2.6 Gambaran klinis Demam Tifoid
Setelah masa inkubasi selama 10 -14 hari, timbul gejala seperti demam, malaise, sakit kepala, konstipasi, bradikardia, dan mialgia. Demam dapat meningkat
sehingga plateau yang tinggi dan dapat terjadi pembesaran limpa dan hati. Meskipun jarang pada beberapa kasus, namun bisa terlihat bintik-bintik merah atau red spots
yang timbul sebentar di bagian abdomen atau dada. Sebelum pemberian antibiotik, komplikasi utama adalah pendarahan dan perforasi usus. Brooks, 2004
Sekitar 10-15 penyakit demam tifoid dapat menjadi parah. MK, 2005. Demam yang meningkat sehingga plateau yang tinggi terjadi pada minggu kedua. Hal
ini dapat bertahan sehingga 4 minggu jika tidak ditangani diikuti dengan kembalinya kepada suhu normal. Gejala indikator pada saat ini adalah bradikardi relatif meskipun
ini bukan temuan universal. Klotchko, 2011 Bagi dewasa sering mengalami sembelit tetapi bagi anak-anak dan penderita
HIV, lebih sering dijumpai gejala diare. Pada pemeriksaan fisik, pasien juga dijumpai dengan tender pada abdomen, hepatomegali dan splenomegali. Parry, 2002
2.7. Uji Diagnostik. 2.7.1 Metode Isolasi
Untuk metode isolasi Salmonella, dapat digunakan medium EMB, MacConkey atau deoksikolat yang tidak memfermentasikan laktosa namun deteksi
organsimenya cepat. Dengan metode ini, bukan hanya mendeteksi Salmonella dan Shigella
malah Proteus, Serratia, Pseudomonas juga bisa terdeteksi. Selain itu, dapat juga digunakan medium Bismuth Sulfit yang akan membentuk koloni hitam karena
produksi H
2
S. Brooks, 2004. Metode isolasi selektif pula adalah dengan agar salmonella-shigella SS dan
juga agar Hektoen.Hohmann, 2001 . Agar deoksilat-sitratDCA juga bisa digunakan untuk mendeteksi pertumbuhan Salmonella dan Shigella. Biakan pada
ketiga media agar ini membantu pertumbuhan Salmonella dan Shigella melebihi Enterobacteriaceae lain.PHLN, 2000
Seterusnya untuk isolasi pada media sangat selektif adalah selenit F atau kaldu tetrationat yang mana memerlukan spesimen feses untuk media ini. Dengan
media ini, dapat menghambat replikasi bakteri floral normal di usus. Setelah inkubasi selama dua hari, spesimen kemudiannya diletakkan dalam media difresial dan
selektif.Brooks, 2004
2.7.2 Metode Serologi
Metode serologi bertujuan untuk mengidentifiksai biakan Salmonella dan juga dapat digunakan untuk menentukan titer antibodi pada pasien yang terinfeksi
Salmonella. Dapat digunakan dengan dua cara yaitu uji aglutinasi di atas slide dan uji aglutinasi pengeneceran tabungtes widal.Brooks, 2004
2.7.3 Metode PCR
Meskipun tes PCR polymerase chain reaction yang mendeteksi materi genetik dari bakteri telah dicoba, PCR tampaknya tidak cukup sensitif untuk
mendeteksi organisme dalam tinja hanya sekitar 47 sensitive. Suatu penelitian berpendapat bahwa sensitivitas PCR baik bila dilakukan pada sampel darah daripada
Gambar 2.2. Gambaran pada koloni Shigella- SalmonellaSS
http:textbookofbacteriology.netthemicrobialworldSa l
ll h l
feses.84-95 setelah lima hari infeksi tatepi tes ini tidak banyak tersedia.Ballesteros, 2012
2.7.4 Reaksi Biokimia
TSI digunakan untuk mengetahui organisme yang dapat menfermentasi glukosa,sukrosa dan laktosa dengan atau tanpa menghasilkan gas. Pada Salmonella,
ditemukan asam pada bagian bawah dan basa pada bagian miring memfermentasi glukosa dan terlihat gas pada dasar tabung dengan warna hitam pada bagian bawah
menandakan H
2
S dihasilkan.Hendrikson, 2003 Salmonella adalah bakteri yang memfermentasikan D-glukosa, menghasilkan
asam tetapi tidak membentuk gas, oksidase negatip, katalase positip, tidak memproduksi indol karena tidak menghasilkan enzim trytophanase yang akan
memecah tryptophan menjadi indol. Dengan methyl red positip menfermentasikan glukosa,menghasilkan asam yang terakumulasi di dalam medium sehingga
menyebabkan pH medium menjadi asam.Darmawati, 2009. Uji ONPG juga negatif karena tidak menghasilkan enzim beta galaktosidase sehingga bakteri tidak
memfermentasikan laktosa, lipase dan deoksiribonuklease juga tidak diproduksi.Talaro, 2002
Gambar 2.3. Hasil dari pemeriksaan TSI Sumber:
http:www.antimicrobialresistance.dkdataimagessalmonella2_pdf.pdf 2: BasaAsamgasH
2
S menunjukkan bakteri
Salmonella. Adanya gelembung gas dibagian
bawah tabung uji menunjukkan Salmonella
enteritidis.
Tabel 2.2 Identifikasi bakteri Enterobacteriaceae Species
Urea ONPG lact Man glu O
x cit
ind mot H
2
S Gas
E.coli -
+ +
+ +
- -
++ ++ -
++ Shigella spp
- -
- D
+ -
- D
- -
--- S.typhi
- -
- +
+ -
- -
+ +
- S.paratyphi A
- -
- +
+ -
- -
+ -
+ Other
Salmonella -
- -
+ +
- +
- +
++ D
K.pneumoniae +
+ +
+ +
- +
--- -
- +
v.cholaerae -
+ -
24 H
+ +
+ d
+ +
- -
Keterangan: Lact
: Lactose Ind
: Indole Man
: Mannitol Mot
: Motility Glu
: Glucose H2S
: Hydrogen Sulphate OX
: Oxidative test d : Different strains give different results
CIT : Citrate test
sumber: http:mcst.wikispaces.comfileviewEnterobacteriaceae-10.pptx
2.8. Penatalaksanaan Demam Tifoid
WHO menyarankan untuk manajemen umum, tindakan dukungan penting
dalam pengelolaan demam tifoid adalah pemberian oral atau hidrasi intravena , penggunaan antipiretik, dan pemberian nutrisi yang tepat dan juga indikasi transfusi
darah yang sesuai. Lebih dari 90 pasien dapat ditangani di rumah dengan pemberian antibiotic secara oral, dengan perawatan dapat di andalkan, dan juga tindak lanjut
dilakukan untuk mencegah komplikasi atau kegagalan terhadap terapi. Namun, pasien dengan muntah terus-menerus, diare berah dan distensi abdomen mungkin
memerlukan rawat inap dan terapi antibiotic parenteral. Seterusnya untuk pemberian terapi antibiotik, obat Fluroquinolone adalah
lebih cepat dan efektif dibandingkan dengan golongan obat lini pertama yakni Kloramfenikol, Ampisilin,Amoksisilin, dan Trimetoprim Sufametoksazol
Fluroquinolone. Sebagain besar isolate yang masih sensitif, Fluroquinolone mencapai penetrasi jaringan yang sangat baik, dan dapat membunuh intraseluler S.typhi dalam
monosit atau makrofag. WHO, 2012
2.9 Sate