Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

Dokumen yang dihimpun dipilih sesuai dengan tujuan dan fokus penelitian. Dalam penelitian ini, kegiatan dokumentasi dilakukan dengan cara mendokumentasikan setiap aktivitas yang dilakukan baik oleh guru maupun siswa yang memungkinkan adanya pemanfaatan warisan kota tradisional Lasem, seperti saat proses belajar mengajar di dalam kelas dalam bentuk foto. Selain berupa foto, pengumpulan data dilakukan terhadap sumber data yang berasal dari dokumen berupa RPP dan Silabus yang ada kaitannya dengan pemanfaatan warisan kota tradisional Lasem dalam pembelajaran sejarah. Ada juga dokumen mengenai profil sekolah, jumlah guru, jumlah siswa, dan fasilitas sekolah.

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi. Moleong 2006:330 menjelaskan triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu, untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data itu. Sedangkan Sugiyono 2010:330 mendefinisikan triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan data dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Menurut Denzim dalam Patton 2009:99 terdapat empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yaitu: 1 triangulasi data atau sumber, melakukan cara pengumpulan data yang berbeda pada pertanyaan yang sama; 2 triangulasi investigator, menggunakan pekerja penelitian dan pewawancara yang berbeda untuk menghindari bias pada saetu orang yang bekerja sendiri; 3 triangulasi teori, menggunakan perspektif yang berbeda atau teori dalam menafsirkan sekumpulan data; 4 triangulasi metode, penggunaan metode ganda untuk mengkaji masalah atau program tunggal, seperti wawancara, pengamatan, daftar pertanyaan terstruktur, dan dokumen. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua macam triangulasi yaitu: triangulasi teknik atau metode dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama Sugiyono, 2010:330. Teknik ini digunakan untuk mengamati sumber data dengan menggunakan beberapa metode, seperti untuk mengetahui pemanfaatan warisan kota tradisional Lasem dalam pembelajaran sejarah, digunakan metode wawancara, observasi dan studi dokumen. Metode wawancara digunakan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan warisan kota tradisional Lasem dalam pembelajaran sejarah secara pribadi dari pihak guru dan siswa, sedangkan metode observasi dan studi dokumen digunakan untuk mengamati saat berlangsungnya proses pembelajaran sejarah dengan memanfaatkan warisan kota tradisional Lasem. Triangulasi yang kedua yaitu triangulasi sumber. Triangulasi sumber yaitu teknik triangulasi yang mengarahkan peneliti mengumpulkan data dari beragam sumber data yang tersedia. Artinya, data yang sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda. Moleong 2006:331 menjelaskan triangulasi dengan sumber dapat dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu: 1 membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, 2 membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, 3 membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan, 4 membandingkan data hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dalam hal ini, peneliti bisa memperoleh data dari narasumber informan yang berbeda – beda. Hal itu dapat dicapai degan jalan: 1 Peneliti membandingkan data hasil observasi yang diperoleh dari hasil pengamatan proses pembelajaran dengan data hasil wawancara guru dan siswa; 2 Peneliti membandingkan hasil wawancara guru dangan hasil wawancara siswa; 3 Peneliti membandingkan hasil wawancara dari informan, baik guru dan siswa dengan keadaan pada saat proses pembelajaran berlangsung; 4 Peneliti membandinglkan hasil wawancara siswa dengan siswa lainnya, dan membandingkan hasil wawancara guru dengan guru lainnya. Dalam melaksanakan triangulasi sumber pada penelitian ini, pernyataan guru dibandingkan dengan pernyataan dari siswa. Misalkan dalam wawancara dengan guru menyatakan bahawa warisan kota tradisional Lasem dimanfaatkan sebagai metode pembelajaran yakni dengan metode lawatan, pernyataan itu juga dibandingkan dengan apa yang disampaikan oleh siswa sehingga data yang dihasilkan seusai dengan kenyataan yang sebenarnya. Gambar 2. Triangulasi Sumber

G. Teknik Analisis Data

Dalam hal analisis data kualitatif, Bogdan dalam Sugiyono 2010:334 menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan- bahan lain sehingga mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Miles dan Huberman dalam Sugiyono 2010:337, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datannya sudah jenuh. Analisis data kualitatif ini terdiri dari alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu 1 reduksi data, 2 penyajian data, 3 penarikan kesimpulan. Adapun untuk penjelasan masing-masing aktivitas dalam analisis data adalah sebagai berikut: Wawancara Informan A Informan B Informan C