kekuatan otot pada satu tempat, seperti di tangan, sedangkan kekuatan berkurang di tempat lain seperti di kaki.
4. Kelenturan
Kemampuan untuk menggerakkan sendi penuh dengan gerakan; elastisitas otot. Jaringan otot, yang mencapai 40 sampai 50 berat tubuh. Pada
umumnya tersusun dari sel-sel kontraktil yang disebut serabut otot. Melalui kontraksi, sel-sel otot menghasilkan pergerakan dan melakukan pekerjaan.
Ethel Sloane, 2001 5. Komposisi Tubuh
Proporsi lemak dalam tubuh berbanding dengan tulang dan otot ketika suatu potensi tindakan telah melintas neuromuscular simpangan dan kemudian telah
menyebar di dalam kedua-duanya arah sepanjang serabut otot yaitu 003 detik Guyton , 2001
2.8. Merokok
2.8.1. Kebiasaan Merokok
Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian diisap asapnya, baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Asap rokok yang dihisap atau
asap rokok yang dihirup melalui dua komponen: komponen yang lekas menguap berbentuk gas dan komponen yang bersama gas terkondensasi menjadi komponen
partikulat. Dengan demikian, asap rokok yang diisap berupa gas sejumlah 85 dan sisanya berupa partikel Harrisons, 1987.
Merokok dapat mengganggu kesehatan, rokok secara luas telah menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Rata- rata merokok yang
dilakukan oleh kebanyakan laki-laki dipengaruhi oleh faktor psikologis meliputi rangsangan sosial melalui mulut, ritual masyarakat, menunjukkan kejantanan,
mengalihkan diri dari kecemasan, kebanggaan diri. Selain faktor psikologis juga dipengaruhi oleh faktor fisiologis yaitu adiksi tubuh terhadap bahan yang
dikandung rokok seperti nikotin atau juga disebut kecanduan nikotin Sitepoe, 1997.
Universitas Sumatera Utara
2.8.2 Bahan-Bahan Kimia Asap Rokok dan Dampaknya bagi Tubuh
a. Nikotin
Komponen ini terdapat di dalam asap rokok dan juga di dalam tembakau yang tidak dibakar. Nikotin memegang peranan penting dalam ketagihan
merokok. Nikotin bersifat toksis terhadap jaringan syaraf, juga menyebabkan tekanan darah sistolik dan diastolik mengalami peningkatan. Denyut jantung
bertambah, kontraksi otot jantung seperti dipaksa, pemakaian oksigen bertambah, aliran darah pada pembuluh koroner bertambah, dan vasokonstriksi pembuluh
darah perifer. Nikotin meningkatkan kadar gula darah, kadar asam lemak bebas, kolesterol LDL dan meningkatkan agregasi sel pembekuan darah.
b. Tar
Dalam tar dijumpai kanserogenik yaitu polisiklik hidrokarbon aromatis yang memicu kanker paru. Selain itu, juga dijumpai N nitrosoamine nikotin di
rokok yang berpotensi besar sebagai kanserogenik terhadap jaringan paru-paru. c.
Gas karbonmonoksida Gas karbonmonoksida bersifat toksis yang bertentangan dengan gas
oksigen dalam transport hemoglobin. Dalam rokok terdapat 2-6 gas karbon oksida yang diisap saat merokok, sedangkan gas karbon oksida yang diisap oleh
perokok paling rendah 400 ppm part per million sudah dapat meningkatkan kadar karbosi-hemoglobin dalam darah sejumlah 2-6 . Kadar normal karboksi-
hemoglobin hanya 1 pada bukan perokok. Apabila keadaan terus berjalan maka terjadi polisitemia yang akan mempengaruhi syaraf pusat.
d. Timah Hitam
Timah hitam merupakan partikel asap rokok. Setiap satu batang rokok yang diisap di perhitungkan mengandung 0,5 mikrogram, sedangkan batas bahaya
kadar PB dalam tubuh adalah 20 mikrogramhari Sitepoe, 2000.
2.8.3. Hubungan Merokok Terhadap Kapasitas Kesanggupan berolahraga