lain yang mungkin digunakan adalah reinsersi trakeotomi baru dengan dekanulasi
cepat setelah beberapa hari kemudian.
3.4. Dekanulasi
8
Sebelum dekanulasi, masalah utama memerlukan trakeostomi harus dievaluasi dan ditentukan mengalami perbaikan dimana trakeostomi tidak lama
diperlukan. Sebagai tambahan, Saluran nafas harus dipelajari secara endoskopik untuk meyakinkan bahwa tidak ada masalah baru yang terjadi oleh trakeostomi
sendiri. Fungsi pita suara seharusnya dinilai juga. Granuloma suprastoma harus diputuskan. Setelah kriteria ini ditemukan, tube trakeostomi yang lebih kecil
secara progresif ditempatkan sampai tube terkecil untuk kepentingan praktis dalam menempatkan dan dapat menyumbat untuk perpanjangan waktu yang
adekuat untuk menentukan jika anak mampu bernafas melewati laring. Sumbatan ini selalu dilakukan hanya pada saat jika anak keluar dari rumah sakit. Sumbatan
wktu malam selalu dadakan dalam pengawasan tempat tidur rumah sakit hanya sebelum dekanulasi. Pengamatan tidur dilakukan hanya jika keadaan
mengindikasi evaluasi menjadi penting. Permasalahan respirasi sentral akan memerlukan ini. Sumbatan lama untuk penyakit paru kronis yang mendasari
dengan saluran nafas kecil mungkin penting untuk membuktikan kriteria dekanulasi. Pada bayi-bayi kecil, saat tube trakeostomi terkecil dapat secara
komplit memenuhi trakea karena itu sumbatan tidak memungkinkan. Fenestrated tube secara umum tidak digunakan selama proses dekanulasi, seperti jaringan
granulasi dari iritasi fenestrasi yang umumnya terjadi pada anak-anak. Sekali tube diangkat, tekanan tingkat sedang dipergunakan, dan anak dimonitor di rumah sakit
24 – 48 jam.
3.5. Pemilihan Tube Trakheostomi
8
Lumen yang sempit pada trakea anak dan perbedaan anatomi lain yang jelas dianjurkan pemakaian tracheostomy tube palstik untuk pediatrik daripada
tracheostomy tube metal kecil untuk dewasa. Soft tube yang lentur lebih mudah mengikuti bentuk trakea bayi atau anak. Berbagai macam ukuran panjang dengan
Universitas Sumatera Utara
bervariasi diameter dalam luar penting untuk kisaran umur dan anak yang sedang berkembang. Tube trakeostomi pediatrik dari polyvinyl chloride
diperkenalkan pada 1965 oleh Aberdeen dan memulai perkembangan lebih banyak pada tube trakeostomi pediatrik modern. Polyvinyl chloride Shiley
Portex dan Silastic tube Argyle Bivona lebih lentur dan cenderung mengumpulkan lebih sedikit sekresi. Mereka tidak mempunyai inner cannule dan
karena kemampuannya yang lunak meningkat, dapat melakukan dekanulasi sewaktu-waktu dengan lebih mudah. Tube trakeostomi yang kecil secara umum
tidak mempunyai cuffmanset. Pipa Shiley Bivona keduanya tersedia pada ukuran standar pediatrik seperti juga bermacam-macam ukuran neonatus. Pipa
silicone yang lebih lembut mungkin terutama pemting pada anak dengan abnormalitas spinal dengan bentuk atau deviasi abnormal trakea. Holinger
Jackson metal tracheostomy tube mempunyai inner cannule dan mungkin penting pada prosedur rekonstruksi saat stent mungkin diikat dengan kawat ke pipa
trakeostomi. Inner cannule menyediakan cara untuk mebersihkan lumen pipa dengan trakeostomi yang ditempatkan untuk periode yang lama. Lebih banyak
kecocokan dan standarisasi untuk sistem ukuran dan penomoran standar dari tube endotrakeal telah dikembangkan, tetapi kemajuan lebih lanjut diperlukan.
Pemilihan tube tracheostomi tergantung pada status harapan anak. Jika anak diharapkan menjadi diventilasi dengan tekanan positif, snug-fitting tube
tube ketat rapi disediakan sedikitnya pada permulaan untuk mencegah kebocoran, dan sebuah noncuffed tube selalu lebih disukai. Jika anak tidak
mendapatkan dukungan ventilasi, tube yang kecil dapat ditempatkan untuk menyediakan tekanan yang paling sedikit pada trakea dan penyediaan udara untuk
mengedarkan ke trakea dan naik ke vocal cord untuk fonasi. Diameter dalam dari tube trakeostomi seharusnya bagaimanapun adekuat untuk mendapatkan
penyedotan dan pasase udara yang adekuat. Laringoskopi dan bronkoskopi dapat dilaksanakan pada tempat ini jika ukuran dan posisi tube trakeostomi dalam
keraguan. Luka trakeostomi jangan ditutup karena tutup yang komplit dapat menimbulkan kemungkinan perkembangan emfisema subkutan. Anak kemudian
Universitas Sumatera Utara
dipindahkan ke pediatric ICU untuk perawatan trakeotomi yang sangat hati-hati dan spesifik.
3.6. PERAWATAN POST OPERATIF