Secara teoritis, media generalis lebih bisa bertahan hidup dibanding media spesialis. Jika satu “sumber kehidupan” habis, media tersebut masih bisa
“mengonsumsi” sumber kehidupan lain. Misalkan, Metro TV dan TV One sebagai stasiun televisi yang bersifat spesialis akan kehilangan sumber kehidupan jika tidak
terdapat berita yang menarik untuk disajikan kepada pemirsanya. Namun, sebaliknya dengan stasiun televisi RCTI dan SCTV yang masih mampu bertahan meskipun tidak
ada lagi berita menarik yang disajikan, kedua stasiun televisi tersebut dapat bertahan dengan menyajikan acara musik ataupun sinetron yang mereka miliki.
Namun, dalam tataran praktis media spesialis ternyata bisa juga untuk bertahan hidup. Metro TV sebagai salah satu stasiun televisi yang spesialis pernah
diramalkan tidak akan bertahan lama karena pemasang iklan enggan memasang iklan akibat kecilnya jumlah penonton stasiun televisi berita. Tetapi, pada akhirnya
pemasang iklan memperhatikan segmentasi yang menjadi sasaran iklan bagi pemasang iklan. Usman Ks, 2009:19-20
II.4 Kompetisi Media dari Perspektif Ekonomi Media
Ekonomi media terdiri atas dua kata “ekonomi” dan “media”. Pengertian ekonomi menurut Samuelson dan Nordhaus, adalah studi tentang bagaimana manusia
menggunakan sumber-sumber yang terbatas untuk memproduksi komoditas dan mendistribusikannya kepada manusia atau kelompok manusia lainnya. Terdapat tiga
konsep pokok dalam ekonomi : sumber segala sesuatu yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa, produksi penciptaan barang dan jasa untuk
konsumsi, serta konsumsi penggunaan barang dan jasa untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan. Sementara pengertian media dalam konteks ekonomi merupakan
suatu institusi bisnis atau institusi ekonomi yang memproduksi dan menyebarkan
Universitas Sumatera Utara
informasi, pengetahuan, pendidikan, dan hiburan kepada konsumen yang menjadi target.
http:edukasi.kompasiana.com Albarran dalam bukunya Media Economics 1996 memberikan definisi
ekonomi media sebagai suatu studi tentang bagaimana industri media menggunakan sumber-sumber yang terbatas untuk menghasilkan jasa yang didistribusikan kepada
konsumen dalam masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan keinginan. Sementara Dennis McQuail yang dikenal sebagai ilmuwan komunikasi dalam
bukunya Mass Communication Theory 1987 mengatakan media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan kerja, barang, dan jasa,
serta ikut menghidupkan industri lain yang terkait. Ekonom membedakan studi di bidang ekonomi menjadi makroekonomi dan
mikroekonomi. Makroekonomi merupakan suatu sistem yang menyeluruh, terutama pada level nasional yang meliputi pertumbuhan ekonomi dan ekonomi politik.
Sementara mikroekonomi memusatkan perhatian pada aktivitas tertentu dalam sistem ekonomi, seperti individu sebagai pasar, perusahaan, serta konsumen Johnson,2004.
Setidaknya terdapat tiga manfaat mengapa ekonomi media penting untuk dipelajari. Pertama, untuk mempelajari dimensi ekonomi media massa serta
melengkapi subjek-subjek lain dari media massa seperi penulisan, pengambilan gambar, dan manajemen media massa. Kedua, untuk dapat memahami industri media
mana yang lebih efisien dan efektif. Ketiga, mampu menganalisis berbagai industri media serta mampu mengetahui bagaimana struktur pasar mempengaruhi industri
media.
Universitas Sumatera Utara
II.4. I Kepemilikan Media