45
peer tutor untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas III SD Negeri Suryodiningratan I.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Suryodiningratan I Yogyakarta pada tahun ajaran 20152016 yang berjumlah 23 orang siswa.
Terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Dalam penentuan subjek ini, peneliti terlebih dahulu melakukan survei dan observasi mengenai keadaan
dan kondisi sekolah.
C. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Suryodiningratan I Yogyakarta yang terletak di Jl. Suryodiningratan gang. Rahmat Suryodiningratan
Mantrijeron Yogyakarta. Lokasi tersebut mudah dijangkau, sehingga memudahkan akses dalam melakukan penelitian.
D. Desain Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan model action research spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart seperti yang
dikutip oleh Sukardi Tim Pudi Dikdasmen Lemlit UNY, 2007: 7. Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus, dengan setiap siklusnya meliputi tahapan
planning perencanaan, action pelaksanaan, observation observasi, dan reflection refleksi. Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti melakukan
46
observasi awal yang berupa wawancara dengan guru kelas yang bersangkutan dan observasi kelas untuk mengetahui kondisi kelas dan karakteristik siswa.
Berdasarkan wawancara dan observasi tersebut, kemudian diterapkan tindakan pembelajaran melalui penggunaan model pembelajaran tutor sebaya peer tutor
dalam mata pelajaran Matematika. 1.
Desain dan langkah-langkah pembuatan kelompok Siswa SD Negeri Suryodiningratan I bejumlah 23 siswa. sejumlah siswa
tersebut dibagi menjadi 6 kelompok . tiap kelompok rata-rat terdiri 3-4 siswa para siswa di distribusikan secara merata berdasarkan tingkatan prestasi
belajarnya. Dengan demikian tiap-tiap kelompok akan terdiri dari siswa yang prestasi belajar siswa tinggi, siswa sedang dan siswa rendah. sebelum siswa
dibagi ke dalam kelompok kecil terlebih dahulu siswa dikelompokkan dulu berdasarkan tingkatan prestasi.
Misalnya: 1
Siswa yang memiliki nilai rendah berjumlah 10 siswa, di kelompokkan menjadi satu kelompok
2 Siswa yang memiliki nilai sedang berjumlah 7 siswa, di kelompokkan menjadi
satu kelompok 3
Dan siswa yang memiliki nilai tinggi berjumlah 6 siswa, di kelompokkan menjadi satu kelompok.
Setelah siswa dikelompokkan sesuai dengan tingkatan prestasi, maka mereka dimasukkan kedalam kelompok kecil secara acak. Setiap kelompok
terdiri dari siswa yang memiliki nilain tinggi, sedang, dan yang rendah. Siswa yang memiliki nilai tinggi menjadi tutor sebaya atau siswa yang membantu
temannya dalam belajar. Kerja kelompok tersebut bisa dilaksanakan di dalam
47
maupun di luar kelas. Kerja kelompok akan dilaksanakan diluar kelas apabila waktu belajar di dalam kelas tidak cukup.
a Pembelajaran di dalam kelas
Peran siswa yang di pilih untuk menjadi tutor sebaya akan ditugaskan untuk membantu teman sebayanya untuk menjelaskan materi atau mengerjakan
latihan-latihan yang di tugaskan guru di dalam kelas. b
Pembelajaran di luar kelas Peran siswa yang di pilih guru untuk menjadi tutor sebaya peer tutor adalah
membantu temannya untuk mengerjakan pekerjaan rumah PR serta membantu siswa untuk membahas materi pelajaran yang akan datang atau mempersiapkan
materi yang akan di pelajari besok secara berkelompok. c
Peran guru saat kegiatan pembelajaran Guru juga ikut menyumbangkan pendapatnya untuk memecahkan masalah atau
mencari kesepakatan bersama sebagaimana siswa lain melakukannya. Pengajaran kelompok kecil ialah kegiatan guru dalam pengajaran dengan cara
menghadapi banyak siswa yang masing-masing mempunyai kesempatan untuk bertatap muka dengan guru secara kelompok. Di dalam kelompok guru berperan
sebagai nara sumber, sumber informasi bagi siswa, atau menjelaskan materi kepada peserta didik.
Harapanya dengan adanya pembagiankerja kelompok tersebut, siswa yang nilainya rendah menjadi meningkat, siswa yang nilainya sedang menjadi
tinggi dan siswa yang nilainya tinggi semakin dipertahankan atau semakin tinggi.