang sama; 2 triangulasi investigator, menggunakan pekerja penelitian dan pewawancara yang berbeda